Cari Blog Ini

Japanese Music Therapy

Rika Ikuno from JMTA explained about Japanese Music Therapy, that the Rapid Development is being occurred, it can be seen from the four trends that prospective: Japanese culture, Japanese clinical perspective, the academic community and professional societies. However, In modern Japan, professional and academic community have to fight in a position of social, political authority and using historical role to make emotional / collusive connections about Japanese music therapy.

theory

Soft Power Korea vs Japan

essay on Theory in Asian about Soft Power Baylis and Smith (2001) refers to globalization as simply a process of increasing interconnectedness between societies where it is in the rest of the world increasingly have an effect on human society although it apart. This globalization helped open many loopholes for countries to carry out diplomacy. In a globalized world that is driven by technology, countries inevitably compelled to increase non-traditional forms of diplomacy them to improve their international status. This is especially apparent in developing countries to compete globally, to highlight the appeal and appearance (Seri Afenita Pinem, 2016). Diplomacy using Pop culture or popular culture in Japan and South Korea (later, only Korea) is an example of foreign policy approach that is common in Asian International relations, Cool Japan and the Korean Wave is a term similar to the activities undertaken between both countries.

Yan Xuetong

In analytical work, the author will analyze a work of Yan Xuetong (YXT) in Theory Talk # 51: Yan Xuetong. In an essay entitled "Yan Xuetong on Chinese Realism, the Tsinghua School of International Relations, and the Impossibility of Harmony" authors can see more whole position YXT, before this, the author had read the book "Analysis of China's National Interests", book written by YXT in 1998 has become a reference for students of international relations in Indonesia. Now, with this paper, the most interesting is when YXT explained about the Chinese Modern Power with what YXT call the humane authority.

In analytical work, the author will do a stage in four parts as follows, first, what the author know in Theory Talk # 51: Yan Xuetong, secondly, what authors do not know in Theory Talk # 51: Yan Xuetong, a third, fresh idea from Theory Talk # 51: Yan Xuetong, and the last, fourth, unclear what the author fell in Theory Talk # 51: Yan Xuetong



CHINA'S NEW POLICIES IN XINJIANG: OBJECTIVES, RESULTS, CHALLENGES

This essay examines the People's Republic of China (PRC) new policies in Xinjiang: objectives, results, challenges. This essay will start from the facts of unrest involving ethnic Uighur / Uyghur, Uyghur position between Xinjiang Uyghur Autonomous Region (XUAR) or East Turkestan, China's Minority and Religious Affairs Policy and ends on China's new policies in Xinjiang with Xinjiang Work Forum (Xinjiang Gongzuo Zuotanhui).


Menyederhanakan persoalan itu bukan persoalan sederhana

Pada hari kamis tanggal 29 sept 2016, home staff KBRI Moscow dan sejumlah mahasiswa mengikuti diskusi ilmiah Pengamat Militer Indonesia Prof. Salim Said. Berikut rangkuman diskusi malam itu :

Sesi Pandangan Umum
Pak Susanto teman sebangku saya, dan Pak Hamid teman sekampung saya pernah tinggal di rumah ini (Wisma Duta Besar Moscow), tapi saya belum sempat mampir.
Kenapa Saya tertarik Rusia,
1. Karya sastra Rusia dan film Rusia amat menarik, bahkan sebagai kritikus film, saya kesini mencari film hamlet versi Rusia 
2. Di Ohio, saya mengambil Phd dengan spesialis perubahan social Russia, Jepang, Turki dan Indonesia
Skripsi saya menulis sejarah social film Indonesia, kemudian hingga disertasi berkembang menjadi perubahan militer Indonesia, buku-buku saya tidak terbit di Indonesia tetapi di singapura. Misalnya, Saya menulis fakta bahwa Sukarno menjadi presiden seumur hidup itu bukan pribadi dari Sukarno, namun dari AD.
Saya menulis tentang militer Indonesia dari Pak Dirman hingga pak SBY. Kini di Universitas Pertahanan, Saya dan Pak SBY menjadi guru besar.
Murid saya banyak, sudah menjadi jenderal, kadang tidak inget, karena dahulu di kelas itu tentara bila pakai seragam sama saja mukanya.

