gerakan sosial Islam
C.GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM
1.Prinsip Gerakan Sosial Islam
Prinsip Islam ialah mendorong semangat juang, semangat menolak dan semangat meniadakan keadaaan yang tidak diinginkan di kalangan umatnya melalui jihad, yaitu mengarahkan sesama manusia untuk melakukan apa yang digariskan oleh Islam (al-amr bil ma'ruf) dan melarang sesama manusia melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh Islam (al-nahy ' an al-munkar). Sebagaimana ayat Al-quran dibawah ini:.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. " (Q.S Ali 'Imran: 104)
“.. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (Q.S. Ali 'Imran: 110)
Yusron Razak meminjam pendapat Kuntowijaya bahwa cita-cita transformasi Islam harus berakar pada misi ideologis, yaitu menegakkan amar ma'ruf dan nahy munkar, yang berarti humanisasi (manusiawi) dan liberalisasi (pembebasan).Liberalisasi, menurut Kuntowijoyo dan Nurcholish Madjid, adalah melalui modemisasi . Pada tahun 1968, Nurcholish Madjid merumuskan modemisasi sebagai rasionalisasi, menurut Cak Nur, modern itu bersifat rasional, ilmiah, dan bersesuaian dengan hukum-hukum yang berlaku dalam alam. Modernisasi merupakan perintah Tuhan dan merupakan kewajiban yang mutlak karena kemodeman identik dengan keislaman. Modernitas mengandung arti lebih dalam lagi yaitu pendekatan kepada kebenaran mutlak yaitu Allah. Dalam sebuah pergerakan Islam untuk suatu perubahan, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan atau dijadikan pedoman yaitu;
Pertama, prinsip ketauhidan. Prinsip yang kokoh takan pernah berubah ini merupakan landasan yang pertama dan utama dalam sebuah gerakan sosial Islam. Islam menghadirkan tauhid dan menghargai fitrah manusia secara sekaligus sebagai kesatuan monolitik yang tidak terpisahkan.
Kedua, prinsip keadilan. Keadilan berlangsung untuk selamanya, agar tidak terjadi kesenjangan dan perbedaan kelas serta untuk menghilangkan diskriminasi. Dalam Islam, tidak boleh ada kekejaman dan penganiayaan terhadap seseorang sekalipun terhadap penjahat yang harus dihukum mati, dan
Ketiga, prinsip kebebasan. Kebebasan tidak berarti anarki, tetapi yang wajar dan rasional. Tiap-tiap orang harus bebas berpikir, berkata dan menulis, dan hanya dengan keadaan itulah gerakan Islam akan berhasil atau melalui ijtihad untuk melakukan perubahan dan pembaruan sesuai dengan syarat-syarat utama berijtihad tersebut. Tiap-tiap orang diberi kebebasan untuk berpikir, berpendapat meski berbeda. perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan bermusyawarah, sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. AIi 'Imran: 159:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'ajkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya ".
Kemudian terdapat pula hadis-hadis yang menyatakan ikhtilaf (perbedaan) dan menggapnya sebagai rahmat, menyatakan Islam agama yang mudah, luwes dan elastis, menyatakan tradisi demopkratis dan sebagainya yang mengakibatkan interpretasi sosial historis yang plural, dinamis, inklusif dan liberal .
2.Gerakan Sosial Islam Bersejarah di Indonesia
Deliar Noer pernah berkata, “Nasionalisme Indonesia dimulai sebenarnya dengan nasionalisme Islam, Sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang islam, mereka yang bergerak dibawah panji-panji yang bukan Islam kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meninggalkan tempat buaian mereka semula, tempat mereka mula-mula sekali mengecap asam garam pergerakan”.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa tokoh pergerakan nasional terkemuka dari berbagai aliran berasal dari gerakan Islam. Untuk aliran nasionalisme radikal Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) berasal dari Sarekat Islam (SI). Soekarno pernah menjadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri di bawah bimbingan Tjokroaminoto. Bahkan beberapa tokoh-tokoh PKI zaman pergerakan nasional berasal dan terinspirasi oleh perjuangan SI. Tan Malaka adalah seorang Komunis Nasionalis dan pendiri partai Murba, berasal dari SI Jakarta dan Semarang.
Diantara gerakan bersejarah di Indonesia adalah gerakan Kapitan Ahmad Lussy atau Mat lussy pada tahun 1817 (nama Kapitan Partimura adalah isapan jempol seorang M. Sapija, klarifikasi disampaikan oleh Agung Pribadi, 2003 dan M Nur Tawainela, 1984) di Maluku, gerakan perang Padri dari tahun 1821-1837 yang telah jelas dari namanya menunjukan gerakan sosial Islam , gerakan Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan diteruskan oleh Cut Nyak Dhien tahun 1873-1906 di Aceh, gerakan petani di Cilegon (1888) dan gerakan Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830 di Yogya dan Solo adalah gerakan melawan Belanda yang dilakukan atas nama gerakan sosial Islam, begitu pula gerakan K.H.Z Musthafa di Tasikmalaya (1944) melawan Jepang . Gerakan-gerakan masyarakat Islam di Jawa pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 hampir sepenuhnya didasari oleh gabungan kedua ideologi islam, yaitu Jihadisme dan Mahdiisme .
3.Gerakan Pemikiran Neo-Modernisme Islam di Indonesia
Dalam pembahasan gerakan pembaruan pemikiran Islam ini terdiri atas tiga pemikiran yaitu "Islam Rasional" dengan tokoh Harun Nasution dan Johan Effendi, "Islam Peradaban" dengan tokoh Nurcholish Madjid dan Kuntowijoyo dan "Islam Tranformatif" dengan tokoh Dawam Rahardjo dan Adi Sasono. Yusron Razak menuliskan bahwa ketiga pemikiran ini berdasarkan pendapat Budi Munawar Rahman yang didasarkan pada tiga kepentingan yaitu:
Pertama, kepentingan "teknis" dari Islam rasional. Penelitian keislaman mereka dilakukan dalam memenuhi fungsi menetapkan pendapat, menghilangkan kesangsian, dan akhirnya memperoleh kepercayaan tentang Islam yang kokoh dengan rasio.
