Cari Blog Ini

Pelita Cinta yang menggoda

Kami berjalan ke Auditorium utama Peoples Friendship University of Russia. Kami selalu menyukai musim semi Moscow yang sejuk, meski sabtu sore ini hujan gerimis, ratusan tamu lainnya juga datang dengan sedikit basah, tidak apa karena ini hari istimewa. Disinilah tempat yang mendorong rasa bangga sebagai Mahasiswa Indonesia sekian bertambah.
foto Permira Moscow dari https://www.facebook.com/Perhimpunan-Mahasiswa-Indonesia-di-Moscow-150280505177182/

Lalu kami melihat sekelompok di kejauhan, atau lebih tepatnya panitia. Itu adalah Garin, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Moscow bersama Aidil. Garin dan Aidil adalah mahasiswa bidang kereta api asal Kalimantan Timur yang senang bermusik dan bernyanyi, malam ini, dalam konser seni bertajuk “Pelita Cinta Nusantara, from Indonesia to the World” mereka akan berjuang memberikan yang terbaik, “Selamat datang Kak”, sambut mereka.
Dalam acara ini, ratusan mahasiswa Indonesia dari berbagai Universitas di Moscow, berkolaborasi dengan mahasiswa Kalimantan Timur bidang kereta api. Dihadapan Duta Besar, Mr. Mohamad Wahid Supriyadi, Gubernur Kalimantan Timur Drs. H. Awang Faroek Ishak, M.M, para akademisi universitas di Rusia termasuk kalangan Mahasiswa dan masyarakat seluruh bangsa yang beruntung mendapatkan tiket, mahasiswa Indonesia di Moscow menjadi bagian tim yang saling mendukung. 
Senja Matahari bersinar seperti jeruk mandarin, sedikit membuat kami lelah. Kami melangkah ke dalam gedung, seketika semua orang berkerumun lalu kami bisa melihat senyum kagum pengunjung di wajahnya.
foto Nai Wen dari https://www.facebook.com/ChingTian?fref=ts

Itu adalah pertunjukan musik gamelan dari Prof Dr H Andrik Purwasito, beliau juga dalang acara nanti, para mahasiswa internasional duduk manis dihadapannya. Lalu perhatian beralih kepada gadis  pembawa Sasando, ia adalah Tiara R. Pingak, diantara tenda pameran dan bazar produk Indonesia, sebagian pengunjung mulai merekam nada musik Nusa Tenggara Timur ini.

Pelita Cinta Nusantara
Acara dimulai pukul 17 lebih sekian, Pembawa acara sudah dipanggung, mereka adalah sepasang warga negara Rusia. 
Sita menatap dengan heran pada saya yang sama bergeleng. Ia mengatakan, dengan nada berbisik, "pembawa acaranya ada dua, orang rusia, pake Bahasa apa yah?" Saya melihat panggung lagi, bahkan lebih focus, mendengarkan dan menjawab dengan berbisik "Tuh kan, pembawa acaranya pakai Bahasa Indonesia dan Rusia, fasih juga yah!" jawabku.
Usai sudah lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan, kemudian pembawa acara diambil alih oleh Prof Purwasito, beliau adalah dalang dengan gelar dari Paris. Kisah dimulai dengan dongeng tentang seorang eropa pertama yang tiba di Pulau Papua, Nicholas Miklouho-Maclay, dia dikenal sebagai penjelajah, ethnologis, anthropologis dan biologis berasal dari Rusia. Pada 1870 hingga 15 tahun lamannya, dia belajar masyarakat asli Indonesia, Melayu, Polinesia dan Micronesia, catatan perjalanannya menuju Papua inilah yang menjadi inti cerita.
foto Permira Moscow

