Cari Blog Ini

Ideology Behind Terror in Mumbai, India

The deadly attacks of some hotels in Mumbai, India, said to be carried out by Muslim terrorists connected to global terrorist network (usually associated with the Al-Qaidah), demand a thorough analysis of the roots and causes in order that governments, the media, and the peoples, can deal with these problems more effectively. I argue that a particular political ideology inspired by textual out-of-context interpretation of Islam is the key element for everyone fighting against terror to focus on, rather than the on the surface issues. This political ideology cannot be simply said as "Islamist" ideology, because Islamism also carries with it various kinds of political manifestations, including the democratic moderate one. The discourses that are obviously stated by the organizations claiming responsible for the attacts in India have included the politicization of a strict truth claim of Islam vis-a-vis Hinduism, Western-type Indian secularism, and colonialism. The terrorists perceive they are under siege; they are within the war zone -- against American and British interests, as well as against the Indian Hindus and democrats,secularists.

The ideological contradictions perceived by the terrorists - mostly in their twenties and thirties, that motivate them to wage their terrors should not be however seen as a clash of Islam and the West, a clash of Islam and Hinduism, clash of Islam and secularism, and clash of Islam and colonialism. The historical and contemporary situations are more complex than these perceptions perpetuated by the terrorists and many fundamentalist media reporters and leaders. Islam has been defined, constructed, implemented, and practiced in so many different ways, within contexts: local, regional, and global. A sound analysis of what really happens should involve both textual dimension of a religion and contextual situations that could change. 

Any kind of murder and killing of innocent people is not humanistic, not Islamic (which I adhere to), not at all to bring the actors to the heaven they are wishing for. Islam has and can become tolerant, moderate, peaceful, democratic, and diplomatic through all kinds of educational, cultural, diplomatic, economic, political efforts made by Muslims and non-Muslims in the world. Obviously many of the terrorists use Islam for their own political ideology against their enemies. The terrorists' enemies" are not the enemies of most Muslims.

Labeling the terrorists as "Islamist fundamentalist radical", is not the key effort in the world's struggle against terrorism and its roots. More grass-root efforts are what we need: cross-religious, cross-cultural, cross-national. These efforts are endless and should be even more serious and more global and local at the same time in order to reduce if not to eliminate the political ideology that fuels hatred against the "other". The problem of violence is always complex, but clear and sound judgment about its roots will help a lot. 

We, including the U.S. government, should not make another mistake like what is happening in Iraq: Targeting the wrong enemy, Ignoring the roots.


Glen Mor, 8:21 pm, Nov 26, 2008

hehehe,,, ini dari blog ka ali, maaf ya ka mi ambil tulisannya, moga nanti mi bisa nulis semisal ini. amin,,

Sesama Manusia Sebagai Korban

Pada awal Desember ini telah tiga hari peringatan besar di Indonesia dan Dunia, hari Raya Kurban, hari antikorupsi sedunia dan hari hak asasi manusia (HAM) sedunia berurutan dari tanggal 8, 9 dan 10 Desember. Dari tiga peringatan ini ternyata ditemui kesamaan tema yakni pengorbanan dan kepedulian, pengorbanan dari sini bermakna untuk peduli membangun pada masyarakat dengan tidak menjadikan sesama manusia sebagai korban.

Hari Raya Kurban di peringati setiap penanggalan 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam, kurban adalah ajaran Nabi Ibrahim a.s yang hidup sekitar 2000 SM dan diteruskan menjadi syariat Islam, ketika itu Nabi Ibrahim a.s mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih Nabi Ismail a.s, putra kesayangannya di Jabal Qurban, Mekah. Nabi Ibrahim a.s mendapat kenikmatan luar biasa oleh Allah dengan ditukarnya Nabi Ismail a.s dengan hewan qurban yang dari hal ini dapat dimaknai bahwa dilarang mengorbankan sesama manusia.

Hari antikorupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember, karena pada tanggal 9 Desember 2003 di Merida, Mexico, diadakan konvensi mengenai kesadaran antikorupsi, konvensi ini dikenal dengan nama United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), kemudian, Hari HAM sedunia diperingati setiap tanggal 10 Desember, karena pada tanggal 10 Desember 1948  di Palais de Chaliot, Paris, diselenggarakan Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia atau Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Pernyataan ini disususun oleh Ibu Negara Amerika Serikat tahun 1933-1945, Eleanor Roosevelt yang juga merupakan ketua wanita pertama komisi HAM PBB atau Commission on Human Rights (CHR). Kedua acara ini adalah acara yang diadakan oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kemarin penulis sempat menghadiri deklarasi antikorupsi di gedung KPK, "Kami, anak bangsa Indonesia, bertekad membebaskan Indonesia dari korupsi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” begitulah penggalan deklarasi yang kami bacakan. Seperti ketua KPK, Antasari Azhar katakan dalam sambutannya bahwa “Penyumbang utama bobroknya bangsa kita adalah korupsi, satukan tekad lawan korupsi". Korupsi bukanlah budaya Bangsa Indonesia, korupsi adalah kejahatan luar biasa karena dalam korupsi terdapat unsur menjadikan sesama manusia sebagai korban, koruptor ialah mereka yang lupa kepedulian sosial.

Budayawan dan sastrawan Indonesia, Musthafa Bisri menulis, “kalau kau sibuk berteori saja, kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?, kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja, kapan kau memanfaatkannya?”. Apa yang ditulis Musthafa Bisri ini mengajak kita bahwa inilah saatnya kita menikmati pengorbanan dan kepeduliaan mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hari Raya kurban juga hari antikorupsi sedunia dan hari HAM mengajarkan  kita untuk rela berkorban peduli membangun masyarakat dengan tidak menjadikan sesama manusia sebagai korban.

Benjamin Disraeli (1804-1881), Perdana Menteri Inggris mengatakan “warisan dari pahlawan adalah kenangan sebuah nama besar dan peninggalan dari keteladan yang hebat”, mari bersama kita susuri jejak para pahlawan, kita mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera dengan menikmati pengorbanan dan kepedulian.

gerakan sosial Islam

C.GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM
1.Prinsip Gerakan Sosial Islam
Prinsip Islam ialah mendorong semangat juang, semangat menolak dan semangat meniadakan keadaaan yang tidak diinginkan di kalangan umatnya melalui jihad, yaitu mengarahkan sesama manusia untuk melakukan apa yang digariskan oleh Islam (al-amr bil ma'ruf) dan melarang sesama manusia melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh Islam (al-nahy ' an al-munkar). Sebagaimana ayat Al-quran dibawah ini:.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. " (Q.S Ali 'Imran: 104)
“.. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (Q.S. Ali 'Imran: 110)
Yusron Razak meminjam pendapat Kuntowijaya bahwa cita-cita transformasi Islam harus berakar pada misi ideologis, yaitu menegakkan amar ma'ruf dan nahy munkar, yang berarti humanisasi (manusiawi) dan liberalisasi (pembebasan).Liberalisasi, menurut Kuntowijoyo dan Nurcholish Madjid, adalah melalui modemisasi . Pada tahun 1968, Nurcholish Madjid merumuskan modemisasi sebagai rasionalisasi, menurut Cak Nur, modern itu bersifat rasional, ilmiah, dan bersesuaian dengan hukum-hukum yang berlaku dalam alam. Modernisasi merupakan perintah Tuhan dan merupakan kewajiban yang mutlak karena kemodeman identik dengan keislaman. Modernitas mengandung arti lebih dalam lagi yaitu pendekatan kepada kebenaran mutlak yaitu Allah. Dalam sebuah pergerakan Islam untuk suatu perubahan, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan atau dijadikan pedoman yaitu;
Pertama, prinsip ketauhidan. Prinsip yang kokoh takan pernah berubah ini merupakan landasan yang pertama dan utama dalam sebuah gerakan sosial Islam. Islam menghadirkan tauhid dan menghargai fitrah manusia secara sekaligus sebagai kesatuan monolitik yang tidak terpisahkan.
Kedua, prinsip keadilan. Keadilan berlangsung untuk selamanya, agar tidak terjadi kesenjangan dan perbedaan kelas serta untuk menghilangkan diskriminasi. Dalam Islam, tidak boleh ada kekejaman dan penganiayaan terhadap seseorang sekalipun terhadap penjahat yang harus dihukum mati, dan
Ketiga, prinsip kebebasan. Kebebasan tidak berarti anarki, tetapi yang wajar dan rasional. Tiap-tiap orang harus bebas berpikir, berkata dan menulis, dan hanya dengan keadaan itulah gerakan Islam akan berhasil atau melalui ijtihad untuk melakukan perubahan dan pembaruan sesuai dengan syarat-syarat utama berijtihad tersebut. Tiap-tiap orang diberi kebebasan untuk berpikir, berpendapat meski berbeda. perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan bermusyawarah, sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. AIi 'Imran: 159:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'ajkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya ".