Kedua, kepentingan "praktis" dari Islam peradaban. Tujuannya mendapatkan "makna" dari perwujudan kongkrit Alquran. Di samping analisis hermeneutik dari konsep-konsep kunci Alquran, mereka juga memberi perhatian besar pada Islam kaum Salaf dengan metode verstehen (empati) yaitu, mencoba memahami bagaimana kalangan salaf menghayati dan menjalankan Islam serta ingin menemukan makna dari proses pembentukan Islam sebagai sebuah dorongan sejarah yang menghasilkan sebuah peradaban Islam.
Ketiga, kepentingan "emansipatoris" dari Islam transformis. Arus utama yang selalu menjadi dasar dalam menafsirkan Alquran mereka adalah visi Alquran tetang transformasi. Dalam tafsiran Islam transformatif, kemodernan sebenarnya identik dengan Barat dan Westernisasi dan juga kapitalisme yang telah mendominasi dan membuat dunia Islam dan dunia ketiga menjadi miskin dan terbelakang serta agenda dari Islam Transformatif inilah membebaskan masyarakat muslim dari dominasi struktur masyarakat kapitalis.
4.Gerakan Salafi Radikal
Dalam kongres Dunia XX International Political Science Association (IPSA) pada tahun 2006 yang diadakan di Fukuoka, Jepang, diangkatlah tema-tema utama mengenai politik diantara tema tersebut adalah :
• Liberalisme, Pluralisme dan Multikulturisme
• Tahap dan Kualitas Demokrasi
• Islam dan Demokrasi
• Perbandingan Demokrasi Lokal
Dalam perkembangan Islam ada yang dinamakan Salafisme, yaitu gerakan purifikasi keagamaan semata yang menjadi ideologi perlawanan terhadap berbagai faham yang tidak sesuai dengan agama. Purifikasi agama adalah paham yang menolak taklid pada pemahaman Islam tradisional dan bertujuan mengembalikan segala permasalahan yang ada kepada Alquran dan Sunah. Pemikiran sosial politiknya mengajarkan doktrin bahwa kekuasaan milik Allah semata. Gerakan pemurnian agama mengalami perumusan ulang dan menjadi sebuah ideologi untuk merespon perkembangan-perkembangan yang terjadi pada abad ke-20, seperti kolonialisme, modernisme, sekularisme, liberalisme, dan dominasi Barat terhadap ke dunia ketiga. Selain faktor-faktor di atas, gerakan salafi ini juga sebagai respon terhadap buruknya pelayanan negara terhadap masyarakat.
Prinsip dari gerakan semacam ini menurut Esposito yang ditulis Yusron Razak adalah: Pertama, kelompok ini berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang koprehensif dan bersifat total. Kedua, ideologi masyarakat Barat yang sekuler dan cenderung materialistis harus ditolak, ideologi merekalah yang membuat Islam terpuruk. Ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya kembali kepada Islam dengan mengikuti kepada Alquran dan Sunah. Keempat, hukum syariah Islam wajib ditegakan secara kaffah, Kelima, meskipun kelompok ini terlalu mengagung-agungkan kejayaan Islam di masa lalu, tapi tidak menolak modernisasi, sejauh tidak bertentangan dengan standard Islam. Keenam, mereka yakin bahwa upaya-upaya Islamisasi pada masyarakat muslim tidak akan berhasil tanpa adanya penekanan pada aspek pengorganisasian ataupun sebuah kelompok yang kuat.
Islam Radikal, Islam Fundamentalis, Islam Revivalis, Islam kanan atau Islam garis keras adalah istilah yang tumpang tindih kepada gerakan ini, di Indonesia dikenal gerakan DI/TII didirikan oleh S M Kartosuwiryo pada Agustus tahun 1947 atau gerakan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada Agustus tahun 2000 dan Front Pembela Islam (FPI) didirikan oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab pada Agustus tahun 1998 .
5. Gerakan Sosial Islam Di Sekitar Kita
A. Lingkungan Lokal Mahasiswa
Demonstrasi dan gerakan mahasiwa memainkan peran yang cukup penting dalam merubah wajah negara, seperti penggulingan Perlin di Argentina tahun 1955; kejatuhan Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958; perlawanan sukses terhadap Diem di Vietnam tahun 1963; kerusuhan massif melawan Perjanjian Keamanan Jepang-AS yang memaksa pengunduran diri pemerintahan Kishi di Jepang tahun 1960; gerakan anti-Soekarno tahun 1966; kejatuhan Ayub Khan di Pakistan tahun 1956; demonstrasi Oktober untuk kebebasan yang lebih besar di Polandia tahun 1956; Revolusi Hongaria tahun 1956; dan gerakan untuk pembebasan di Cekoslovakia tahun 1968. Bahkan Revolusi Rusia pada tahap awalnya juga dimulai sebagai gerakan revolusioner mahasiswa antara 1860-1870an. Revolusi Spanyol di awal 1930-an juga dimulai oleh gerakan mahasiswa .
Di Indonesia gerakan mahasiswa pertama bermula di STOVIA dari prakarsa Wahidin Sudira Husada terbentuklah Budi Utomo tahun 1908. Pada 6 dan 10 November 1945 di Yogyakarta di adakan kongres pemuda pertama setelah Indonesia merdeka, kongres ini dihadiri 580 utusan dari 28 gerakan. Pada 5 Februari 1947 diresmikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pada 25 Maret 1947 diresmikan Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) , selanjutnya berkembanglah banyak gerakan sosial mahasiswa di Indonesia.