Konsep kisahnya tidak biasa, pelita cinta nusantara mendeskripsikan Indonesia melalui tarian dan music yang ada. 
Kisah Nicholas Maclay di mulai dari semenanjung Sumatera dengan tarian Melayu dan Tarian Sufistik Timur tengah oleh mahasiswa Turki. Di Pulau Jawa kita diajak berkenalan dengan music pop oleh Igor serta tarian Jaipong oleh Katya Makanina. Perjalanan berlanjut dengan penampilan Wayang kulit dan Reog Ponorogo. Dalam hal menampilkan penduduk multi bangsa di Pulau Jawa ditampilkan pula tarian Armenia, tarian Srilanka dan kolaborasi Igor dengan Garin.
Sebelum kapal berlayar ke timur, semua kepala di auditorium ini dibuat mendayu-dayu oleh tarian dan alat musik Kalimantan lalu berlanjut suara merdu Aidil bersanding petikan sasando dalam Rayuan Pulau Kelapa versi Bahasa rusia. Tibalah di pulau bali, musik tua Jangi Janger terdengar, kemudian tarian Komodo dan musik Sasando mengikuti. 
Sampailah Nicholas Maclay di Maluku, dengan ukulele di pinggang, 6 orang mahasiswa Rusia menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, dilanjutkan mahasiswa Peru menari dengan campuran Latin dan Spanyol yang kental, dari sinilah Trivia Maluku yang berasa campuran eropa dimulai. Putra-putri Ambon memang manis, mereka menaiki panggung dengan tarian penyambutan ala Maluku hingga tari lompat bambu dari kota manise. 
Foto Permira Moscow

Akhirnya Nicholas Maclay sampai ditanah Papua, Trivia Papua dari mahasiswa Indonesia dan dibantu para mahasiswa Afrika menampilkan hentak musik dan tari penuh semangat. Sukseslah perjalanan Nicholas Maclay sebagai penjelajah di tanah Papua, sukses pula mahasiswa Indonesia memberi gambar ragamnya budaya Indonesia.

Masih ada kisah lainnya.
Panitia menenangkan hati para penonton dengan menyuguhkan penampilan tarian kontemporer, dimulai dari tarian berburu dan putri suku Dayak, juga tarian kipas Sulawesi yang disandingkan dengan tarian kipas buchaechum dari korea, serta goyang lenggang Jakarta.
Panggungpun ditata apik dengan mini drama Indonesia, awalnya ada pemuda sedang menonton TV, saya tahu itu adalah iklan pariwisata dari kementerian, namun video dibuat dengan efek dramatis dan sang pemudapun tertidur.
Mini dramapun dimulai, di layar panggung terlihat pesona Banten, pemuda itu terbangun dari tidurnya diantara para pendekar pencak silat, dia ikut bertarung dipanggung. Setting beralih ke Sumatera barat, Jawa Timur, Kalimantan timur, Maluku, Papua dan Sulawesi. Semuanya diisi dengan tarian daerah, kecuali di Sulawesi sang pemuda malah beradu pantun dengan bersarung dan berkopiah. Menurut kami ketika drama ini berada di Maluku, suasana mistis dan bambu gila sangatlah menghibur, jadi terbersit dalam hati untuk mengambil bambu dan mencobanya, mungkin masuk rekor sebagai permainan bamboo gila pertama di Eropa.
Foto Permira Moscow

Acara diakhiri dengan seluruh penari berkumpul menampilkan tarian Yamko Rambe Yamko, Sajojo, Manuk Dadali, Angin Mamere, Rasa Sayange dan tentunya Kalimantan. Usai sudah mini drama ini dengan kata penutup dari Senior Advisor Mahasiswa Kalimantan Timur dan Gubernur Kalimantan Timur.
Hari ini luar biasa, setelah Pelita Cinta Nusantara, kami semakin cinta dengan Indonesia melalui rangkaian Indonesian Kitchen yang lezat. Aduh kenyang aduh senang sahutku, Sita diam sejenak terlihat anggun dengan kebaya putih "Aku merasakan hal yang sama!" ungkapnya dengan senyum gembira.
foto Helga Nirwani dari https://www.facebook.com/helga.cozy?fref=ts

Azmi Muharom

Students of Asian Studies

National Research University Higher School of Economics, Moscow



@azmihalo



Ardiyanti Laksita 

Students of Preparation Class

National Research University Higher School of Economics, Moscow


@ardiyantisita

Festival Intermuseum 2016: Museum Naik Kelas

Dalam satu hari, di tempat ini sudah tertata wajah Rusia dari 300 museum yang ada. Rusia adalah R U S I A. terlalu panjang untuk menjelaskan negara yang hamparan alam, sejarah, rakyat dan budayanya masih misterius hingga detik ini. 