Kemudian terdapat pula hadis-hadis yang menyatakan ikhtilaf (perbedaan) dan menggapnya sebagai rahmat, menyatakan Islam agama yang mudah, luwes dan elastis, menyatakan tradisi demopkratis dan sebagainya yang mengakibatkan interpretasi sosial historis yang plural, dinamis, inklusif dan liberal .
2.Gerakan Sosial Islam Bersejarah di Indonesia
Deliar Noer pernah berkata, “Nasionalisme Indonesia dimulai sebenarnya dengan nasionalisme Islam, Sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang islam, mereka yang bergerak dibawah panji-panji yang bukan Islam kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meninggalkan tempat buaian mereka semula, tempat mereka mula-mula sekali mengecap asam garam pergerakan”.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa tokoh pergerakan nasional terkemuka dari berbagai aliran berasal dari gerakan Islam. Untuk aliran nasionalisme radikal Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) berasal dari Sarekat Islam (SI). Soekarno pernah menjadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri di bawah bimbingan Tjokroaminoto. Bahkan beberapa tokoh-tokoh PKI zaman pergerakan nasional berasal dan terinspirasi oleh perjuangan SI. Tan Malaka adalah seorang Komunis Nasionalis dan pendiri partai Murba, berasal dari SI Jakarta dan Semarang.
Diantara gerakan bersejarah di Indonesia adalah gerakan Kapitan Ahmad Lussy atau Mat lussy pada tahun 1817 (nama Kapitan Partimura adalah isapan jempol seorang M. Sapija, klarifikasi disampaikan oleh Agung Pribadi, 2003 dan M Nur Tawainela, 1984) di Maluku, gerakan perang Padri dari tahun 1821-1837 yang telah jelas dari namanya menunjukan gerakan sosial Islam , gerakan Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan diteruskan oleh Cut Nyak Dhien tahun 1873-1906 di Aceh, gerakan petani di Cilegon (1888) dan gerakan Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830 di Yogya dan Solo adalah gerakan melawan Belanda yang dilakukan atas nama gerakan sosial Islam, begitu pula gerakan K.H.Z Musthafa di Tasikmalaya (1944) melawan Jepang . Gerakan-gerakan masyarakat Islam di Jawa pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 hampir sepenuhnya didasari oleh gabungan kedua ideologi islam, yaitu Jihadisme dan Mahdiisme .
3.Gerakan Pemikiran Neo-Modernisme Islam di Indonesia
Dalam pembahasan gerakan pembaruan pemikiran Islam ini terdiri atas tiga pemikiran yaitu "Islam Rasional" dengan tokoh Harun Nasution dan Johan Effendi, "Islam Peradaban" dengan tokoh Nurcholish Madjid dan Kuntowijoyo dan "Islam Tranformatif" dengan tokoh Dawam Rahardjo dan Adi Sasono. Yusron Razak menuliskan bahwa ketiga pemikiran ini berdasarkan pendapat Budi Munawar Rahman yang didasarkan pada tiga kepentingan yaitu:
Pertama, kepentingan "teknis" dari Islam rasional. Penelitian keislaman mereka dilakukan dalam memenuhi fungsi menetapkan pendapat, menghilangkan kesangsian, dan akhirnya memperoleh kepercayaan tentang Islam yang kokoh dengan rasio.
Kedua, kepentingan "praktis" dari Islam peradaban. Tujuannya mendapatkan "makna" dari perwujudan kongkrit Alquran. Di samping analisis hermeneutik dari konsep-konsep kunci Alquran, mereka juga memberi perhatian besar pada Islam kaum Salaf dengan metode verstehen (empati) yaitu, mencoba memahami bagaimana kalangan salaf menghayati dan menjalankan Islam serta ingin menemukan makna dari proses pembentukan Islam sebagai sebuah dorongan sejarah yang menghasilkan sebuah peradaban Islam.
Ketiga, kepentingan "emansipatoris" dari Islam transformis. Arus utama yang selalu menjadi dasar dalam menafsirkan Alquran mereka adalah visi Alquran tetang transformasi. Dalam tafsiran Islam transformatif, kemodernan sebenarnya identik dengan Barat dan Westernisasi dan juga kapitalisme yang telah mendominasi dan membuat dunia Islam dan dunia ketiga menjadi miskin dan terbelakang serta agenda dari Islam Transformatif inilah membebaskan masyarakat muslim dari dominasi struktur masyarakat kapitalis.
4.Gerakan Salafi Radikal
Dalam kongres Dunia XX International Political Science Association (IPSA) pada tahun 2006 yang diadakan di Fukuoka, Jepang, diangkatlah tema-tema utama mengenai politik diantara tema tersebut adalah :
• Liberalisme, Pluralisme dan Multikulturisme
• Tahap dan Kualitas Demokrasi
• Islam dan Demokrasi
• Perbandingan Demokrasi Lokal
Dalam perkembangan Islam ada yang dinamakan Salafisme, yaitu gerakan purifikasi keagamaan semata yang menjadi ideologi perlawanan terhadap berbagai faham yang tidak sesuai dengan agama. Purifikasi agama adalah paham yang menolak taklid pada pemahaman Islam tradisional dan bertujuan mengembalikan segala permasalahan yang ada kepada Alquran dan Sunah. Pemikiran sosial politiknya mengajarkan doktrin bahwa kekuasaan milik Allah semata. Gerakan pemurnian agama mengalami perumusan ulang dan menjadi sebuah ideologi untuk merespon perkembangan-perkembangan yang terjadi pada abad ke-20, seperti kolonialisme, modernisme, sekularisme, liberalisme, dan dominasi Barat terhadap ke dunia ketiga. Selain faktor-faktor di atas, gerakan salafi ini juga sebagai respon terhadap buruknya pelayanan negara terhadap masyarakat.
Prinsip dari gerakan semacam ini menurut Esposito yang ditulis Yusron Razak adalah: Pertama, kelompok ini berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang koprehensif dan bersifat total. Kedua, ideologi masyarakat Barat yang sekuler dan cenderung materialistis harus ditolak, ideologi merekalah yang membuat Islam terpuruk. Ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya kembali kepada Islam dengan mengikuti kepada Alquran dan Sunah. Keempat, hukum syariah Islam wajib ditegakan secara kaffah, Kelima, meskipun kelompok ini terlalu mengagung-agungkan kejayaan Islam di masa lalu, tapi tidak menolak modernisasi, sejauh tidak bertentangan dengan standard Islam. Keenam, mereka yakin bahwa upaya-upaya Islamisasi pada masyarakat muslim tidak akan berhasil tanpa adanya penekanan pada aspek pengorganisasian ataupun sebuah kelompok yang kuat.
Islam Radikal, Islam Fundamentalis, Islam Revivalis, Islam kanan atau Islam garis keras adalah istilah yang tumpang tindih kepada gerakan ini, di Indonesia dikenal gerakan DI/TII didirikan oleh S M Kartosuwiryo pada Agustus tahun 1947 atau gerakan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada Agustus tahun 2000 dan Front Pembela Islam (FPI) didirikan oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab pada Agustus tahun 1998 .
5. Gerakan Sosial Islam Di Sekitar Kita
A. Lingkungan Lokal Mahasiswa
Demonstrasi dan gerakan mahasiwa memainkan peran yang cukup penting dalam merubah wajah negara, seperti penggulingan Perlin di Argentina tahun 1955; kejatuhan Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958; perlawanan sukses terhadap Diem di Vietnam tahun 1963; kerusuhan massif melawan Perjanjian Keamanan Jepang-AS yang memaksa pengunduran diri pemerintahan Kishi di Jepang tahun 1960; gerakan anti-Soekarno tahun 1966; kejatuhan Ayub Khan di Pakistan tahun 1956; demonstrasi Oktober untuk kebebasan yang lebih besar di Polandia tahun 1956; Revolusi Hongaria tahun 1956; dan gerakan untuk pembebasan di Cekoslovakia tahun 1968. Bahkan Revolusi Rusia pada tahap awalnya juga dimulai sebagai gerakan revolusioner mahasiswa antara 1860-1870an. Revolusi Spanyol di awal 1930-an juga dimulai oleh gerakan mahasiswa .
Di Indonesia gerakan mahasiswa pertama bermula di STOVIA dari prakarsa Wahidin Sudira Husada terbentuklah Budi Utomo tahun 1908. Pada 6 dan 10 November 1945 di Yogyakarta di adakan kongres pemuda pertama setelah Indonesia merdeka, kongres ini dihadiri 580 utusan dari 28 gerakan. Pada 5 Februari 1947 diresmikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pada 25 Maret 1947 diresmikan Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) , selanjutnya berkembanglah banyak gerakan sosial mahasiswa di Indonesia.
Tokoh gerakan mahasiswa yang fenomenal hingga kini ialah Soe hoek Gie, dalam catatannya ia menulis “Kini mereka telah mengkhianati perjuangannya sendiri, kita generasi muda ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau” , mahasiswa jurusan sejarah fakultas sastra UI ini menjadi point of no return (bagian tak terpisahkan) dalam mengajukan Tritura tahun 1966. Belum lama Suharto diangkat jadi presiden hampir seluruh gerakan mahasiswa tenang, tetapi Soe Hoek Gie tidak, ia telah menulis lebih dari 30 artikel yang mengangkat persoalan sulit dan janggal, dialah orang pertama yang skeptis terhadap arah politik orde baru.
Sekarang, diiantara gerakan mahasiswa yang berazaskan Islam adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMI).
Selintas Himpunan Mahasiswa Islam
Seminar sejarah HMI di Malang tahun 1975, merumuskan bahwa HMI didirikan di Yogyakarta tanggal 14 Rabiulawal 1366 H, bertepatan 5 Februari 1947 oleh para mahasiswa tingkat I Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta atas prakarsa Lafran Pane.