Foto : Bapak Nanang Fadillah KBRI Moscow


Sesi Tanya Jawab

1. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, bagaimana pendapat Bapak mengenai Pendidikan sejarah di Indonesia yang mencemaskan ?

Di Rusia dulu ada kremlinologi, dahulu penting karena dari sebuah upacara di kremlin bisa dilihat perkembangan Uni Soviet, sekarang hilang kremlinologi itu. Kenapa hilang ilmu Soviet itu ? karena sejarah memang ditulis oleh pemenang.
Saya tulis mengenai Sukarno-Aidit-Suharto, Gestapu 65 dan itu terbit di Indonesia. Sekarang sudah baik dengan banyak penulis sejarah yang menyuarakan pendapatnya. Harus objektif, namun memang dalam sejarah tidak bisa seperti matematika, yang jelas mari menulis kembali untuk perubahan ! 
Sebenarnya bukan sejarah yang mencemaskan, tetapi pengajaran Bahasa dan Sastra, inilah yang mencemaskan. “Kalo salah, ga masalah, tapi kalo ga ngerti, tidak bisa dimengerti”

2. Keberadaan PKI di Negera Indonesia

Aidit pernah berdebat dengan ideolog soviet, Mikhail Andreyevich Suslov, dia bilang ke Aidit bahwa bila Indonesia mengikuti langkah Cina, saya membantu Cina menghancurkan PKI”. Kalo di lihat lebih jauh memang PKI saat itu ikut dalam persaingan Sino-Soviet.
Saya kira, sedikit demi sedikit arsip mulai terbaca, USSR, Cina, AS tidak banyak ikut campur sebelum GESTAPU. Namun setelah GESTAPU AS jelas memainkan peran yang besar. Yang berperan penting disini Sukarno, bukan ke Suharto.

3. Pendapat mengenai bermulanya Dekrit 5 Juli 1959 dan Surat Perintah Sebelas Maret 1966

Dekrit 5 Juli 1959 dikeluarkan ketika Parlemen yang korup dan susah sepakat membuat Sukarno dan Nasution Marah. Sistem Presidential namun praktiknya Parlementer. Dimensi politik setelah dekrit ini melumpuhkan partai-partai. Yang tersisa memang PKI, disamping Sukarno dan AD
Sukarno membangkitkan lagi pemikiran NASAKOM yang telah ia pikirkan sejak usia 26 tahun. Namun yang ia bangkitkan saat itu memang dimensinya sudah terbawa dalam suasana Perang Dingin. 
Kedua, mengenai SUPER SEMAR 1966
Ada namanya Jenderal TNI (Purn.) Andi Muhammad Jusuf Amir, dia adalah kunci supersemar karena berhasil meyakinkan sukarno menandatangani supersemar. M Jusuf ini merupakan orang dekat hingga sempat menjadi saksi nikah bung karno. M jusuf menenangkan sukarno dan memberi jalan pada Suharto.
Dokumen ini ada tiga lembar, di potret dalam kamera polaroid, namun tiba-tiba hilang, dokumen itu binasa. Ini biasa, tahun 1967 surat ini masih ada di Maraden Panggabean.
Bahkan, BPPKI naskah pidatonya hilang di tangan Arnold Toynbee. Hilang dokumen itu sudah biasa bagi sejarah Indonesia.

4. Komunisme bangkit kembali

Komunisme itu bangkrut karena ga bisa memberi jawaban atas tantangan. Bahkan di Rusia dan Cina sekalipun. Namun, bukan tidak mungkin hal baru berkembang, karena tantangan itulah yang melahirkan perubahan.
Nasution pernah bilang kemiskinan itu sarang PKI. Kadang memang ekonomi menjadi pokoknya, apakah Clash of Civilization itu bukan soal ekonomi ??
Untuk Komunisme atau gerakan kekiri-kirian bangkit lagi, yah mungkin bisa bila orang-orang sekitar 70 tahun mau membangkitkannya.