Dari gerbang pintu masuk dapat dibaca, “Museum Without Borders. The social mission of museums in the area of intercultural dialogue” di bahasa Indonesia juga asik -Museum tanpa batas. Museum dalam misi sosial dialog antarbudaya-

Ini cerita kami di festival internasional INTERMUSEUM. Bila update di social media, lokasi yang tercatat adalah “Manezh Central Exhibition Hall”. Ya, sejak 13-16 Mei 2016, tempat pameran ini dimodif menjadi museum. Disini kita diajak berkenalan melalui beragam pameran dari ratusan museum berbagai kota, bahkan dari negara lain seperti Iran, Tiongkok, Jerman, Belarusia, Azerbaijan dan Tajikistan.


Pede Bertanya Selamat Di Jalan

Di festival ini dengan percaya diri kami menemukan para guide museum yang sangat antusias mengenalkan museum di Booth musiumnya. Sebagian dari mereka bersusah payah menggunakan bahasa inggris dan menulis di kertas catatan mereka. Begitu informatif, sangat rugi kalau tidak bertanya pada mereka. dari para guide museum ini menggali informasi, mengamati koleksi dan bertanya tentang serba-serbi museum yang ada. 



Ardiyanti Sita dengan senyum bahagia mendapatkan bingkisan beruntun dari aktifitasnya ini.

Pertama, Permen, brosur, kartu pos dan buku, haha ini sudah biasa yaa,,
Kedua, mendapatkan tiket festival film soviet 1919-1991 untuk dua orang pengunjung. Asik nonton bareng Artis-artis Rusia !!
Ketiga, mendapatkan bingkisan kerajinan lukisan bunga khas Rusia.


Dua minggu ini update Instagramnya mayoritas bunga dan bunga, ketika seniman melukis bunga di meja pameran, dia tak lepas memfoto dan membuat video.
Rampung bunga Merah cantik ini, sang seniman berkata “Its For You”, tak langsung percaya Sita bertanya “Seriosna??” dari samping kanan saya menimpali “rejeki anak sholeh!!”

Indonesia harus punya.

Kami sangat berharap di Indonesia ada pameran serupa. Di rusia, pemerintah menyiapkan dan memberi kesempatan kepada warga untuk menyaksikan festival ini dengan gratis.

Kita bisa melihat koleksi museum secara nyata dan virtual disini. Dari Vladivostok, Teheran, Moscow dan Berlin kita bisa melihat kepingan puzzle wajah Rusia. Sungguh bahagia rasanya kalau di JCC Jakarta misalnya, dapat mengadakan acara serupa dengan meminjam beragam koleksi tentang Indonesia yang berada di Irian Jaya, Manila, Jakarta dan Leiden sana.

Beberapa hal yang unik dan membuat asik di pameran museum ini adalah penggunaan teknologi terkini.

1.     Kalau biasanya kita hanya menempelkan wajah di patung dengan kostum lucu. Di museum ini kita tinggal berdiri di di spot tertentu, perangkat XBOX akan loading dan memunculkan bayangan kita memakai kostum yang tersedia. Lakukan gerakan dengan kreatif dan jadilah pusat perhatian.

2.     Kalau biasanya kita harus membaca informasi yang tidak pendek. Di beberapa museum sudah tersedia pensil serta headset yang dapat membaca info koleksi yang ada. Sedikit seperti membaca quran dengan pensil elektronik sih.

3.     Sudah pernah coba Youtube 360. Di pameran ini tersedia juga layanan yang mendukung penggunaan Samsung Gear Virtual Reality, ihh asik !!    

4.     Ada kebanggan bagi Museum ketika mengenalkan dirinya sebagai museum terpilih dari Kementerian Kebudayaan Rusia. Di festival ini pemerintah mengadakan beberapa kompetisi tahunan sebagai “The best project of the presentation and interpretation”, “The best project in the field of museum education”, “The Best project to work with people with disabilities and special needs” dan  “The best project aimed at social interaction”


Kesimpulan

Rusia punya cara sendiri untuk memajukan warganya, salah satunya memperbaiki museum-museum. Di Moscow saja terdapat lebih dari 400 Museum, jumlah tepatnya masih tidak jelas.

Namun bagaimanapun dengan mengadakan inovasi-inovasi semacam ini, museum sudah naik kelas. Pasti manusia Moscow bila saja ingat akan JAS MERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) akan kembali menjadi manusia paling maju seperti era kejayaannya selepas perang dunia kedua dulu. 




Azmi Muharom

Students of Asian Studies

National Research University Higher School of Economics, Moscow



@azmihalo



Ardiyanti Laksita 

Students of Preparation Class

National Research University Higher School of Economics, Moscow


@ardiyantisita

Wahai Rusia, Dunia Berhutang Padamu !

