puisi perpisahan dan pidato perpisahan
Kawan..
Kawan,,
Ingatkah kita melangkah pergi
hari pertama di SD Ciputat Satu ini
dengan tangan mungil bersalaman
berkenalan arungi laut persahabatan
kawan,,
kita menuntut ilmu bersama
mencari bekal enam tahun lamanya
tertawa saat suka, menangis saat duka
Dalam segala keadaan dan cuaca
Kawan,,
Namun kini kita rasakan
Diambang pintu perpisahan
Dengan Kenangan, jutaan tawa canda
Raga kita akan menjuh
namun hati janganlah pernah
Terima kasih wahai kawan-kawan ku
Terima kasih wahai guru-guru ku
Terima kasih SD Ciputat Satu ku
Kebersamaan kita adalah sangat berharga
Yang tak ternilai dengan emas dan permata
Assalamualakum warahmatullahi wabarokatuh
Yang Kami Hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya
Yang kami Hormati Bapak guru dan Ibu Guru seluruhnya
Yang kami hormati pegawai dan staf sekolah beserta jajaranya
Yang kami Sayangi teman-teman seperjuangan dan adik-adik sekalian
Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunianya kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini, shalawat dan salam pada baginda junjungan alam, Nabi Muhammad SAW yang membawa pelita penerang dari zaman kebodohan menuju zaman terang benderang.
Bapak Ibu yang kami hormati dan seluruh siswa yang kami sayangi. Saya mewakili siswa kelas 6 SDN Ciputat Satu akan menyampaikan pidato perpisahan. Izinkan saya mewakili teman-teman yang telah melalui canda tawa dan tangis bersama selama 6 tahun di SDN Ciputat Satu tercinta.
Bapak Ibu yang kami hormati dan seluruh siswa yang kami sayangi. Kami bukanlah angkatan yang patut dibanggakan. Jejak kami selama ini tidak terlalu istimewa, mungkin ada yang mengecewakan. Apa-apa masih harus mendengar perintah, kami kurang disiplin. Ya..., hanya sedikit yang bisa dibanggakan, kami akui memang susah untuk dicari. Bahkan hasil UN tidak sebaik angkatan sebelumnya. Padahal seharusnya seiring roda zaman yang berputar, kami pun bisa semakin maju. Walaupun memang hasilnya sudah segitu, ya..., segitu.
Namun Bapak Ibu yang kami hormati dan seluruh siswa yang kami sayangi. Kami juga bisa membuktikan kalau semua cucuran keringat yang dikeluarkan ayah dan bunda dirumah serta bapak dan ibu guru itu tidak akan sia-sia. Semuanya pasti membuat perubahan yang sangat mendalam pada kami semua.
Tinggal kami saja yang membuktikan, karena memang semua ada di genggaman tangan kami. Suatu saat nanti pasti kami akan bisa jadi pemimpin bangsa yang jujur dan amanah, cerdas dan bertanggung jawab. Yang mengharumkan nama baik Negeri Indonesia. Dan itulah balasan untuk semua kebaikan ayah, bunda, bapak dan ibu guru pada kami semua. Doakanlah kami..
Bapak Ibu yang kami hormati dan seluruh siswa yang kami sayangi. Bisa dikata, mungkin kami mawar masih berupa kuncup, suatu saat nanti pasti akan merekah, hanya saja perlu disiram air dan dicurahkan sinar mentari. Anggaplah air itu kejujuran yang menyejukkan hati dan sinar mentari itu adalah usaha yang seterik senyum sang mentari.
Yah, Suatu saat nanti, hanya tinggal menunggu waktu, terimakasih yang terdalam atas segala bekal yang telah kau titipkan, doakan kami menjemput mimpi.
Terimakasih atas segala perhatian, sekian dari kami, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
0 komentar:
Posting Komentar