5. Kebenaran sejarah Nasional yang sudah tertanam di sekolah

Kita harus belajar membaca, tiada Profesor yang bisa beri resep, tanamkan, tidak ada rencana pembunuhan yang ada hanya kecelakaan. 

“Menyederhanakan persoalan itu bukan persoalan sederhana”


Bonus, kata mutiara dari Bapak Duta Besar Wahid Supriyadi

"Saya Optimis karena saya dibayar untuk optimis, para akademisi kritis karena dibayar untuk kritis"

Idul Adha/ Kurban Bayram 1437 H di Kota Moscow


valery Sharifullin, TASS, https://cdnimg.rg.ru/i/gallery/43b5c722/1_e0e30f6c.jpg


Takbirmu dan Takbirku
Di Malam Hari 11 September 2016, umat Islam di seluruh dunia mengumandangkan Takbir Idul Adha. Berikut ini pengalaman saya mengikuti malam takbiran di Kota Moskow.
Di kota ini, malam takbiran hanya dilaksanakan di Masjid-Masiid dan beberapa taman. Di Masjid prospek Mira sebagai pusat kegiatan Idul Adha, saya berkesempatan mengikuti malam takbiran, ada sedikit suasana berbeda dalam malam takbiran idul fitri dan idul adha.
Hal yang sama adalah selepas sholat isya jamaah harus meninggalkan Masjid. Setelah itu diluar masjid, jamaah sholat memulai malam takbiran dan bias kembali memasuki masjid sekitar Fajar.
Hal yang berbeda misalnya, pada malam takbiran idul fitri dihadiri 2000an jiwa. Muslim Moskow melakukan takbiran idul fitri di dalam tenda khusus yang didirikan di parkir Stadion Olimpik, 100 m dari masjid.
Takbiran yang dilakukan sedikit berbeda dengan budaya Indonesia. Mereka melakukan takbir tanpa tetabuhan dan tanpa komando. Alhasil suara takbiran dari ribuan suara itu terdengar seperti suara lebah yang syahdu.
Malam tadi, Takbiran idul adha hanya dihadiri 500an jiwa. Berbeda dari malam takbiran idul fitri, tidak ada tenda khusus yang didirikan. Alhasil, Muslim Moskow melakukan takbiran di depan masjid, lagi-lagi secara perorangan, takbirmu dan tarkbirku namun kini terdengar menyatu seperti alunan lagu.
Sumber : pribadi

Cara berkurban di Kota Moskow
12 September 2016, umat Islam di seluruh dunia merayakan salah satu perayaan utama - Idul Adha. Di Kota Moskow, Rusia, ratusan ribu jiwa merayakan hal yang sama di  salah satu masjid terbesar di eropa, Masjid Prospek Mira.
Dalam khutbahnya, seorang dewan mufti Rusia menjelaskan bahwa, “Dengan melakukan kurban bayram (idul adha), kita membuktikan ketaatan kita dan sekali lagi mengingatkan dunia bahwa Yang Mahakuasa telah melarang untuk menumpahkan darah manusia.”
Dewan Mufti juga menjelaskan bahwa, dalam masyarakat Rusia, sudah umum bahwa sebuah apartemen komunal merupakan tempat hidup bersama bagi orang Rusia, Muslim dan Yahudi, mereka bersama merayakan hari libur nasional dan keagamaan.
Dewan mufti menambahkan bahwa umat muslim rusia kini hidup dalam masyarakat yang beradab, masyarakat kota, sehingga kita perlu melakukan ritual dengan taat pada petunjuk ketat yang tersedia.
Di Moskow, tidak ada lagi komunitas muslim yang melakukan penjualan dan penyembelihan kurban di tempat umum. Terdapat 14 tempat penyembelihan kurban di Kota Moskow. Muslim Moskow tidak perlu secara pribadi mengambil bagian dalam ritual penyembelihan, mereka dapat memesan dan mengambil hewan kurban dengan menelepon rumah pemotongan hewan kurban.
Sumber : Pribadi dan https://rg.ru/2016/09/11/musulmane-otprazdnuiut-kurban-bajram-12-sentiabria.html 