Di jalan Arbat Baru, Senin 9 Mei 2016 pada pukul 10.00, ratusan meter dari gerbang keluar Lapangan Merah Moscow, kami menantikan parade militer perayaaan Hari Kemenangan ke 71 yang dihadiri Presiden Putin dan puluhan ribu orang lainnya. 

ICBM Rudal antar benua

Parade militer Rusia berlangsung di Lapangan Merah Moskow dan kota-kota lain, setiap kota dengan parade andalan masing-masing, misalnya di Vladivostok dengan parade angkatan laut dan submarine terbaik Rusia. Selain parade militer ada juga parade tentara dan parade Resimen Abadi yaitu parade sanak saudara dan kerabat yang membawa foto dari para prajurit yang telah gugur. Kedua parade ini sangatlah epic. Sayang, kami tidak bisa melihat parade tentara atau Resimen Abadi, yang berada sekitar Kremlin.
Tempat yang kami rekomendasikan (di bawah videotron Arbat Baru)
Rusia memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei, 71 tahun yang lalu, Jerman mengaku kalah dalam Perang Dunia II dan Dokumen Kapitulasi Jerman ditandatangani di pinggiran Kota Berlin.
Adiknya Rudal Katyusha, Sama-sama cantik kan ?? 

Pita jingga hitam menghiasi seluruh peserta parade, bunga-bunga diletakan di berbagai tugu memorial atau langsung dibawa para veteran perang. Seperti costplay tapi dengan suasana yang serius.
Mengenai perayaan Hari Kemenangan ini, berikut tips untuk menikmati suasana gegap gempita hari tersebut:

1. Bagaimana untuk sampai ke parade 9 Mei 2016 di Moskow.
Jika kita kalangan biasa, sedikit sulit untuk masuk ke Lapangan Merah, untuk menonton latihan hingga perayaan, hanya veteran, wali, PNS, militer, media dan undangan lainnya yang bisa masuk menyaksikan langsung. Dari informasi yang beredar, tidak ada tiket yang dijual, hanya undangan untuk kalangan tertentu. 
Tempat cinta Indonesia semakin menggila

2. Di mana kita dapat melihat parade Hari Kemengan?
Perlu dicatat, ini adalah dua pilihan untuk melihat parade Hari Kemengan dalam hal parade militer, jujur saja kami tidak cukup informasi mengenai parade tentara dan resimen abadi.
Pertama, Untuk menyaksikan dengan lebih tenang, melihat tank, panser, rudal dan lain sebagainya ialah pada malam saat gladi bersih tanggal 5 dan 7 Mei pukul 18.00-selesai. Kita bisa melihat di antara jalan Tverskaya, jalan Pushkinskaya dan Ohotni Ryad sampai ke Lapangan Merah.
Kedua, untuk menyaksikan dengan lebih seru maka ketahuilah jadwal dan rute parade. Pada tahun ini rute parade ialah :
“Jalan Mnevniki , Jalan Milisi Rakyat, Jalan Zvenigorodskoe,, Jalan Barrikadnaya, Jalan Bolshaya Sadovaya, Jalan Triumfalnaya Square, Jalan Tverskaya, Lapangan Manezh, Lapangan Merah, Kremlin Embankment, Jalan Borovitskaya, Jalan Arbat baru, Novinsky Boulevard, Jalan Barrikadnaya, Jalan Zvenigorodskoe, Jalan Milisi Rakyat dan Jalan Mnevniki”
3. Tips menyaksikan parade Hari Kemenangan!
Pertama, berangkatlah pada pagi hari, kami berangkat pada 06.00 menuju Metro Arbatskaya, jangan berdiri di dekat pintu keluar kereta bawah tanah (metro), pergilah setidaknya 200 meter agar tidak terjebak di lautan manusia. 
Kedua, Ternyata merupakan hal yang biasa bagi para penonton untuk membawa makanan dan kursi lipat / koran sebagai alas sembari menunggu parade. 
Ketiga, kami berada di jalan Arbat baru, Parade militer lebih berinteraksi pada warga yang berada pada sisi jalan di bawah papan reklame sepanjang Jalan Arbat Baru. Sayangnya kami berada di sisi jalan yang berlawanan. 
Berinteraksi dengan para warga
Keempat, Restoran cepat saji dan metro sebagian masih beroperasi bahkan saat parade berlangsung. Namun tentu kita harus antri untuk mendapatkan fasilitas ini.

