Sesama Manusia Sebagai Korban
Pada awal Desember ini telah tiga hari peringatan besar di Indonesia dan Dunia, hari Raya Kurban, hari antikorupsi sedunia dan hari hak asasi manusia (HAM) sedunia berurutan dari tanggal 8, 9 dan 10 Desember. Dari tiga peringatan ini ternyata ditemui kesamaan tema yakni pengorbanan dan kepedulian, pengorbanan dari sini bermakna untuk peduli membangun pada masyarakat dengan tidak menjadikan sesama manusia sebagai korban.
Hari Raya Kurban di peringati setiap penanggalan 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam, kurban adalah ajaran Nabi Ibrahim a.s yang hidup sekitar 2000 SM dan diteruskan menjadi syariat Islam, ketika itu Nabi Ibrahim a.s mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih Nabi Ismail a.s, putra kesayangannya di Jabal Qurban, Mekah. Nabi Ibrahim a.s mendapat kenikmatan luar biasa oleh Allah dengan ditukarnya Nabi Ismail a.s dengan hewan qurban yang dari hal ini dapat dimaknai bahwa dilarang mengorbankan sesama manusia.
Hari antikorupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember, karena pada tanggal 9 Desember 2003 di Merida, Mexico, diadakan konvensi mengenai kesadaran antikorupsi, konvensi ini dikenal dengan nama United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), kemudian, Hari HAM sedunia diperingati setiap tanggal 10 Desember, karena pada tanggal 10 Desember 1948 di Palais de Chaliot, Paris, diselenggarakan Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia atau Universal Declaration of Human Rights (UDHR). Pernyataan ini disususun oleh Ibu Negara Amerika Serikat tahun 1933-1945, Eleanor Roosevelt yang juga merupakan ketua wanita pertama komisi HAM PBB atau Commission on Human Rights (CHR). Kedua acara ini adalah acara yang diadakan oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kemarin penulis sempat menghadiri deklarasi antikorupsi di gedung KPK, "Kami, anak bangsa Indonesia, bertekad membebaskan Indonesia dari korupsi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” begitulah penggalan deklarasi yang kami bacakan. Seperti ketua KPK, Antasari Azhar katakan dalam sambutannya bahwa “Penyumbang utama bobroknya bangsa kita adalah korupsi, satukan tekad lawan korupsi". Korupsi bukanlah budaya Bangsa Indonesia, korupsi adalah kejahatan luar biasa karena dalam korupsi terdapat unsur menjadikan sesama manusia sebagai korban, koruptor ialah mereka yang lupa kepedulian sosial.
Budayawan dan sastrawan Indonesia, Musthafa Bisri menulis, “kalau kau sibuk berteori saja, kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?, kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja, kapan kau memanfaatkannya?”. Apa yang ditulis Musthafa Bisri ini mengajak kita bahwa inilah saatnya kita menikmati pengorbanan dan kepeduliaan mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hari Raya kurban juga hari antikorupsi sedunia dan hari HAM mengajarkan kita untuk rela berkorban peduli membangun masyarakat dengan tidak menjadikan sesama manusia sebagai korban.
Benjamin Disraeli (1804-1881), Perdana Menteri Inggris mengatakan “warisan dari pahlawan adalah kenangan sebuah nama besar dan peninggalan dari keteladan yang hebat”, mari bersama kita susuri jejak para pahlawan, kita mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera dengan menikmati pengorbanan dan kepedulian.
0 komentar:
Posting Komentar