Tokoh gerakan mahasiswa yang fenomenal hingga kini ialah Soe hoek Gie, dalam catatannya ia menulis “Kini mereka telah mengkhianati perjuangannya sendiri, kita generasi muda ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau” , mahasiswa jurusan sejarah fakultas sastra UI ini menjadi point of no return (bagian tak terpisahkan) dalam mengajukan Tritura tahun 1966. Belum lama Suharto diangkat jadi presiden hampir seluruh gerakan mahasiswa tenang, tetapi Soe Hoek Gie tidak, ia telah menulis lebih dari 30 artikel yang mengangkat persoalan sulit dan janggal, dialah orang pertama yang skeptis terhadap arah politik orde baru.
Sekarang, diiantara gerakan mahasiswa yang berazaskan Islam adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMI).
Selintas Himpunan Mahasiswa Islam
Seminar sejarah HMI di Malang tahun 1975, merumuskan bahwa HMI didirikan di Yogyakarta tanggal 14 Rabiulawal 1366 H, bertepatan 5 Februari 1947 oleh para mahasiswa tingkat I Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta atas prakarsa Lafran Pane.
Lafran Pane adalah putra dari Sutan Paguraban Pane dari Tapanuli, Sumatera Utara, S P Pane adlah seorang tokoh nasional, ia menjadi pimpinan Partai Indonesia (Partindo) juga merupakan tokoh taman siswa dan Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO). Dimanapun S P Pane tinggal, ia selalu menjadi tempat berkumpul tokoh nasional, tercatat Muhammad Yamin, Gatot Mangkupraja, A.K Gani dan Adam Malik Batubara pernah menginap di rumahnya.
Tahun 1937 Lafran Pane hijrah ke Jakarta, masuk HIS Muhammadiyah, Mulo Muhammadiyah, AMS Muhammadiyah dan 1945 di Sekolah Tinggi Islam (STI) Jakarta, pada bulan Desember 1945 Ibukota RI berpindah ke Yogyakarta, begitu pula STI berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta dengan para mahasiswanya dan mendapat sambutan baik di Yogyakarta. Sekarang STI Yogyakarta bernama UII Yogyakarta.
B. Lingkungan Nasional Indonesia
Sekilas Dua Raksasa Organisasi Masyarakat Islam
Dua raksasa ini ialah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, keduanya adalah organisasi masyarakat (ormas) yang terbesar dari sejumlah ormas serupa seperti Persatuan Islam (Persis) dan Al-irsyad. Yang membedakan NU dan Muhammadiyah adalah semangat yang dibawa, Muhammadiyah membawa semangat Tajdid (pembaruan)yang bercorak purifikasi islamdan membebaskan dari TBC (takhayul, bid’ah dan churafat), Muhammadiyah tampak berusaha membersihkan Islam Sinkretis dan Islam Tradisional. Sedangkan NU membawa semangat memepertahankan unsure budaya local yang dianggap bias memperkaya aplikasi ajaran-ajaran islam. Contoh gesekan diantara keduanya ialah ketika NU mengadakan Kenduri dan Barzanji, menurut Muhammadiyah hal ini adalah bid’ah .
NU berdiri 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya atas prakarsa K.H Hasyim Asy’ari dan K.H Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan NU adalah menerapkan Syariat islam yang sesuai dengan Ahlussunah wal jamaah dan mengikuti mazhab yang empat di kehidupan dalm wadah NKRI.
Muhammadiyah berdiri 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 November 1912 di Yogyakarta atas prakarsa K.H Ahmad Dahlan. Tujuan Muhammadiyah adalah purifikasi Islam, reformulasi doktrin Islam dengan yang lebih modern dan pendidikan Islam agar Islam lebih tahan dari gerakan musuh.
Berdasarkan survey Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta didapati responden yang mengaku bagian dari atau merasa dekat dengan NU adalah 2001(16 Provinsi):50,3%, 2002(semua Provinsi):44,9% dan 2004(21 Provinsi):41,8% sedngkan dengan Muhammadiyah 2001:18,9%, 2002:17,8% dan 2004:8,1%.
Sekilas Front Pembela Islam (FPI)
FPI berdiri 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-Umm Ciputat, Jakarta Selatan, FPI di deklarasikan oleh K.H Misbahul Anam dan diprakarsai oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab. FPi bertujuan menekan dan memberantas kemaksiatan, 14 Oktober 1998 FPI memulai aksi dengan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustadz, dan beberapa guru pengajian di Jawa Tengah dan Jawa Timur, 22 November 1998 Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. FPI berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar FPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI dan pada tahap selanjutnya FPI mengadakan gerakan anti maksiat dengan berbagai cara .
FPI mendapatkan banyak ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) dalam masa awal berdiri hingga masa kini, 11 April 1999 M, Ketua Uum FPI ditembak orang tak dikenal dan baiknya selamat, pada tanggal 21 Robi'ul Akhir 1421 H / 23 Juli 2000 M, Al-Habib Sholeh Alattas, salah seorang penasihat DPP-FPI, terbunuh ditembak orang tak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami sholat Shubuh di masjid. Esoknya, tanggal 22 Robi'ul Akhir 1421 H / 24 Juli 2000 M sore hari, KH. Cecep Bustomi, salah seorang deklarator FPI, ketika keluar dari Markas Group I Kopassus di Serang, usai bertemu Wakil Komandan Group I, dikejar sejumlah orang tak dikenal dengan mengendarai motor tril, sambil terus memberondong tembakan hingga Pasar Rawu - Serang, Banten. Akhirnya beliau terbunuh secara tragis. Pada 24 Desember 2000 Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid pun pernah menyatakan sikap tidak senang dengan FPI dan berniat membubarkannya.