4. Dimana kita bisa melihat atraksi pesawat terbang dan helicopter
Pesawat terbang dan helikopter akan terbang mendekati akhir parade sekitar di 10.45-10.55. Dari jalan Arbat Baru kami bisa melihat dengan cukup jelas. 

Foto-foto terbaik  yang diambil oleh teman-teman kami adalah di belakang Gereja St Basil. Sebaliknya pesawat terbang dan helicopter sedikit tertutup gedung-gedung bertingkat bila kita berada di jalan-jalan utama lainnya.

5. Hari kemenangan akan ditutup dengan orchestra dan pesta kembang api
Pukul 22.00 Hari Kemenangan akan ditutup dengan orchestra dan pesta kembang api. Pada 9 mei 2016 tercatat 18 meriam dan 72 Firing set kembang api akan ditempatkan di 16 lokasi. Kalian tidak salah, ada meriam sungguhan yang suaranya menggelegar di malam ini.

Manurut kami, tempat terbaik menyaksikan pesta kembang api adalah di Poklonaya Hill (kawasan utama Taman Kemenangan atau Victory Park), Sparrow Hill (kawasan bukit yang tanpa kembang api-pun cahaya Moscow terlihat indah) dan kompleks VDNH (kawasan berbagai pameran semisal kemayoran).


Di VDNH kami melihat Orchestra dari penyanyi legendaris Rusia Mr. Dmitri Aleksandrovich Hvorostovsky. Bapak Dmitri menyanyikan lagu Katyusha dan lagu Daragaya Moscow pada pukul 21.50. Selesai bernyanyi, standing applause dilakukan semua penonton (termasuk kami), tanpa diduga meriam berbunyi dan pesta kembang api dimulai!!! Mengisi kekosongan langit malam itu.


DUAAAAARRRRRRRRRRRRRR!!! DEEEEEEEEEAAAAAAAAAAAARRR!!!!
Tiada henti hinggal 20 menit. Indah? Tentu saja, jangan pernah tanya hal tersebut.

Selamat Hari Kemenangan ke 71, Victory Day !!
Dunia berhutang kepadamu wahai negeri Rusia, terimakasih !!



Cek foto-foto lengkapnya di 
Album foto facebook Ardyanti

Azmi Muharom
Students of Asian Studies
National Research University Higher School of Economics, Moscow

@azmihalo

Ardiyanti Laksita 
Students of Preparation Class

National Research University Higher School of Economics, Moscow

Ini Luzhniki, Stadiun Kembaran GBK, ini konser Hip Hop May Day !

Di Luzhniki, Stadiun Kembaran Gelora Bung Karno Senayan kami ikut konser Hip Hop May Day !!
Kami yakin acara ini mirip Java Jazz Festival, Hammersonic atau Djakarta Warehouse Project, meski sebelumnya belum ikutan. haha !!



Apakah Hip hop itu aliran music?? 
Ternyata bukan, Hip hop adalah sebuah gerakan subkultur yang terbentuk pada awal 1970-an oleh pemuda Afro-Amerika, Karibia, dan Latino yang berada di Bronx Selatan di New York City. Gerakan ini Ini menjadi populer di luar komunitas mereka sejak akhir 1980an dan pada 2000an mencapai puncaknya. 



Hip hop ditandai dengan empat elemen yang berbeda, yang semuanya merupakan manifestasi yang berbeda dari gerakan pemuda. Hip hop itu kolaborasi dari rap musik (oral), Disk Jockey/ D-Jing (aural), Break Dance (fisik) dan seni grafiti (visual).
Oke hari ini, 2 Mei 2016. Kami mengikuti acara  HIPHOP MAYDAY!!
Ini adalah kegiatan pemuda berskala besar yang digelar di kompleks olahraga Luzhniki dengan mampu menampung lebih dari 120.000 orang.

Pada pukul 14.00 – 18.00 kami berada di tempat Final Piala Dunia Rusia 2018 ini. Ledakan antusiame pemuda Moscow memang luar biasa, sejak beberapa tahun, HIPHOP MAY DAY menghadirkan banyak artis-artis hip-hop yang paling popular di Rusia.