Lafran Pane adalah putra dari Sutan Paguraban Pane dari Tapanuli, Sumatera Utara, S P Pane adlah seorang tokoh nasional, ia menjadi pimpinan Partai Indonesia (Partindo) juga merupakan tokoh taman siswa dan Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO). Dimanapun S P Pane tinggal, ia selalu menjadi tempat berkumpul tokoh nasional, tercatat Muhammad Yamin, Gatot Mangkupraja, A.K Gani dan Adam Malik Batubara pernah menginap di rumahnya.
Tahun 1937 Lafran Pane hijrah ke Jakarta, masuk HIS Muhammadiyah, Mulo Muhammadiyah, AMS Muhammadiyah dan 1945 di Sekolah Tinggi Islam (STI) Jakarta, pada bulan Desember 1945 Ibukota RI berpindah ke Yogyakarta, begitu pula STI berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta dengan para mahasiswanya dan mendapat sambutan baik di Yogyakarta. Sekarang STI Yogyakarta bernama UII Yogyakarta.
B. Lingkungan Nasional Indonesia
Sekilas Dua Raksasa Organisasi Masyarakat Islam
Dua raksasa ini ialah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, keduanya adalah organisasi masyarakat (ormas) yang terbesar dari sejumlah ormas serupa seperti Persatuan Islam (Persis) dan Al-irsyad. Yang membedakan NU dan Muhammadiyah adalah semangat yang dibawa, Muhammadiyah membawa semangat Tajdid (pembaruan)yang bercorak purifikasi islamdan membebaskan dari TBC (takhayul, bid’ah dan churafat), Muhammadiyah tampak berusaha membersihkan Islam Sinkretis dan Islam Tradisional. Sedangkan NU membawa semangat memepertahankan unsure budaya local yang dianggap bias memperkaya aplikasi ajaran-ajaran islam. Contoh gesekan diantara keduanya ialah ketika NU mengadakan Kenduri dan Barzanji, menurut Muhammadiyah hal ini adalah bid’ah .
NU berdiri 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya atas prakarsa K.H Hasyim Asy’ari dan K.H Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan NU adalah menerapkan Syariat islam yang sesuai dengan Ahlussunah wal jamaah dan mengikuti mazhab yang empat di kehidupan dalm wadah NKRI.
Muhammadiyah berdiri 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 November 1912 di Yogyakarta atas prakarsa K.H Ahmad Dahlan. Tujuan Muhammadiyah adalah purifikasi Islam, reformulasi doktrin Islam dengan yang lebih modern dan pendidikan Islam agar Islam lebih tahan dari gerakan musuh.
Berdasarkan survey Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta didapati responden yang mengaku bagian dari atau merasa dekat dengan NU adalah 2001(16 Provinsi):50,3%, 2002(semua Provinsi):44,9% dan 2004(21 Provinsi):41,8% sedngkan dengan Muhammadiyah 2001:18,9%, 2002:17,8% dan 2004:8,1%.
Sekilas Front Pembela Islam (FPI)
FPI berdiri 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-Umm Ciputat, Jakarta Selatan, FPI di deklarasikan oleh K.H Misbahul Anam dan diprakarsai oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab. FPi bertujuan menekan dan memberantas kemaksiatan, 14 Oktober 1998 FPI memulai aksi dengan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustadz, dan beberapa guru pengajian di Jawa Tengah dan Jawa Timur, 22 November 1998 Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. FPI berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar FPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI dan pada tahap selanjutnya FPI mengadakan gerakan anti maksiat dengan berbagai cara .
FPI mendapatkan banyak ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) dalam masa awal berdiri hingga masa kini, 11 April 1999 M, Ketua Uum FPI ditembak orang tak dikenal dan baiknya selamat, pada tanggal 21 Robi'ul Akhir 1421 H / 23 Juli 2000 M, Al-Habib Sholeh Alattas, salah seorang penasihat DPP-FPI, terbunuh ditembak orang tak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami sholat Shubuh di masjid. Esoknya, tanggal 22 Robi'ul Akhir 1421 H / 24 Juli 2000 M sore hari, KH. Cecep Bustomi, salah seorang deklarator FPI, ketika keluar dari Markas Group I Kopassus di Serang, usai bertemu Wakil Komandan Group I, dikejar sejumlah orang tak dikenal dengan mengendarai motor tril, sambil terus memberondong tembakan hingga Pasar Rawu - Serang, Banten. Akhirnya beliau terbunuh secara tragis. Pada 24 Desember 2000 Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid pun pernah menyatakan sikap tidak senang dengan FPI dan berniat membubarkannya.
Baru-baru ini FPI (25 November 2008) TEGAS MENOLAK KERAS upaya-upaya dan fasilitasi terhadap produksi film LASTRI yang digagas dan disutradarai oleh Eros Djarot bekerjasama dengan rumah produksi film Keana Production ini, karena: pertama, film ini adalah propaganda yang member empati pada komunisme, kedua, melanggar TAP MPRS No.XXV Th.1966 tentang Pembubaran PKI & Larangan penyebaran paham Komunisme,Marxisme & Leninisme, UU No.27 Th.1999 dan Pasal 107 KUHP tentang sanksi pelanggaran tersebut, ketiga, tidak ada kesesuaian isi cerita film dengan fakta di lapangan, dan keempat, Film LASTRI berpotensi menghambat upaya-upaya pemerintah menghindarkan keresahan sosial dan SARA dan upaya membangun kerukunan sosial dan beragama.
Sekilas Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Kongres I Majelis Mujahidin di Yogyakarta tanggal 5-7 Agustus 2000 menjadi awal berdirinya MMI. Saat itu hadir kira-kira 1500 orang dari berbagai gerakan di seluruh tanah air, bahkan hadir pula beberapa perwakilan dari negara sahabat, seperti Moro, Malaysia, dan Arab Saudi. MMI dipimpin oleh Abu Bakar Ba’asyir dan Irfan S Awwas yang masih memiliki hubungan dengan gerakan Darul Islam (DI) yang ingin menciptakan Negara Islam Indonesia (NII).
Latar belakang berdirinya MMI adalah, kerinduan MMI akan DI baik nasional ataupun internasional, keprihatinan akan islamophobiadan eksistensi Islam yang terpinggirkan. Basis dari gerakan MMI adalah pondok pesantren Al-mukmin di Ngruki, di ppNgruki terdiri dari unit pendidikan yang lengkap dari pra sekolah hingga sarjana. Namun pelajaran di pp Ngruki sedikit berbeda dengan buku dari luar, misalnya, beramal karena tanah air yang menolak hukum Islam adalah syirik atau member hak pemerintah, nmelarang, mengharamkan, menghalalkan dan membuat hokum selain bersandar pada Allah adalah syirik, termasuk mengiakan paham demokrasi, karena kekuasaan penuh semata-mata bukanlah di tangan rakyat .
C. Lingkungan Global Dunia
Gerakan sosial Islam di dunia diprakarsai setelah masuknya Imperialisme ke dunia Islam, pada tahun 1258 Baghdad yang merupakan pusat kejayaan Islam jatuh ketangan Mongol, kejayaan Islam berpindah pada Kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal.
Kerajaan Usmani di Turki pada abad ke-18 sudah tidak memiliki pemimpin yang membawa pada kemajuan, Kerajaan Safawi di Persia mengalami perang saudara berkepanjangan dari tahun1700an hingga 1900an dan Kerajaan Mughal di India di injak kedaulatannya oleh Inggris tahun 1857. Kelemahan Islam disebabkan karena politik, sains dan teknologi serta ketiadaan simbol pemersatu. Hal ini terus berlanjut sehingga gerakan sosial pembaharu Islam yang mendunia mulai muncul.
Para pembaharu dunia islam ialah Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaludin Al-afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Kamal Attartuk dan Muhammad Iqbal. Namun bila menyebut gerakan sosial Islam yang mendunia saat ini, maka Hizbut Tahrir (HT) dan Ikhwanul Muslimin (IM) adalah nominasinya.
Sekilas Hizbut Tahrir (HT)
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam, namun berbeda dengan partai politik lain HT menyatakan sedari awal bahwa HT partai politik transnasionalisme. Sesuai namanya, tujuan HT adalah memerdekaan seluruh Muslim di seluruh dunia dari cengkraman berbagai ideologi yang bertentangan dengan Islam.
HT mengalami perkembangan yang sangat pesat di lebih dari empat puluh Negara, termasuk Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan Negara bekas Uni Soviet. Bagi sejumlah pihak perkembangan HT amat ditakutkan, Di Uzbekistan HT dan gerakan Islam Uzbekistan (Uzbekistan Islamic Movement) bahu membahu melawan rezim Karimov yang sekuler. Perbedaan HT dan IM adalah dari kecendrungan HT menjaga jarak dengan penguasa, dimanapun HT berada ia bersikap non kooperatif dengan pemerintah setempat. Alasan HT berkembang pesat di berbagai belahan dunia adalah Fikrah HT yang cemerlang, jernih dan murni serta Thariqah tersendiri dalam menjalankan Fikrah.
Taqiyuddin Al-nabhani (1909-1977) adalah seorang Palestina pendiri HT, hijrah dari Palestina pada 1928 dan masuk Universitas Al-Azhar. Karirnya di mulai ketika menjadi hakim di kota Bissan, Taberrias, Haifa lalu Jerusalem. Ia memutuskan diri untuk merantau pada 1951 dan pada 1953 ia mendirikan HT di Amman, Yordania Taqiyuddin hidup berdiaspora dari Palestina, Mesir, Syria dan Libanon, ia berhasil menyerukn angoota HT agar menyebar keseluruh Dunia. Setelah Taqiyuddin wafat di Beirut pada 20 Desember 1977, pemimpin HT Abdul Qadim Zallum memindahkan markas HT ke London, Inggris. HT di beberapa negara Timur Tengah dilarang, di Mesir HT dilarang secara resmi pada 1974, di Irak pada masa Saddam Husein, di Pakistan pada masa jenderal Musharraf demikian pula di Turki, Aljazair dan Maroko. Sebaliknya HT di Indonesia mendapat legalitas dan cukup subur berkembang. Sama-sama kita harapkan HTI mampu mewujudkan selamatkan Indonesia dengan Syariah .