Grigory Sisoev, RIA Novosti, https://cdnimg.rg.ru/i/gallery/43b5c722/1_a04e1600.jpg



Kota Moskow menyambut idul Adha

Pukul 07.00 waktu Moskow, cuaca berawan dengan suhu sekitar 13C. Saya berjalan menuju masjid untuk Idul Adha, karena jarak asrama mahasiswa HSE Moskow dengan Masjid Prospek Mira ini hanya 2km.

Dari arah statiun metro (kereta bawah tanah) prospek mira sudah berjaga ribuan polisi dengan bersiaga disetiap meternya. Mereka mengarahkan Jamaah Sholat Idul Adha kearah utara untuk memasuki pintu gerbang utama di Jalan Schepkina. Dari gerbang utama ini kemudian jamaah akan memenuhi Jalan Schepkina dan Jalan Durova yang membentuk huruf L, di Jalan Durova inilah terletak Masjid Prospek Mira.

Dalam jadwal, kegiatan Idul Adha akan dilaksanakan pukul 08.00, namun saya hanya bisa menggelar sajadah sejauh 700-800m jauhnya dari Masjid dikarenakan banyaknya jamaah.  

Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan kegitan Idul Adha, berdasarkan “Interfax”, lebih dari empat ribu polisi bersiaga memberikan rasa aman selama perayaan Idul Adha, sebagian dari mereka menggunakan Kuda.  
Pada hari ini, pemerintah kota Moskow juga menutup 12 jalan ibu kota sejak pukul 04.00 hingga pukul 11.00. Sholat idul Adha dilaksanakan, di Masjid-masjid kota Moskow serta beberapa Taman seperti Taman Sokolniki dan taman Rechnoi Vokzal.
Sehari sebelumnya, Para Polisi telah berjaga di sekitar Masjid Propek Mira. Terlihat pula para pekerja yang sedang mendirikan pembatas jalan, membersihkan jalan raya, membangun tenda jual-beli serta ruang toilet dan air bersih gratis.
Sumber: Pribadi dan http://www.interfax.ru/Moskow/527700

Pidato Pak Presiden Putin dan Dewan Mufti
Ini tambahan dari Pidato Pak Presiden Putin dan dewan Mufti http://www.interfax-religion.com/?act=dujour&div=227


Selamat Ulang Tahun

Makasih ucapannya Cinta Ardyanti Laksitaningtyas, makasih juga unuk semua-mua-muanya, aku suka 26 Juli 2016 ini, Istimewa dan berwarna,, 

Ayo sini makan-makan di kedutaan tanggal 27 besok, alhamdulillah,,


dan ini jugaa video lengkap dan durasi 1.30 dari semuaa







Pasar Izmailovo Moscow


Pasar Izmailovo (baca:izmailova) adalah pasar seni di Kota Moscow yang telah dibangun sejak abad XVII
Sekarang Pasar Izmailovo terletak dalam Kremlin Izmolovo yang telah dibangun sejak tahun 1998

Disinilah kita menemukan souvenir yang berasal dari Rusia, Uni Soviet bahkan Kekaisaran Rusia


Berbagai model boneka matryoshka, dari gadis berpakaian tradisional, karakter dongeng, pemimpin Soviet dan tokoh dunia lainnya dapat kita temukan
Berbicaralah dengan penjual Toko yang berasal dari berbagai daerah Rusia, mereka memiliki info sejarah yang menarik
Jika kita mencari kenangan masa Uni Soviet, ada banyak bendera, emblem, simbolik, peralatan makan, buku, topi, dasi dan banyak benda lainnya
Jangan ragu untuk menawar harga, kita bisa mendapat harga sedikit lebih murah
Hari Rabu dan Sabtu adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan barang dan diskon yang menarik

Stasiun Metro Bawah Tanah terdekat ialah Metro Partizanskaya. Terdapat pula Museum, Restoran, café, hotel dan Hostel di sekitar Pasar Izmailovo.