Apakah hanya music seperti ini saja ??
Ternyata tidak, Oia ketika melewati Lapangan ABC Senayan, kami melihat puluhan orang bermain catur di bawah pohon rindang. Awalnya kami berkata dalam hati “Rusia memang jagonya main catur”.
Melewati lapangan ABC Senayan, Di kompleks olahraga Luzhniki ini ternyata disajikan juga semua program olahraga ekstrem seperti kompetisi streetball/ futsal, BMX, Skater, Skuter dan Grafity. 



Yang paling keren, di depan Luzhniki Stadium ada patung Lenin. Kalau di Senayan ada patung panahan, nah lokasinya sama persis di Luzhniki ini. Di depan patung inilah BMX-Park dengan beragam lomba ekstrem diadakan, ketika skater dan BMX loncat di udara, pandangannya bersatu antara para atlet dengan patung Lenin.

Ini music paling hits hari ini. Hari ini Hiphop Abis !!

Azmi Muharom
Students of Asian Studies
National Research University Higher School of Economics, Moscow

@azmihalo

Ardiyanti Laksita 
Students of Preparation Class
National Research University Higher School of Economics, Moscow

Itineraries Kazan Tatarstan



Hari pertama, Rabu 4 mei 2016
08.30 Tiba di Kazan Pass Vokzal
09.00 Metro Ploschad Tukaya
Mencari hostel menggunakan bis atau angkot ke Metro Ploschad Tukaya, dari metro 250m menuju ul. Ostrovskogo, 39/6, Kazan, Respublika Tatarstan, 420111 berada di ujung Mall Svita Holli
12.00 Makan Siang
13.00 Metro Kremlevskaya
Menuju Kazan Kremlin:
Masuk State Museum of the Tatar State and the Republic of Tatarstan (1 Jam)
Suyumbike Tower
Kul Sharif Mosque
Musa Djalil
Annunciation Cathedral
State Hermitage Museum in Kazan
18.00 Menuju Bauman Street
Naga kazan
Masuk Soviet Lifestyle Museum (1 Jam)
Foto di Kuda Chatrine Agung
Makan di Sofra Kebab, Bauman Street 51, 3rd Floor (In GUM, in the food court on the 3rd floor.)


Hari kedua, Kamis 5 mei 2016
08.00 Menuju ancient city of Volga-Bolgar
Menara Bulgar
Benteng
Makam Shah
Masjid Putih
14.00 Pulang menuju city center
18.00 nurullah mosque kazan (minta temenin anak Kazan)
Masjid ini terletak di main street kazan city (Ul Tatarstan, Ul Bulachnaya, Ul Ostrovkogo)
22.00 Jelajah kazan metro


Hari ketiga, Jumat 6 Mei 2016
09.00 Metro Kremlevskaya
Masuk Museum Islam Kul Sharif (1 Jam)
12.00 Aku Sholat Jumat di Kul Sharif
15.00 Museum 1000 Tahun Kazan (Pushkina, 86, Kazan 420060)
17.00 Embankment of River Kazanka (minta temenin anak Kazan)
19.00 Cari oleh-oleh yu


Hari keempat, Sabtu 7 Mei 2016
09.00 Kozya Sloboda Metro
+ Bis = Temple of All Religions


Tempat pilihan makan Pivnaya Pirushka,

Petualangan Seru di Moscow, 1 May 2016


Bendera Uni Soviet


Perayaan Hari Pekerja Internasional
Perayaan Paskah

Hari ini 1 Mai 2016, Pemerintah Rusia telah mengalokasikan lebih dari 1 juta USD untuk menjamin cuaca yang baik di hari ini. Investasi dalam teknologi penyemaian cuaca (cloud seeding) akan memastikan langit biru di Moskow sepanjang hari ini. 
Hari Pekerja Internasional dan perayaan Paskah Ortodoks yang jatuh pada hari Ahad ini menjadi alasannya.
Berita dari Rusia Beyond The Headlines menjelaskan bahwa hal yang unik ini merupakan agenda tahunan sejak era Uni Soviet. Tidak ingin kehilangan momen berharga ini Saya, Ardiyanti dan Kak Della jalan-jalan di Plosad Revolusi dan Red Square untuk May Day, Spring Festival dan Perayaan Paskah. 