Baru-baru ini FPI (25 November 2008) TEGAS MENOLAK KERAS upaya-upaya dan fasilitasi terhadap produksi film LASTRI yang digagas dan disutradarai oleh Eros Djarot bekerjasama dengan rumah produksi film Keana Production ini, karena: pertama, film ini adalah propaganda yang member empati pada komunisme, kedua, melanggar TAP MPRS No.XXV Th.1966 tentang Pembubaran PKI & Larangan penyebaran paham Komunisme,Marxisme & Leninisme, UU No.27 Th.1999 dan Pasal 107 KUHP tentang sanksi pelanggaran tersebut, ketiga, tidak ada kesesuaian isi cerita film dengan fakta di lapangan, dan keempat, Film LASTRI berpotensi menghambat upaya-upaya pemerintah menghindarkan keresahan sosial dan SARA dan upaya membangun kerukunan sosial dan beragama.
Sekilas Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Kongres I Majelis Mujahidin di Yogyakarta tanggal 5-7 Agustus 2000 menjadi awal berdirinya MMI. Saat itu hadir kira-kira 1500 orang dari berbagai gerakan di seluruh tanah air, bahkan hadir pula beberapa perwakilan dari negara sahabat, seperti Moro, Malaysia, dan Arab Saudi. MMI dipimpin oleh Abu Bakar Ba’asyir dan Irfan S Awwas yang masih memiliki hubungan dengan gerakan Darul Islam (DI) yang ingin menciptakan Negara Islam Indonesia (NII).
Latar belakang berdirinya MMI adalah, kerinduan MMI akan DI baik nasional ataupun internasional, keprihatinan akan islamophobiadan eksistensi Islam yang terpinggirkan. Basis dari gerakan MMI adalah pondok pesantren Al-mukmin di Ngruki, di ppNgruki terdiri dari unit pendidikan yang lengkap dari pra sekolah hingga sarjana. Namun pelajaran di pp Ngruki sedikit berbeda dengan buku dari luar, misalnya, beramal karena tanah air yang menolak hukum Islam adalah syirik atau member hak pemerintah, nmelarang, mengharamkan, menghalalkan dan membuat hokum selain bersandar pada Allah adalah syirik, termasuk mengiakan paham demokrasi, karena kekuasaan penuh semata-mata bukanlah di tangan rakyat .
C. Lingkungan Global Dunia
Gerakan sosial Islam di dunia diprakarsai setelah masuknya Imperialisme ke dunia Islam, pada tahun 1258 Baghdad yang merupakan pusat kejayaan Islam jatuh ketangan Mongol, kejayaan Islam berpindah pada Kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal.
Kerajaan Usmani di Turki pada abad ke-18 sudah tidak memiliki pemimpin yang membawa pada kemajuan, Kerajaan Safawi di Persia mengalami perang saudara berkepanjangan dari tahun1700an hingga 1900an dan Kerajaan Mughal di India di injak kedaulatannya oleh Inggris tahun 1857. Kelemahan Islam disebabkan karena politik, sains dan teknologi serta ketiadaan simbol pemersatu. Hal ini terus berlanjut sehingga gerakan sosial pembaharu Islam yang mendunia mulai muncul.
Para pembaharu dunia islam ialah Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaludin Al-afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Kamal Attartuk dan Muhammad Iqbal. Namun bila menyebut gerakan sosial Islam yang mendunia saat ini, maka Hizbut Tahrir (HT) dan Ikhwanul Muslimin (IM) adalah nominasinya.
Sekilas Hizbut Tahrir (HT)
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam, namun berbeda dengan partai politik lain HT menyatakan sedari awal bahwa HT partai politik transnasionalisme. Sesuai namanya, tujuan HT adalah memerdekaan seluruh Muslim di seluruh dunia dari cengkraman berbagai ideologi yang bertentangan dengan Islam.
HT mengalami perkembangan yang sangat pesat di lebih dari empat puluh Negara, termasuk Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan Negara bekas Uni Soviet. Bagi sejumlah pihak perkembangan HT amat ditakutkan, Di Uzbekistan HT dan gerakan Islam Uzbekistan (Uzbekistan Islamic Movement) bahu membahu melawan rezim Karimov yang sekuler. Perbedaan HT dan IM adalah dari kecendrungan HT menjaga jarak dengan penguasa, dimanapun HT berada ia bersikap non kooperatif dengan pemerintah setempat. Alasan HT berkembang pesat di berbagai belahan dunia adalah Fikrah HT yang cemerlang, jernih dan murni serta Thariqah tersendiri dalam menjalankan Fikrah.
Taqiyuddin Al-nabhani (1909-1977) adalah seorang Palestina pendiri HT, hijrah dari Palestina pada 1928 dan masuk Universitas Al-Azhar. Karirnya di mulai ketika menjadi hakim di kota Bissan, Taberrias, Haifa lalu Jerusalem. Ia memutuskan diri untuk merantau pada 1951 dan pada 1953 ia mendirikan HT di Amman, Yordania Taqiyuddin hidup berdiaspora dari Palestina, Mesir, Syria dan Libanon, ia berhasil menyerukn angoota HT agar menyebar keseluruh Dunia. Setelah Taqiyuddin wafat di Beirut pada 20 Desember 1977, pemimpin HT Abdul Qadim Zallum memindahkan markas HT ke London, Inggris. HT di beberapa negara Timur Tengah dilarang, di Mesir HT dilarang secara resmi pada 1974, di Irak pada masa Saddam Husein, di Pakistan pada masa jenderal Musharraf demikian pula di Turki, Aljazair dan Maroko. Sebaliknya HT di Indonesia mendapat legalitas dan cukup subur berkembang. Sama-sama kita harapkan HTI mampu mewujudkan selamatkan Indonesia dengan Syariah .