Moscow Light Museum

Moscow Light Museum, membahas berbagai pencahayaan kota Moscow sejak abad 18. Kremlin telah membangun lampu jalan sejak 1730, Setiap 21 meter Polisi kota Moscow akan menjaga api menyala.





Moscow telah diterangi berbagai alat pencahayaan. The Russian Light semakin tertata diawal abad ke 20. Kini lampu dijaga oleh dinas Tenaga Listrik Kota Moscow. Tidak hanya penerang jalan, Jalan utama juga dilengkapi dengan Jam.




Lampu yang menemani kemenangan perang dunia kedua hingga Olimpiade Moscow. Berkat lampu penerangan ini Kota Moscow di malam hari begitu dramatis
Informasi dibuat pada Juli 2016 dari http://ognimos.ru/

7 minutes Futsal in Moscow (ID & EN)

Ini video ketiga, mengenai main futsal di kota moscow

Olahraga biasanya dilakukan di pagi ataupun sore hari. Sore ini saya bersama para mahasiswa asal Ghana melakukan olahraga Futsal di taman Ekaterina Agung, Kota Moscow.
Di Moscow, sama saja seperti di Jakarta, futsal mungkin menjadi olahraga favorit setelah sepakbola. Bedanya, di Moscow terdapat banyak ruang terbuka hijau atau hutan kota. Fasilitas ini dan Lapangan Futsal didalamnya bisa digunakan oleh siapa saja secara gratis, apapun suku dan bangsa kita, mari berolaharaga.
Selagi menunggu tim kita bermain, kita bisa berolahraga dengan berlari, jogging atau menggunakan berbagai fasilitas gimnastik yang ada.  
Di taman Ekaterina Agung ini, tersedia juga Lapangan Voli, Taman bermain Anak, Taman Scate Board, Fasilitas Gimnastik, atau kita bisa bersantai di bangku taman.
Berkat bincang-bincang, saya jadi tahu ada aturan umum penggunaan lapangan futsal di Kota Moscow. Pertandingan futsal akan bergantian sesuai antrian tim yang hadir dengan waktu 7 menit atau berakhir lebih cepat bila kebobolan dua gol.
Bila beruntung ada juga event yang diadakan setiap bulannya. Di musim semi dan panas ini, datanglah berolahraga di taman Ekaterina Agung yang terletak dekat Station Metro bawah tanah Dostoyevskaya atau Station Metro bawah tanah Prospek Mira.

Taman Ekaterina Agung, Kota Moscow, (Coba Coba)



In the morning or evening, we usually do sports. This afternoon I joined the student from Ghana to exercise Futsal in the park Ekaterina the Great, Moscow.
In Moscow, the same as Jakarta, futsal may be a favorite sport after football. What makes different are in Moscow there are plenty of green open spaces or urban forest. This facility can be used by anyone free of charge, whoever and wherever let’s go to sport.
While waiting for our team to play, we can exercise by running, jogging or using a variety of gymnastic facilities.
in the park Ekaterina the Great also already available Volleyball court, Children's Playground, Skateboard court, Gymnastics facility, or we can relax on a park bench.
Because of this park bench, I came to know there is a general rule the use of indoor soccer field in the city of Moscow. Futsal team will take turns according queues which comes with a 7-minute or ended early when conceding two goals.
If you are lucky there are also events held each month. In the spring and summer, lets came to the Park Ekaterina the Great Ekaterina which is located near the underground Metro Station Dostoyevskaya or underground Metro Station Prospect Mira.
From Parks Ekaterina the Great, Moscow City, Coba-Coba.