Berikut cerita hari ini :
1. Mendapatkan Metro Tua
Untuk menuju Ohathi Ryad kami menggunakan Metro Moscow. Kereta Metro Moscow beragam bentuknya, ada metro modern, metro rusia dan metro uni soviet. Semuanya punya nilai plus-minus masing-masing, namun uniknya Hari ini kami mendapatkan Metro Uni Soviet yang klasik. Awal yang baik untuk May Day Istimewa ini.
Kereta Metro TuaTua Keladi




2. Menuju Ploshad Revolusi dan Red Square
Karena kami berangkat pada pukul 14.00 maka perayaan hari pekerja internasional telah selesai. Berdasarkan informasi, May Day di Moskow menjadi hari bahagia bagi pekerja, kita dapat melihat parade dengan berbagai tuntutan termasuk kelompok oposisi. 
Demo 1 May Nek ??


Di Depan Panggung, Panggungnya tidak nampak, maaf


Pada saat itu yang kami lihat beberapa orang membawa bendera merah dengan lambang paru arit, lambing Lenin dan lambing-lambang pekerja. Terdapat juga panggung dengan tema May Day didepan gerbang utama Mall GUM dan kursi-kursi yang berwarna Putih Biru Merah seperti bendera Rusia untuk perayaan May Day sekaligus 9 May (Victory Day). Bayangkan hanya dalam 1 Minggu panggung dan kursi ini akan berganti tema dari May Day menjadi Victory Day. Sungguh Niat.
Oke saatnya mengucapkan Selamat Hari Pekerja Internasional Bung !!
Di gereja-gereja yang berada di Red Square juga nampak keramaian orang keluar masuk untuk beribadah. Dari luar bangunan kami bisa mendengar alunan doa yang dipanjatkan jemaat. BTW Selamat Paskah Ortodhox Rusia !!  

3. Menuju Bolshoi Teater
Hanya berjalan sekitar 10 Menit dengan membawa Es Krim Fenomenal dari Mall GUM kami sudah tiba di peyaan Paskah sekaligus Spring Festival.  Ada banyak tempat yang bisa dijelajahi namun yang menarik adalah, setiap area festival punya tema yang berbeda, misalnya :

a. Great scientists Festival di Plosad Revolusi (Karl Marx monument)
Taman ini didedikasikan untuk Sofia Kovalevskaya – tokoh matematika dan mekanik Rusia. Sofia Kovalevskaya menjadi Profesor wanita pertama di arena Matematika. Yang paling menarik ditempat ini adalah sebuah bangunan labirin rubik dengan informasi mengenai para cendekiawan Rusia, di sekitar bangunan ini kita bisa bermain layaknya museum Ilmu Pengetahuan.





b. Warriors Outpost di Plosad Revolusi
Sosok dibalik taman ini adalah Pahlawan Rakyat, Ilya Muromets. Ilya Muromets  atau Ilya dari Murom, adalah pahlawan rakyat dari era Rusia Kiev, dia adalah seorang bogatyr (ksatria berkuda ala Rusia) dan muncul sebagai karakter dalam banyak bylinas (puisi epic Slavia Timur abad pertengahan).
Dalam legenda ia sering tampil bersama rekan bogatyrs lainnya, Dobrynya Nikitich dan Alyosha Popovich, ketiga karakter ini muncul dalam patung lima meter di taman ini.
Lihat gaya saya di belakang sana ! Keren !!






c. Festival Paskah 
Terletak di depan Bolshoi teater ada gerbang pasir yang membuat suasana seperti di Yerusalem. Ditambah lagi ada wanita dengan Kuda Poni dengan baju era Nabi Isa AS. Di sepanjang taman terdapat lukisan dan sejarah Paskah, sayang sekali saya tidak membaca banyak tentang hal ini. Yap ditaman ini yang menjadi temanya adalah Nabi Isa AS.







Berbeda dari Agama Katolik dan Kristen Protestan, dalam Kristen Orthodox mereka merayakan Paskah lebih khidmat dari pada perayaan Natal. Oia pada saat di kelas hari kamis lalu, seorang dosen sempat mengucapkan Selamat Kamis Putih dan selamat Paskah sebelum kegiatan belajar mengajar. Sedang diawal tahun, hari natal bukan hal .
Di hari Paskah Rusia, jangan lupa membeli kue paskah dan telur. Alhamdulillah dengan 120 rub kami sudah bisa membawa pulang kue paskah yang rasanya manis sedikit asam, lebih nikmat rasanya karena di beli dari perayaan Paskah.    


Cek foto-foto lengkapnya di 
Besok kami akan menuju stadion Luzhniki. Nantikan kisahnya,,
Terimakasih,,

Azmi Muharom
Students of Asian Studies
National Research University Higher School of Economics, Moscow

@azmihalo