gerakan sosial

B.GERAKAN SOSIAL(CIVIL SOCIETY)
1. Keberadaan Gerakan Sosial
Gerakan sosial adalah perubahan manifes yang berasal dari bawah, yaitu aktivitas-aktivitas yang dilakukan massa rakyat dalam beragam derajat "kebersamaan”. Sebagai tujuan gerakan sosial, perubahan sosial dapat bersifat positif, yaitu memperkenalkan hal-hal baru (pemerintahan, rezim politik, adat, hukum, dan lembaga baru), dan negatif, yaitu menghentikan, mencegah, dan mengembalikan arah perubahan dari proses yang tidak berhubungan dengan gerakan sosial itu sendiri (kerusakan lingkungan, penurunan tingkat kelahiran, peningkatan kriminalitas), atau dari aktivitas gerakan sosial lain.
Gerakan sosial mempunyai beragam status kausal terhadap perubahan sosial:
Pertama, gerakan sosial dapat menjadi penyebab hakiki perubahan sosial. Dalam hal ini gerakan sosial harus terjadi pada lingkungan sosial yang kondusif dan gerakan sosial harus efektif dengan faktor-faktor lain.
Kedua, gerakan sosial dapat sebagai efek atau gejala yang mendampingi terjadinya perubahan sosial, misalnya, karena urbanisasi dan modernisasi. Dalam hal ini, gerakan sosial memengaruhi jalannya perubahan sosial, memodifikasi arah kecepatannya.
Ketiga, gerakan sosial sebagai mediator dalam rantai kausal social praxis. Dalam hal ini, gerakan sosial merupakan produk dari perubahan sosial sebelumnya dan menjadi penghasil transformasi sosial berikutnya sehingga menjadi wahana, pembawa, dan transmitter .
2. Definisi Gerakan Sosial
Dalam memberikan definisi dibedakan menjadi rumusan klasik dan kontemporer dikarenakan berbedanya luas perincian gerakan sosial, istilah kolektivitas (bukan group) digunakan untuk menggarisbawahi mengenai fenomena gerakan sosial yang terorganisir.
a. Definisi Klasik
1. Upaya kolektif untuk memantapkan tatanan kehidupan barn (Blumer, 1951).
2. Upaya kolektif untuk memodifikasi norma dan nilai (Slesmer, 1962).
3. Tindakan kolektif dengan derajat kelangsungan tertentu untuk mendorong atau menolak perubahan dalam masyarakatnya (Turner & Killian, 1972).
4. Upaya kolektif untuk mengendalikan perubahan atau mengganti arah perubahan (Lauer, 1976).