1.Prinsip Gerakan Sosial Islam
Prinsip Islam ialah mendorong semangat juang, semangat menolak dan semangat meniadakan keadaaan yang tidak diinginkan di kalangan umatnya melalui jihad, yaitu mengarahkan sesama manusia untuk melakukan apa yang digariskan oleh Islam (al-amr bil ma'ruf) dan melarang sesama manusia melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh Islam (al-nahy ' an al-munkar). Sebagaimana ayat Al-quran dibawah ini:.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung. " (Q.S Ali 'Imran: 104)
“.. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (Q.S. Ali 'Imran: 110)
Yusron Razak meminjam pendapat Kuntowijaya bahwa cita-cita transformasi Islam harus berakar pada misi ideologis, yaitu menegakkan amar ma'ruf dan nahy munkar, yang berarti humanisasi (manusiawi) dan liberalisasi (pembebasan).Liberalisasi, menurut Kuntowijoyo dan Nurcholish Madjid, adalah melalui modemisasi . Pada tahun 1968, Nurcholish Madjid merumuskan modemisasi sebagai rasionalisasi, menurut Cak Nur, modern itu bersifat rasional, ilmiah, dan bersesuaian dengan hukum-hukum yang berlaku dalam alam. Modernisasi merupakan perintah Tuhan dan merupakan kewajiban yang mutlak karena kemodeman identik dengan keislaman. Modernitas mengandung arti lebih dalam lagi yaitu pendekatan kepada kebenaran mutlak yaitu Allah. Dalam sebuah pergerakan Islam untuk suatu perubahan, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan atau dijadikan pedoman yaitu;
Pertama, prinsip ketauhidan. Prinsip yang kokoh takan pernah berubah ini merupakan landasan yang pertama dan utama dalam sebuah gerakan sosial Islam. Islam menghadirkan tauhid dan menghargai fitrah manusia secara sekaligus sebagai kesatuan monolitik yang tidak terpisahkan.
Kedua, prinsip keadilan. Keadilan berlangsung untuk selamanya, agar tidak terjadi kesenjangan dan perbedaan kelas serta untuk menghilangkan diskriminasi. Dalam Islam, tidak boleh ada kekejaman dan penganiayaan terhadap seseorang sekalipun terhadap penjahat yang harus dihukum mati, dan
Ketiga, prinsip kebebasan. Kebebasan tidak berarti anarki, tetapi yang wajar dan rasional. Tiap-tiap orang harus bebas berpikir, berkata dan menulis, dan hanya dengan keadaan itulah gerakan Islam akan berhasil atau melalui ijtihad untuk melakukan perubahan dan pembaruan sesuai dengan syarat-syarat utama berijtihad tersebut. Tiap-tiap orang diberi kebebasan untuk berpikir, berpendapat meski berbeda. perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan bermusyawarah, sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. AIi 'Imran: 159:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'ajkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya ".
Kemudian terdapat pula hadis-hadis yang menyatakan ikhtilaf (perbedaan) dan menggapnya sebagai rahmat, menyatakan Islam agama yang mudah, luwes dan elastis, menyatakan tradisi demopkratis dan sebagainya yang mengakibatkan interpretasi sosial historis yang plural, dinamis, inklusif dan liberal .
2.Gerakan Sosial Islam Bersejarah di Indonesia
Deliar Noer pernah berkata, “Nasionalisme Indonesia dimulai sebenarnya dengan nasionalisme Islam, Sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang islam, mereka yang bergerak dibawah panji-panji yang bukan Islam kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meninggalkan tempat buaian mereka semula, tempat mereka mula-mula sekali mengecap asam garam pergerakan”.
Hal ini dibuktikan oleh beberapa tokoh pergerakan nasional terkemuka dari berbagai aliran berasal dari gerakan Islam. Untuk aliran nasionalisme radikal Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) berasal dari Sarekat Islam (SI). Soekarno pernah menjadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri di bawah bimbingan Tjokroaminoto. Bahkan beberapa tokoh-tokoh PKI zaman pergerakan nasional berasal dan terinspirasi oleh perjuangan SI. Tan Malaka adalah seorang Komunis Nasionalis dan pendiri partai Murba, berasal dari SI Jakarta dan Semarang.
Diantara gerakan bersejarah di Indonesia adalah gerakan Kapitan Ahmad Lussy atau Mat lussy pada tahun 1817 (nama Kapitan Partimura adalah isapan jempol seorang M. Sapija, klarifikasi disampaikan oleh Agung Pribadi, 2003 dan M Nur Tawainela, 1984) di Maluku, gerakan perang Padri dari tahun 1821-1837 yang telah jelas dari namanya menunjukan gerakan sosial Islam , gerakan Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar dan diteruskan oleh Cut Nyak Dhien tahun 1873-1906 di Aceh, gerakan petani di Cilegon (1888) dan gerakan Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830 di Yogya dan Solo adalah gerakan melawan Belanda yang dilakukan atas nama gerakan sosial Islam, begitu pula gerakan K.H.Z Musthafa di Tasikmalaya (1944) melawan Jepang . Gerakan-gerakan masyarakat Islam di Jawa pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 hampir sepenuhnya didasari oleh gabungan kedua ideologi islam, yaitu Jihadisme dan Mahdiisme .
3.Gerakan Pemikiran Neo-Modernisme Islam di Indonesia
Dalam pembahasan gerakan pembaruan pemikiran Islam ini terdiri atas tiga pemikiran yaitu "Islam Rasional" dengan tokoh Harun Nasution dan Johan Effendi, "Islam Peradaban" dengan tokoh Nurcholish Madjid dan Kuntowijoyo dan "Islam Tranformatif" dengan tokoh Dawam Rahardjo dan Adi Sasono. Yusron Razak menuliskan bahwa ketiga pemikiran ini berdasarkan pendapat Budi Munawar Rahman yang didasarkan pada tiga kepentingan yaitu:
Pertama, kepentingan "teknis" dari Islam rasional. Penelitian keislaman mereka dilakukan dalam memenuhi fungsi menetapkan pendapat, menghilangkan kesangsian, dan akhirnya memperoleh kepercayaan tentang Islam yang kokoh dengan rasio.