b. Definisi Kontemporer
1. Pertanyaan untuk suatu pilihan perubahan di antara anggota masyarakat, khususnya: usaha-usaha kolektif untuk menyampaikan keluhan dan ketidakpuasan dan atau mendorong atau menolak perubahan (Zald & Berger, 1978).
2. Bentuk-bentuk tindakan kolektif yang sedikit banyak terorganisir yang bertujuan mengadakan perubahan sosial, khususnya kelompok-kelompok individu yang berkumpul dengan tujuan sama untuk mengungkap ketidakpuasan yang secara subjektif dirasakan dan perubahan dalam basis sosial politik (Eyerman & Jamison, 1991).
3. Kelompok tidak konvensional yang berusaha menghasilkan atau mencegah perubahan, khususnya kelompok-kelompok tidak konvensional yang memiliki beragam derajat organisasi formal dan yang berupaya untuk menghasilkan atau mencegah bentuk perubahan radikal ataupun reformis (Wood & Jackson, 1982) .
Dapat kami simpulkan dari definisi-definisi tersebut bahwa gerakan sosial adalah perilaku yang (1) aliansi sosial (2) bersifat mendorong atau menghambat suatu segi perubahan sosial, dan (3)tujuan kepentingan bersanma.
3. Penggolongan Gerakan Sosial
a. Cakupan Perubahan yang Direncanakan
Gerakan Alternative :merencanakan perubahan sebagian perilaku seseorang. Misalnya, gerakan anti merokok dan anti AIDS
Gerakan Reformasi :merencanakan perubahan relatif terbatas, mengubah beberapa aspek dalam masyarakat tanpa mengubah struktur kelembagaan inti. Misalnya, gerakan pro atau anti uu pornografi dan gerakan hak-hak binatang.
Gerakan Transformasi : merencanakan perubahan pada tingkat ekstrim, mengubah seluruh aspek inti struktur sosial (politik, ekonomi, budaya) dan membentuk suatu masyarakat alternatif. Misalnya gerakan hak-hak sipil di Amerika atau gerakan anti apartheid di Afrika Selatan.
Gerakan Radikal : merencanakan perubahan struktur kelembagaan inti secara mendalam. Misalnya gerakan-gerakan millenarian (ratu adil), fasis dan komunis disebut gerakan radikal.
b. Kualitas Perubahan yang Direncanakan
Gerakan Progresif : gerakan pembentuk masyarakat ke dalam satu pola baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya dengan orientasi ke masa depan, misalnya, gerakan kelompok republik, sosialis, dan pembebasan perempuan.
Gerakan Konservatif : gerakan pemebentuk masyarakat berorientasi masa lalu yang berupaya mengembalikan kelembagaan, hukum, cara hidup dan kepercayaan yang dulu ada kemudian terkikis oleh zaman. Misalnya, gerakan keagamaan kaum fundamentalis, gerakan ekologis, gerakan kebangkitan etnis di Eropa Timur dan Eropa Tengah setelah hancurnya komunisme. Di Indonesia, gerakan keagamaan fundamentalis seperti ini adalah Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal-Jamaah (FKAWJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Gerakan Reaksioner : gerakan pemebentuk masyarakat berorientasi masa lalu yang berupaya mengembalikan kelembagaan, hukum, cara hidup dan kepercayaan yang dulu ada kemudian terkikis oleh zaman dan meninggalkan institusi dan nilai masa kini. Misalnya, gerakan Ku Klux Klan di Amerika, gerakan underground (tersembunyi) di Amerika ini bertujuan meninggalkan institusi dan nilai masa kini agar kembali kepada asas white supremacy (keunggulan orang putih diatas orang hitam)

c. Sasaran Dari Perubahan yang Direncanakan
Gerakan Sosiopolitis : perubahan hirarki politik, ekonomi, kelas stratifikais. Misalnya, gerakan evangelis (memberi ampunan) oleh Paus John Paul II.
Gerakan Sosiokultural : perubahan kepercayaan, nilai, norma, simbol, pola¬pola kehidupan sehari-hari. Misalnya, gerakan hippies dan punks.

d. Vektor/arah Perubahan yang Direncanakan
Gerakan Positif :menuju perubahan kearah positif. Misalnya, gerakan jum’at bersih.
Gerakan Negatif : mencegah perubahan atau respon atas perubahan yang berakibat negatif. Misalnya, gerakan anti-modemitas (mempertahankan budaya asli, melawan/anti globalisasi), gerakan ekologis (akibat adanya perusakan lingkungan, polusi, dan eksploitasi sumber daya oleh pihak industri).
e. Strategi Dasar atau Logika Tindakan
Logika instrumental : bertujuan memperoleh kekuasaan politis dan dengan itu memaksakan perubahan di bidang hukum, kelembagaan, dan organisasi masyarakat. hka berhasil, gerakan sosial ini berubah menjadi kelompok penekan (pressure group) atau partai politik dan masuk ke dalam parlemen dan pemerintahan. Misalnya, Green Party di Jerman, gerakan solidaritas di Polandia.
Logika Ekspresif : bertujuan menjamin identitas, mendapat penerimaan atas nilai atau cara hidup mereka, memperoleh otonomi, hak sejajar, emansipasi budaya, dan politik. Misalnya, gerakan hak-hak sipil, hak-hak etnis, feminis dan gay.
4. Faktor Penyebab Gerakan Sosial
Para Sosiolog ada yang menyatakan penyebab gerakan sosial bersifat psikologis (Horton dan Hunt) dan bersifat sosiologis (Giddens, 1990; Kornblum, 1988; dan Light, Keller dan Calhoun, 1989).
Menurut Horton dan Hunt, gerakan sosial disebabkan psikologis para aliansi sosial didalamnya sedangkan menurut Giddens, Kornblum, Light, Keller dan Calhoun, gerakan sosial disebabkan derita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Para penganut penjelasan ini menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului deprivasi yang disebabkan oleh faktor seperti kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok.
Menurut James Davies, ia menggugat konsep derita deprivasi dan merumuskan penjelasan yang memakai konsep deprivasi relative, meskipun tingkat kepuasan masyarakat meningkat terus, namun mungkin saja terjadi kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi. Kesenjangan ini dinamakan deprivasi relatif .

perilaku kolektif

A.PERILAKU KERUMUNAN (CROWD)
1. Definisi Perilaku Kerumunan (crowd)
Dalam konsep ilmu sosial kerumunan menjadi penting setelah Le Bon menerbitkan buku The Crowd: A study of the Popular Mind (judul asli: La Foule, 1985). Le Bon berpendapat bahwa dalam pengertian sehari-hari istilah kerumunan berarti sejumlah individu yang berkumpul bersama, namun dari segi psikologis istilah kerumunan mempunyai makna sekumpulan orang yang mempunyai ciri baru yang berbeda yaitu berhaluan sama dan kesadaran perseorangan lenyap dan terbentuknya satu makhluk tunggal kerumunan terorganisasi (organized crowd) atau kerumunan psikologis (psychological crowd). Le Bon mengisahkan bahwa semasa Revolusi Perancis, kerumunan rakyat menyerbu penjara Bastille, kerumunan berhasil membujuk seorang tukang daging yang kebetulan berada di tempat itu karena rasa ingin tahu saja untuk menyembelih Gubernur penjara Bastille.
Mengenai kerumunan Kornblum mendefinisikannya sebagai sejumlah besar orang yang berkumpul bersama dalam jarak dekat, Giddens mendefinisikan kerumunan adalah sekumpulan orang dalam jumlah relatif besar yang langsung berinteraksi satu dengan yang lain di tempat umum dan Light Keller serta Calhoun mendefinisikan kerumunan adalah sekumpulan orang yang berkumpul di sekitar seseorang atau suatu kejadian, sadar akan kehadiran orang lain dan dipengaruhi orang lain . Sederhananya kita bersandar pada definisi yang diberikan Yusron Razak bahwa kerumunan adalah kumpulan orang, yang bersifat sementara dan yang memberikan reaksi secara bersama terhadap suatu rangsangan.
2. Faktor-faktor Penyebab dan Pembatas Perilaku Kerumunan
Mengenai faktor penyebab kerumunan didapatkan dua teori dari buku Kamanto Sunarto (pengantar sosiologi,2004), yaitu teori Le Bon dan teori Smelser, sedangkan faktor pembatas kerumunan didapatkan satu teori dari buku Yusron Razak (sosiologi suatu pengantar, 2008), yaitu teori Lohman.
Teori Penyebab Perilaku Kerumunan
Teori Le Bon, menurutnya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerumunan yaitu:
1.Anonimitas. Karena faktor kebersamaan dengan berkumpulnya individu-individu yang semula dapat mengendalikan diri, merasa dapat kekuatan luar biasa yang mendorongnya untuk tunduk pada dorongan naluri dan terlebur dalam kerumunan sehingga perasaan menyatu dan tidak dikenal mampu melakukan hal hal yang tidak bertanggung jawab. Semakin tinggi kadar anonimitas suatu kerumunan, semakin besar pula kemungkinannya untuk menimbulkan tindakan ekstrim karena anonimitas mengikis rasa individualitas para anggota kerumunan itu.
2. Contagion (penularan). Penularan Sosial (social contagion), adalah penyebaran suasana hati, perasaan atau suatu sikap, yang tidak rasional, tanpa disadari dan secara relatif berlangsung cepat. Penularan ini oleh Le Bon dapat dianggap suatu gejala hipnotis. Individu yang telah tertular oleh perasaan dan tindakan orang lain sudah tidak memikirkan kepentingan individu melainkan kepentingan bersama..
3.Konvergensi (keterpaduan). Orang-orang yang akan menonton festival musik Pop, dengan orang-orang yang menonton festival musik Rock akan memiliki ciri-ciri yang berbeda. Orang-orang yang menonton festival musik rock cenderung akan lebih mudah menimbulkan keributan dibanding dengan orang-orang yang menonton festival musik Pop. Orang-orang yang menonton festival music Rock relatif usianya sama-sama muda, mayoritas laki-laki dan tidak memiliki ikatan kuat terhadap nilai-nilai dan lingkungan setempat, berbeda dengan Orang-orang yang menonton festival music Pop.
4. Suggestibility (mudahnya dipengaruhi). Kerumunan biasanya tidak berstruktur, tidak dikenal adanya pemimpin yang mapan atau pola perilaku yang dapat dipanuti oleh para anggota kerumunan itu sehingga dalam suasana seperti itu, orang berperilaku tidak kritis dan menerima saran begitu saja, terutama jika saran itu meyakinkan dan bersifat otoritatif. Akan tetapi siapa induk atau yang memulai sulit ditentukan .
Teori Smelser. menurutnya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerumunan yaitu:
1. structural conduciveness (struktur situasi sosial yang kondusif). Sebagian faktor ini merupakan kekuatan alam yang berada di luar kekuasaan manusia, namun sebagian merupakan faktor yang terkait dengan ada tidaknya pengaturan melalui institusi sosial.
2. structural strain (ketegangan struktural). semakin besar ketegangan struktural, semakin besar pula peluang terjadinya perilaku kolektif. Kesenjangan dan ketidakserasian antar kelompok sosial, etnik, agama dan ekonomi yang bermukim berdekatan, misalnya, membuka peluang bagi terjadinya berbagai bentuk ketegangan.
3. growth and spread of a generalized belief (berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum). Dalam masyarakat sering beredar berbagai desas-desus yang dengan sangat mudah dipercaya kebenarannya dan kemudian disebarluaskan sehingga dalam situasi rancu suatu desas-desus berkembang menjadi suatu pengetahuan umum yang dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh khalayak.
4. precipitating factors (faktor yang mendahului). Faktor ini merupakan penunjang kecurigaan dan kecemasan yang dikandung masyarakat. Yakni desas-desus dan isu yang berkembang dan dipercayai khalayak memperoleh dukungan dan penegasan. Devaluasi mata uang yang diisukan ternyata benar-benar terwujud, bank yang diisukan tidak sehat ternyata benar-benar dilikuidasi, kenaikan harga bahan pokok atau bahan bakar dan minyak yang semula hanya desas-desus kemudian benar-benar dilaksanakan dan atau isu mengenai penganiayaan dan pembunuhan ternyata dibenarkan.
5. mobilisasi para peserta untuk melakukan tindakan. Perilaku kolektif terwujud ketika khalayak dimobilisasikan oleh pimpinannya untuk bertindak, baik untuk bergerak menjauhi suatu situasi berbahaya ataupun untuk mendekati orang atau benda yang mereka anggap sebagai sasaran tindakan.
6. the operation of social control (berlangsungnya pengendalian sosial). Faktor ini merupakan kekuatan yang menurut Smelser justru dapat menghambat, mencegah, mengganggu ataupun menggagalkan akumulasi kelima faktor penentu sebelumnya. Meskipun khalayak berada dalam situasi yang memudahkan perilaku kolektif, sedang mengalami ketegangan struktural karena adanya berbagai kesenjangan, telah meyakini kebenaran desas-desus yang beredar, telah didorong oleh faktor pemicu yang menunjang mereka dan telah dimobilisasi untuk melakukan perilaku kolektif, namun kehadiran suatu faktor pengendalian sosial seperti kehadiran aparat keamanan dalam jumlah besar atau kehadiran tokoh masyarakat yang disegani dapat menghambat atau bahkan menggagalkan perilaku kolektif yang akan dilaksanakan.
Teori Pembatas Perilaku Kerumunan
Horton dan Hunt (1999), menjelaskan bahwa perilaku kerumunan, betapapun irasional dan bebasnya, tetap dibatasi oleh empat faktor: (1) kebutuhan, emosi para anggota, (2) nilai-nilai para anggota; (3) kepeminpinan kerumunan (4) kontrol eksternal terhadap kerumunan.
Kebutuhan dan nilai para anggota biasanya dipengaruhi keadaan sekitar. Posisi kepemimpin terbuka begitu saja, siapa saja dapat menjadi pemimpin hanya dengan menyerukan komando atau menyampaikan saran karena tidak adanya struktur dan pemimpin yang ditunjuk, apalagi biasanya anggota kerumunan merasa cemas dan tidak pasti lalu ingin diarahkan dan kontrol eksternal adalah metoda mengatasi kerumunan yang biasanya dilaksanakan oleh aparat keamanan.
Seorang sosiolog dan penegak hukum bernama Lohman (1957) pernah menulis buku mengenai perilaku kerumunan dan cara mengatasi kerumunan sebagai berikut:
1. Mencegah terbentuknya kerumunan dengan cara menangkap dan menyingkirkan pembuat keributan
2. Menghadapi kericuhan dengan pameran kekuatan (show of force)
3. Mengisolasi wilayah kerumunan dengan membuat lingkaran polisi dan melarang orang memasukinya
4. Mengarahkan kerumunan ketepian agar membubarkan diri, dan
5. Melakukan penekanan dalam latihan pendidikan kepolisian untuk menciptakan ketenangan dan menghindari tindakan fatal .
3. Bentuk-bentuk Perilaku Kerumunan
Perilaku kerumunan diklasifikasikan menjadi empat (4) jenis, yaitu kerumunan sambil lalu (casual crowd), kerumunan konvensional (convensional crowd), kerumunan ekspresif (expressive crowd), dan kerumunan bertindak (acting crowd).
kerumunan sambil lalu (casual crowd)
Ketika ada kecelakaan di jalan dan ada yang terluka, orang cenderung berkerumun untuk memerhatikan kejadian tersebut. Begitu juga ada kebakaran, atau peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian, orang-orang datang dan pergi, hanya secara sambil lalu memberikan perhatian pada suatu sasaran tertentu, dan interaksi satu sama lain sangat terbatas, inilah yang dinamakan kerumunan sambil lalu (casual crowd).
kerumunan konvensional (convensional crowd)
Ketika ada hadirin (audience) dan ada perhatian yang terpusat pada rangsangan (stimulus)seperti penonton bioskop, pendengar radio, para penonton pertandingan sepak bola, para pengunjung pasar atau toko, yang mempunyai suatu tujuan sesuai aturan yang ada, inilah yang dinamakan kerumunan konvensional (convensional crowd).
kerumunan ekspresif (expressive crowd)
Ketika anggotanya menyatakan ekspresi secara meluap-luap dan menampilkan perilaku yang biasanya tidak biasa ditampilkan ditempat lain, seperti penonton sepakbola ikut terlibat memberikan dukungan terhadap tim idolanya dengan berteriak sambil mengucapkan yel-yel dan melambai-lambaikan tangan atau ketika grup musik idola tampil, kadang para anggota kerumunan berteriak-teriak, menyanyi-nyanyi, menari-nari sesuai irama musik sambil melambaikan tangan. inilah yang dinamakan kerumunan ekspresif (expressive crowd). Selain itu juga dikenal istilah Orgy, artinya kerumunan yang di dalamnya orang melakukan pelampiasan secara berlebihan yang biasanya tidak dibenarkan oleh aturan,seperti bermabuk-mabukan atau melakukan pergaulan bebas.
kerumunan bertindak (acting crowd).
Di Kota Jos, Nigeria, pada hari Ahad 30 November 2008 tersebar desas-desus kecurangan pemilihan lokal dan menimbulkan sengketa. Sebagai akibat desas-desus tersebut mengakibatkan pertempuran di antara kelompok yang terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok Muslim dan Kristen, Setidaknya 367 mayat telah dibawa dan diidentifikasi di sebuah masjid. Beberapa jam sebelumnya, pecah pertempuran antara geng-geng Muslim dan Kristen di kota yang terletak di jantung Nigeria tersebut. Berdasarkan berita yang dilansir Reuters, Minggu (30/11/2008) kedua belah pihak yang bertikai telah membakar sejumlah rumah, masjid, maupun gereja, diduga korban berjatuhan akan semakin bertambah . Perilaku kerumunan seperti ini diklasifikasikan sebagai kerumunan yang bertindak, sekumpulan orang yang memusatkan perhatian pada suatu hal yang merangsang kemarahan mereka dan membangkitkan hasrat untuk bertindak. Huru-hara atau yang semacamnya juga merupakan perilaku kerumunan bertindak .