Kedua, kepentingan "praktis" dari Islam peradaban. Tujuannya mendapatkan "makna" dari perwujudan kongkrit Alquran. Di samping analisis hermeneutik dari konsep-konsep kunci Alquran, mereka juga memberi perhatian besar pada Islam kaum Salaf dengan metode verstehen (empati) yaitu, mencoba memahami bagaimana kalangan salaf menghayati dan menjalankan Islam serta ingin menemukan makna dari proses pembentukan Islam sebagai sebuah dorongan sejarah yang menghasilkan sebuah peradaban Islam.
Ketiga, kepentingan "emansipatoris" dari Islam transformis. Arus utama yang selalu menjadi dasar dalam menafsirkan Alquran mereka adalah visi Alquran tetang transformasi. Dalam tafsiran Islam transformatif, kemodernan sebenarnya identik dengan Barat dan Westernisasi dan juga kapitalisme yang telah mendominasi dan membuat dunia Islam dan dunia ketiga menjadi miskin dan terbelakang serta agenda dari Islam Transformatif inilah membebaskan masyarakat muslim dari dominasi struktur masyarakat kapitalis.
4.Gerakan Salafi Radikal
Dalam kongres Dunia XX International Political Science Association (IPSA) pada tahun 2006 yang diadakan di Fukuoka, Jepang, diangkatlah tema-tema utama mengenai politik diantara tema tersebut adalah :
• Liberalisme, Pluralisme dan Multikulturisme
• Tahap dan Kualitas Demokrasi
• Islam dan Demokrasi
• Perbandingan Demokrasi Lokal
Dalam perkembangan Islam ada yang dinamakan Salafisme, yaitu gerakan purifikasi keagamaan semata yang menjadi ideologi perlawanan terhadap berbagai faham yang tidak sesuai dengan agama. Purifikasi agama adalah paham yang menolak taklid pada pemahaman Islam tradisional dan bertujuan mengembalikan segala permasalahan yang ada kepada Alquran dan Sunah. Pemikiran sosial politiknya mengajarkan doktrin bahwa kekuasaan milik Allah semata. Gerakan pemurnian agama mengalami perumusan ulang dan menjadi sebuah ideologi untuk merespon perkembangan-perkembangan yang terjadi pada abad ke-20, seperti kolonialisme, modernisme, sekularisme, liberalisme, dan dominasi Barat terhadap ke dunia ketiga. Selain faktor-faktor di atas, gerakan salafi ini juga sebagai respon terhadap buruknya pelayanan negara terhadap masyarakat.
Prinsip dari gerakan semacam ini menurut Esposito yang ditulis Yusron Razak adalah: Pertama, kelompok ini berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang koprehensif dan bersifat total. Kedua, ideologi masyarakat Barat yang sekuler dan cenderung materialistis harus ditolak, ideologi merekalah yang membuat Islam terpuruk. Ketiga, mereka cenderung mengajak pengikutnya kembali kepada Islam dengan mengikuti kepada Alquran dan Sunah. Keempat, hukum syariah Islam wajib ditegakan secara kaffah, Kelima, meskipun kelompok ini terlalu mengagung-agungkan kejayaan Islam di masa lalu, tapi tidak menolak modernisasi, sejauh tidak bertentangan dengan standard Islam. Keenam, mereka yakin bahwa upaya-upaya Islamisasi pada masyarakat muslim tidak akan berhasil tanpa adanya penekanan pada aspek pengorganisasian ataupun sebuah kelompok yang kuat.
Islam Radikal, Islam Fundamentalis, Islam Revivalis, Islam kanan atau Islam garis keras adalah istilah yang tumpang tindih kepada gerakan ini, di Indonesia dikenal gerakan DI/TII didirikan oleh S M Kartosuwiryo pada Agustus tahun 1947 atau gerakan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada Agustus tahun 2000 dan Front Pembela Islam (FPI) didirikan oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab pada Agustus tahun 1998 .
5. Gerakan Sosial Islam Di Sekitar Kita
A. Lingkungan Lokal Mahasiswa
Demonstrasi dan gerakan mahasiwa memainkan peran yang cukup penting dalam merubah wajah negara, seperti penggulingan Perlin di Argentina tahun 1955; kejatuhan Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958; perlawanan sukses terhadap Diem di Vietnam tahun 1963; kerusuhan massif melawan Perjanjian Keamanan Jepang-AS yang memaksa pengunduran diri pemerintahan Kishi di Jepang tahun 1960; gerakan anti-Soekarno tahun 1966; kejatuhan Ayub Khan di Pakistan tahun 1956; demonstrasi Oktober untuk kebebasan yang lebih besar di Polandia tahun 1956; Revolusi Hongaria tahun 1956; dan gerakan untuk pembebasan di Cekoslovakia tahun 1968. Bahkan Revolusi Rusia pada tahap awalnya juga dimulai sebagai gerakan revolusioner mahasiswa antara 1860-1870an. Revolusi Spanyol di awal 1930-an juga dimulai oleh gerakan mahasiswa .
Di Indonesia gerakan mahasiswa pertama bermula di STOVIA dari prakarsa Wahidin Sudira Husada terbentuklah Budi Utomo tahun 1908. Pada 6 dan 10 November 1945 di Yogyakarta di adakan kongres pemuda pertama setelah Indonesia merdeka, kongres ini dihadiri 580 utusan dari 28 gerakan. Pada 5 Februari 1947 diresmikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pada 25 Maret 1947 diresmikan Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) , selanjutnya berkembanglah banyak gerakan sosial mahasiswa di Indonesia.