perilaku kolektif dan gerakan sosial

PERILAKU KOLEKTIF DAN GERAKAN SOSIAL
PERILAKU KOLEKTIF
Pada umumnya warga masyarakat cenderung berperilaku dengan berpedoman pada institusi yang ada dalam masyarakat. Perilaku di pasar dituntun oleh institusi di bidang ekonomi, perilaku di tempat ibadah dituntun oleh institusi di bidang agama, perilaku di forum atau di mimbar organisasi politik mengacu pada institusi di bidang politik, perilaku di ruang kuliah mengacu pada institusi di bidang pendidikan, perilaku pada upacara penyerahan maskawin dipengaruhi oleh institusi di bidang keluarga. Namun pada kenyataannya kadang kala sejumlah warga masyarakat secara berkelompok ataupun berkerumun menampilkan perilaku yang tidak berpedoman pada institusi yang ada.
Definisi perilaku kolektif seperti ditulis Yusron Razak (editor) dalam Sosiologi Sebuah Pengantar adalah sebagai berikut, Horton dan Hunt berpendapat bahwa perilaku kolektif ialah mobilisasi berlandaskan pandangan yang mendefinisikan kembali tindakan sosial, menurut Milgran dan Touch ialah suatu perilaku yang lahir secara spontan, relatif, tidak terorganisasi serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya, dan senada pula dengan pendapat Robetson . Dapat kami simpulkan dari definisi-definisi tersebut bahwa perilaku kolektif adalah perilaku yang (1) dilakukan bersama oleh sejumlah orang (2) bersifat spontanitas dan tidak terstruktur (3) tidak bersifat rutin, dan (4) merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu.
Perilaku kolektif merupakan perilaku menyimpang namun berbeda dengan perilaku menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan individu semata-mata. Bila seseorang melakukan pencurian di suatu toko, maka hal ini termasuk suatu perilaku menyimpang, namun bila sejumlah besar orang secara bersama-sama menyerbu toko-toko dan pusat-pusat perdagangan untuk melakukan pencurian atau penjarahan (sebagaimana di sejumah kota di Pulau Jawa pada tahun 1998 dan 1999), maka hal ini termasuk suatu perilaku kolektif. Perilaku kolektif meliputi perilaku kerumunan (crowd) dan gerakan sosial (civil society). Rangsangan yang memicu terjadinya perilaku kolektif bisa bersifat benda, peristiwa maupun ide.

DEKLARASI ANTIKORUPSI INDONESIA

Hari Anti Korupsi Dunia di gedung KPK Jakarta 09 Desember 2008.

Acara ini jadi acara pertama saya di gedung pemerintahan yang lokasinya di Kota. Lewat mata kepala sendiri fokus perhatian dan menilai bagus acara deklarasi antikorupsi Indonesia ini, di acara ini dihadiri oleh pejabat KPK terdahulu dan sekarang, pejabat pemerintah (katanya 20 Gubernur ada disana), pejabat kejaksaan, pejabat polisi RI, Siswa, Mahasiswa, Ormas dan Pers.

Acara dimulai kira-kira pukul 14.45, susunan acaranya sebagai berikut:

·         Pembukaan dan Indonesia Raya

·         Sambutan Wakapolri

·         Sambutan Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan

·         Sambutan Ketua KPK

·         Maju Tak Gentar dan Puisi dari Sekolah Darurat Kartini

·          Plakat anti korupsi dari anak TK Bekasi  untuk Wakapolri, Jaksa Agung dan Ketua KPK.

·         Deklarasi antikorupsi Indonesia

·         Tampil Gigi dan Slank

Yang saya tangkep sambutan Wakapolri isinya seputar keberhasilan KPK, sambutan Jaksa Agung Muda isinya seputar sejarah antikorupsi dunia dan Indonesia, sambutan ketua KPK isinya seputar masalah korupsi di Negeri Indonesia

Penyumbang utama bobroknya bangsa kita adalah KORUPSI,, Satukan tekad lawan Korupsi

 terus kata kata yang cukup teringat juga dibagian

 “pada hari ini acara Deklarasi anti korupsi akan ditutup Oleh penampilan dari Slank dan Gigi, dua group musik Indonesia yang cukup vokal menyuarakan anti korupsi, DAN DILUAR DUGAAN , diluar dugaan pada hari ini Slank dan Gigi ..(diem dulu sebentar, kirain mo ngomong mereka gagal hadir atau apa. Eh taunya).. bersedia hadir dengan tanpa dibayar, mereka ikhlas tidak meminta uang” .

Lagu maju tak gentar lewat alat musik Angklung  dari Sekolah Darurat Kartini Dan Mogot ini bagus hasilnya, begitu juga puisi yang dibawainnya. Dari puisi berjudul Aku karangan Ibu guru Kembar mampu nunjukin keadaan mereka yang menghawatirkan, nama darurat sendiri yah karena anak-anak yang sekolah disana emang anak yang ga mampu mereka itu tinggal di pinggiran rel kereta, dikolong jembatan atau di pinggiran kali dan mereka komitmen untuk tetap belajar, semoga anak seperti kami (sekolah darurat kartini) bisa sampai Sarjana dan mencapai cita-cita dan semoga Bapa-Bapa Pejbat bisa menguras korupsi di Indonesia agar generasi penerus seluruhnya mampu menikmati bangku sekolah. Nah terus acara serah terima plakat anak TK Bekasi inilah yang ngegemesin, anak-anak ini dengan polosnya meminta para tiga pejabat yang tadi memberi sambutan untuk istiqomah melawan korupsi, lucu dan kagum tentu yang  lihat moment ini!

Masuk dah Acara deklarasi kami semua dipimipin sama Ketua KPK yang ada di atas Panggung bareng para Pejabat membacakan Teks yang ditangan dengan isi :

DEKLARASI ANTIKORUPSI INDONESIA

Dengan Rahmat Tuhan YME,

Kami, Anak Bangsa Indonesia meyakini bahwa:

Korupsi bukanlah budaya Bangsa Indonesia,

Korupsi adalah kejahatan luar biasa,

Korupsi merampas hak-hak rakyat untuk sejahtera,

Korupsi menyengsarakan rakyat Indonesia,

Korupsi merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kami, anak bangsa Indonesia, bertekad membebaskan Indonesia dari korupsi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pada hari ini, kami mewakili anak bangsa Indonesia menyatakan:

1.   Tidak akan melakukan perbuatan korupsi.

2.    Menciptakan generasi muda antikorupsi

3.    Mengutuk segala bentuk perilaku korupsi.

4.   Korupsi harus dihancurkan dan dimusnahkan dari bumi pertiwi.

5.    Bertekad menjadikan Indonesia sebagai negeri yang bersih tanpa korupsi.

Jakarta, 9 Desember 2008

Ttd

Anak Bangsa Indonesia

 

Seru khan tuh deklarasinya,, nah abis deklarasi ini para pejabat mulai masuk gedung KPK dan GIGI naik panggung, huh jujur lho,, baru pertama kali sedeket ini sama konser yang isinya GIGI dan Slank,  Gigi tampil pertama bawain Lagu Indonesia Meringis dari album 2kali2 tahun 1997, terus bawain dua lagu dari album jalan kebenaran dari album yang paling baru, Lagu Perdamaian dan ditutup Lagu Pemimpin Budiman, di sela-sela lagu, Armand Gigi angkat suara nunjukiin bahwa Gigi memberi dukungan anti korupsi dan berharap korupsi di dunia birokrasi segera berakhir begitu juga korupsi di dunia musik  yang lewat pembajakan segera berakhir.

Nah ini dah penutupan terakhirnya, aksi panggung dari Slank, diawali lagu Generasi Biru, Lagu Musyawarah Mufakat, Lagu Birokrasi Komplek, Lagu Gara2 Kamu, Lagu Kacau Balau, Lagu Happy Birthday buat Ivan Ikon anti korupsi Slank yang lagi Ultah, dan ditutup lewat lagu Seperti Para Koruptor. Sama kaya Gigi mereka dukung anti korupsi dan muji KPK , selain muji kinerja juga ada pujian yang nada dari Kaka Slank-nya seperti ini, “di gedung KPK inilah satusatunya tempat yang bisa dibuatrock n rool party”.

Huh berakhir acaranya, saya Sholat di Mushola An-nur milik Jasa Raharja terus pulang bareng temen CPA sambil bawa suvenir-suvenir lucu seputar anti korupsi yang berisi seruan Bangun Negeri Tanpa Korupsi! dan Siapa Aja Boleh Naik, Korupsi Harus Turun!. 

Coretan Ceramah Idul Adha

Islam adalah agama penyempurna  dari agama Tauhid sebelumnya, dalam Islam ada dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha,  Idul Fitri dilatarbelakangi karena pada saat itu adalah peletakan pertama ajaran Islam (wahyu pertama muncul ketika Ramadhan) sedangkan Idul Adha dilatarbelakangi peristiwa Qurban,  Idul Adha takan lepas dari riwayat Nabi Ibrahim A.S, setidaknya ada empat alasan kenapa Nabi Ibrahim A.S menjadi Nabi yang Istimewa,  pertama, Nabi Ibrahim A.S mencapai ketauhidan dan keilahian kepada Allah Azza Wa Jalla, kedua, Nabi Ibrahim A.S menemukan dan membereskan Ka’bah, ketiga, Nabi Ibrahim A.S menyatakan ketaatannya dengan peristiwa qurban. Keempat, Nabi Ibrahim A.S memiliki keturunan para Nabi-Nabi lainnya.

Diantara makna Idul Adha adalah:

·         Manusia itu tidak pantas menjadi korban

·         Penuhi perintah Allah yang pasti membawa kebaikan

Dalam Haji pula tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah, Rasulullah dalam Haji Wadanya menyampaikan Khutbah dan turun Ayat terakhir dari Al-quran, yakni Q.S Al-maidah ayat 3, dalam ayat itu menunjukan bahwa Agama Islam telah sempurna dan nikmat telah cukup, agar nikmat ini menjadi sempurna dan itulah memang tujuan hidup manusia, maka kita harus berada dalam ajaran Agama yang sempurna agar nikmat yang adapun menjadi sempurna.

Bahasan yang menarik juga ialah:

Haji menggerakan kemanusiaan, dari haji peradaban manusia semakin maju, 200 tahun Islam berkembang haji menjadi wasilah persatuan dan kesatuan masyarakat Islam dari tiga benua, Baghdad dan Kordoba menjadi Kota Islam dan Kota peradaban dunia yang termaju di masanya. Haji dan perdagangan memiliki kaitan yang kuat, ketika perang sabil-salib masyarakat kristen di Eropa berat rasa meninggalkan tanah peperangan karena telah terbiasa dengan kemajuan dan kebudayaan Islam, kain India yang halus, bumbu-bumbu Asia Afrika yang lezat dan sabun serta senjata dari Spanyol Selatan yang kesemuanya produksi Islam menjadi bagian tak terpisahkan.

catetan kecil

Dulu pernah kebingungan di akhir tahun ajaran 2008, waktu itu kan sekolah di MAN udah keitung hari, dari sana dah kebayang bakal hijrah untuk cari kursi di Universitas, tapi ternyata ada masalah sama catetan-catetan kecil, ternyata ada catetan-catetan yang ditulis di buku-buku beraneka ragamnya ga pernah di duga, padahal catetan-catetan itu penting baik buat pribadi ataupun buat di bagi-bagi. Masalah kecil menurut sebagian orang, tapi masalah gede buat saya yang nulis itu catetan.

Sekarang udah akhir tahun 2008, dah istiqomah untuk nikmati masa mahasiswa di kampus ini, udah mulai duduk di kursi kuliah bawa perasaan optimis. Utamanya terinspirasi dari Dosen maka coba-cobalah buat Blog, kira-kira katanya “sudah masanya Mahasiswa buat Blog, kita bisa menulis catatan dan tugas yang nantinya bisa dibaca banyak orang” (Rabu, 3 Desember 2008, Badru Sholeh, S.Ag, M.A) . Bener juga, saya juga ga mau catetan-catetan kecil jadi masalah lagi, saya coba buat Blog untuk diisi makalah, tugas dan catetan-catetan lainnya, lagian jurusan yang saya jalani menuntut ga cuma untuk pake lisan tapi juga pake tulisan. Em,,, saya coba-coba nulis juga dah di Blog ini,,

Ya ya makasih dah ngingetin Pak, sekarang saya coba buat Blog, pertama sekitar makalah, tugas dan catetan-catetan kecil aja dulu,, nantinya juga insya Allah bakal jadi ngembang, “qotrotan qotrotan fashorat bahrotan” atau bahasa kitanya senada sama “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”.

Untuk para sahabat saya juga, apalagi yang dulu pernah satu sekolah, (TK alhukama, Padang, SDN Cidolog II, Ciamis, SDN Ciputat III, Jakarta Selatan (dulu kan JakSel, baru jadi Tangerang tahun 2000 dan sekarang 2008 baru jadi Kota Tangerang Selatan), SDN Kranggan III, Mojokerto, MTsN dan MAN Sukamanah, Tasikmalaya terus sekarang di UIN Jakarta, FEIS jurusan HI) moga dari Blog ini bisa jadi pintu silaturrahmi,, ga lupa untuk sahabat di organisasi apapun yang pernah saya jalani berhubung sama Sekolah atau Ga, terlebih lagi untuk sahabat yang kita pernah barengan di PP Perg KHZ Musthafa Sukahideng Tasikmalaya sana,,

Untuk para Guru, Akang dan Bapak(panggilan untuk guru di PP), Dosen dan semuanya yang pernah memberi saya pelajaran, terimakasih banyak,, jazakumullah khairan kasiro,, dan untuk siapapun,, semunya silahkan dan selamat datang di Blog ini, moga dari sini dapet saling membantu,, 

Sama-sama saling mendoakan minal aidzin wal faidzin,,