Tokoh gerakan mahasiswa yang fenomenal hingga kini ialah Soe hoek Gie, dalam catatannya ia menulis “Kini mereka telah mengkhianati perjuangannya sendiri, kita generasi muda ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau” , mahasiswa jurusan sejarah fakultas sastra UI ini menjadi point of no return (bagian tak terpisahkan) dalam mengajukan Tritura tahun 1966. Belum lama Suharto diangkat jadi presiden hampir seluruh gerakan mahasiswa tenang, tetapi Soe Hoek Gie tidak, ia telah menulis lebih dari 30 artikel yang mengangkat persoalan sulit dan janggal, dialah orang pertama yang skeptis terhadap arah politik orde baru.
Sekarang, diiantara gerakan mahasiswa yang berazaskan Islam adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMI).
Selintas Himpunan Mahasiswa Islam
Seminar sejarah HMI di Malang tahun 1975, merumuskan bahwa HMI didirikan di Yogyakarta tanggal 14 Rabiulawal 1366 H, bertepatan 5 Februari 1947 oleh para mahasiswa tingkat I Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta atas prakarsa Lafran Pane.
Lafran Pane adalah putra dari Sutan Paguraban Pane dari Tapanuli, Sumatera Utara, S P Pane adlah seorang tokoh nasional, ia menjadi pimpinan Partai Indonesia (Partindo) juga merupakan tokoh taman siswa dan Gerakan Rakyat Indonesia (GERINDO). Dimanapun S P Pane tinggal, ia selalu menjadi tempat berkumpul tokoh nasional, tercatat Muhammad Yamin, Gatot Mangkupraja, A.K Gani dan Adam Malik Batubara pernah menginap di rumahnya.
Tahun 1937 Lafran Pane hijrah ke Jakarta, masuk HIS Muhammadiyah, Mulo Muhammadiyah, AMS Muhammadiyah dan 1945 di Sekolah Tinggi Islam (STI) Jakarta, pada bulan Desember 1945 Ibukota RI berpindah ke Yogyakarta, begitu pula STI berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta dengan para mahasiswanya dan mendapat sambutan baik di Yogyakarta. Sekarang STI Yogyakarta bernama UII Yogyakarta.
B. Lingkungan Nasional Indonesia
Sekilas Dua Raksasa Organisasi Masyarakat Islam
Dua raksasa ini ialah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, keduanya adalah organisasi masyarakat (ormas) yang terbesar dari sejumlah ormas serupa seperti Persatuan Islam (Persis) dan Al-irsyad. Yang membedakan NU dan Muhammadiyah adalah semangat yang dibawa, Muhammadiyah membawa semangat Tajdid (pembaruan)yang bercorak purifikasi islamdan membebaskan dari TBC (takhayul, bid’ah dan churafat), Muhammadiyah tampak berusaha membersihkan Islam Sinkretis dan Islam Tradisional. Sedangkan NU membawa semangat memepertahankan unsure budaya local yang dianggap bias memperkaya aplikasi ajaran-ajaran islam. Contoh gesekan diantara keduanya ialah ketika NU mengadakan Kenduri dan Barzanji, menurut Muhammadiyah hal ini adalah bid’ah .
NU berdiri 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya atas prakarsa K.H Hasyim Asy’ari dan K.H Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan NU adalah menerapkan Syariat islam yang sesuai dengan Ahlussunah wal jamaah dan mengikuti mazhab yang empat di kehidupan dalm wadah NKRI.
Muhammadiyah berdiri 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 November 1912 di Yogyakarta atas prakarsa K.H Ahmad Dahlan. Tujuan Muhammadiyah adalah purifikasi Islam, reformulasi doktrin Islam dengan yang lebih modern dan pendidikan Islam agar Islam lebih tahan dari gerakan musuh.
Berdasarkan survey Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta didapati responden yang mengaku bagian dari atau merasa dekat dengan NU adalah 2001(16 Provinsi):50,3%, 2002(semua Provinsi):44,9% dan 2004(21 Provinsi):41,8% sedngkan dengan Muhammadiyah 2001:18,9%, 2002:17,8% dan 2004:8,1%.
Sekilas Front Pembela Islam (FPI)
FPI berdiri 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-Umm Ciputat, Jakarta Selatan, FPI di deklarasikan oleh K.H Misbahul Anam dan diprakarsai oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab. FPi bertujuan menekan dan memberantas kemaksiatan, 14 Oktober 1998 FPI memulai aksi dengan investigasi kasus peneroran, pembantaian, dan pembunuhan para ulama, kyai, ustadz, dan beberapa guru pengajian di Jawa Tengah dan Jawa Timur, 22 November 1998 Insiden Ketapang meletus, terjadi perusakan sebuah mesjid di Ketapang, Gajah Mada, Jakarta Pusat, oleh sejumlah kurang lebih 600 orang preman Ambon. FPI berhasil memukul mundur penyerang, dipimpin langsung oleh Imam Besar Laskar FPI, KH. Tb. M. Siddiq AR, di bawah komando Ketua Umum FPI dan pada tahap selanjutnya FPI mengadakan gerakan anti maksiat dengan berbagai cara .
FPI mendapatkan banyak ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) dalam masa awal berdiri hingga masa kini, 11 April 1999 M, Ketua Uum FPI ditembak orang tak dikenal dan baiknya selamat, pada tanggal 21 Robi'ul Akhir 1421 H / 23 Juli 2000 M, Al-Habib Sholeh Alattas, salah seorang penasihat DPP-FPI, terbunuh ditembak orang tak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami sholat Shubuh di masjid. Esoknya, tanggal 22 Robi'ul Akhir 1421 H / 24 Juli 2000 M sore hari, KH. Cecep Bustomi, salah seorang deklarator FPI, ketika keluar dari Markas Group I Kopassus di Serang, usai bertemu Wakil Komandan Group I, dikejar sejumlah orang tak dikenal dengan mengendarai motor tril, sambil terus memberondong tembakan hingga Pasar Rawu - Serang, Banten. Akhirnya beliau terbunuh secara tragis. Pada 24 Desember 2000 Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid pun pernah menyatakan sikap tidak senang dengan FPI dan berniat membubarkannya.
Baru-baru ini FPI (25 November 2008) TEGAS MENOLAK KERAS upaya-upaya dan fasilitasi terhadap produksi film LASTRI yang digagas dan disutradarai oleh Eros Djarot bekerjasama dengan rumah produksi film Keana Production ini, karena: pertama, film ini adalah propaganda yang member empati pada komunisme, kedua, melanggar TAP MPRS No.XXV Th.1966 tentang Pembubaran PKI & Larangan penyebaran paham Komunisme,Marxisme & Leninisme, UU No.27 Th.1999 dan Pasal 107 KUHP tentang sanksi pelanggaran tersebut, ketiga, tidak ada kesesuaian isi cerita film dengan fakta di lapangan, dan keempat, Film LASTRI berpotensi menghambat upaya-upaya pemerintah menghindarkan keresahan sosial dan SARA dan upaya membangun kerukunan sosial dan beragama.
Sekilas Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Kongres I Majelis Mujahidin di Yogyakarta tanggal 5-7 Agustus 2000 menjadi awal berdirinya MMI. Saat itu hadir kira-kira 1500 orang dari berbagai gerakan di seluruh tanah air, bahkan hadir pula beberapa perwakilan dari negara sahabat, seperti Moro, Malaysia, dan Arab Saudi. MMI dipimpin oleh Abu Bakar Ba’asyir dan Irfan S Awwas yang masih memiliki hubungan dengan gerakan Darul Islam (DI) yang ingin menciptakan Negara Islam Indonesia (NII).
Latar belakang berdirinya MMI adalah, kerinduan MMI akan DI baik nasional ataupun internasional, keprihatinan akan islamophobiadan eksistensi Islam yang terpinggirkan. Basis dari gerakan MMI adalah pondok pesantren Al-mukmin di Ngruki, di ppNgruki terdiri dari unit pendidikan yang lengkap dari pra sekolah hingga sarjana. Namun pelajaran di pp Ngruki sedikit berbeda dengan buku dari luar, misalnya, beramal karena tanah air yang menolak hukum Islam adalah syirik atau member hak pemerintah, nmelarang, mengharamkan, menghalalkan dan membuat hokum selain bersandar pada Allah adalah syirik, termasuk mengiakan paham demokrasi, karena kekuasaan penuh semata-mata bukanlah di tangan rakyat .
C. Lingkungan Global Dunia
Gerakan sosial Islam di dunia diprakarsai setelah masuknya Imperialisme ke dunia Islam, pada tahun 1258 Baghdad yang merupakan pusat kejayaan Islam jatuh ketangan Mongol, kejayaan Islam berpindah pada Kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal.
Kerajaan Usmani di Turki pada abad ke-18 sudah tidak memiliki pemimpin yang membawa pada kemajuan, Kerajaan Safawi di Persia mengalami perang saudara berkepanjangan dari tahun1700an hingga 1900an dan Kerajaan Mughal di India di injak kedaulatannya oleh Inggris tahun 1857. Kelemahan Islam disebabkan karena politik, sains dan teknologi serta ketiadaan simbol pemersatu. Hal ini terus berlanjut sehingga gerakan sosial pembaharu Islam yang mendunia mulai muncul.
Para pembaharu dunia islam ialah Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaludin Al-afghani, Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Kamal Attartuk dan Muhammad Iqbal. Namun bila menyebut gerakan sosial Islam yang mendunia saat ini, maka Hizbut Tahrir (HT) dan Ikhwanul Muslimin (IM) adalah nominasinya.
Sekilas Hizbut Tahrir (HT)
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam, namun berbeda dengan partai politik lain HT menyatakan sedari awal bahwa HT partai politik transnasionalisme. Sesuai namanya, tujuan HT adalah memerdekaan seluruh Muslim di seluruh dunia dari cengkraman berbagai ideologi yang bertentangan dengan Islam.
HT mengalami perkembangan yang sangat pesat di lebih dari empat puluh Negara, termasuk Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan Negara bekas Uni Soviet. Bagi sejumlah pihak perkembangan HT amat ditakutkan, Di Uzbekistan HT dan gerakan Islam Uzbekistan (Uzbekistan Islamic Movement) bahu membahu melawan rezim Karimov yang sekuler. Perbedaan HT dan IM adalah dari kecendrungan HT menjaga jarak dengan penguasa, dimanapun HT berada ia bersikap non kooperatif dengan pemerintah setempat. Alasan HT berkembang pesat di berbagai belahan dunia adalah Fikrah HT yang cemerlang, jernih dan murni serta Thariqah tersendiri dalam menjalankan Fikrah.
Taqiyuddin Al-nabhani (1909-1977) adalah seorang Palestina pendiri HT, hijrah dari Palestina pada 1928 dan masuk Universitas Al-Azhar. Karirnya di mulai ketika menjadi hakim di kota Bissan, Taberrias, Haifa lalu Jerusalem. Ia memutuskan diri untuk merantau pada 1951 dan pada 1953 ia mendirikan HT di Amman, Yordania Taqiyuddin hidup berdiaspora dari Palestina, Mesir, Syria dan Libanon, ia berhasil menyerukn angoota HT agar menyebar keseluruh Dunia. Setelah Taqiyuddin wafat di Beirut pada 20 Desember 1977, pemimpin HT Abdul Qadim Zallum memindahkan markas HT ke London, Inggris. HT di beberapa negara Timur Tengah dilarang, di Mesir HT dilarang secara resmi pada 1974, di Irak pada masa Saddam Husein, di Pakistan pada masa jenderal Musharraf demikian pula di Turki, Aljazair dan Maroko. Sebaliknya HT di Indonesia mendapat legalitas dan cukup subur berkembang. Sama-sama kita harapkan HTI mampu mewujudkan selamatkan Indonesia dengan Syariah .
0 komentar:
Posting Komentar