Pelita Cinta yang menggoda

Kami berjalan ke Auditorium utama Peoples Friendship University of Russia. Kami selalu menyukai musim semi Moscow yang sejuk, meski sabtu sore ini hujan gerimis, ratusan tamu lainnya juga datang dengan sedikit basah, tidak apa karena ini hari istimewa. Disinilah tempat yang mendorong rasa bangga sebagai Mahasiswa Indonesia sekian bertambah.
foto Permira Moscow dari https://www.facebook.com/Perhimpunan-Mahasiswa-Indonesia-di-Moscow-150280505177182/

Lalu kami melihat sekelompok di kejauhan, atau lebih tepatnya panitia. Itu adalah Garin, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Moscow bersama Aidil. Garin dan Aidil adalah mahasiswa bidang kereta api asal Kalimantan Timur yang senang bermusik dan bernyanyi, malam ini, dalam konser seni bertajuk “Pelita Cinta Nusantara, from Indonesia to the World” mereka akan berjuang memberikan yang terbaik, “Selamat datang Kak”, sambut mereka.
Dalam acara ini, ratusan mahasiswa Indonesia dari berbagai Universitas di Moscow, berkolaborasi dengan mahasiswa Kalimantan Timur bidang kereta api. Dihadapan Duta Besar, Mr. Mohamad Wahid Supriyadi, Gubernur Kalimantan Timur Drs. H. Awang Faroek Ishak, M.M, para akademisi universitas di Rusia termasuk kalangan Mahasiswa dan masyarakat seluruh bangsa yang beruntung mendapatkan tiket, mahasiswa Indonesia di Moscow menjadi bagian tim yang saling mendukung. 
Senja Matahari bersinar seperti jeruk mandarin, sedikit membuat kami lelah. Kami melangkah ke dalam gedung, seketika semua orang berkerumun lalu kami bisa melihat senyum kagum pengunjung di wajahnya.
foto Nai Wen dari https://www.facebook.com/ChingTian?fref=ts

Itu adalah pertunjukan musik gamelan dari Prof Dr H Andrik Purwasito, beliau juga dalang acara nanti, para mahasiswa internasional duduk manis dihadapannya. Lalu perhatian beralih kepada gadis  pembawa Sasando, ia adalah Tiara R. Pingak, diantara tenda pameran dan bazar produk Indonesia, sebagian pengunjung mulai merekam nada musik Nusa Tenggara Timur ini.

Pelita Cinta Nusantara
Acara dimulai pukul 17 lebih sekian, Pembawa acara sudah dipanggung, mereka adalah sepasang warga negara Rusia. 
Sita menatap dengan heran pada saya yang sama bergeleng. Ia mengatakan, dengan nada berbisik, "pembawa acaranya ada dua, orang rusia, pake Bahasa apa yah?" Saya melihat panggung lagi, bahkan lebih focus, mendengarkan dan menjawab dengan berbisik "Tuh kan, pembawa acaranya pakai Bahasa Indonesia dan Rusia, fasih juga yah!" jawabku.
Usai sudah lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan, kemudian pembawa acara diambil alih oleh Prof Purwasito, beliau adalah dalang dengan gelar dari Paris. Kisah dimulai dengan dongeng tentang seorang eropa pertama yang tiba di Pulau Papua, Nicholas Miklouho-Maclay, dia dikenal sebagai penjelajah, ethnologis, anthropologis dan biologis berasal dari Rusia. Pada 1870 hingga 15 tahun lamannya, dia belajar masyarakat asli Indonesia, Melayu, Polinesia dan Micronesia, catatan perjalanannya menuju Papua inilah yang menjadi inti cerita.
foto Permira Moscow

Konsep kisahnya tidak biasa, pelita cinta nusantara mendeskripsikan Indonesia melalui tarian dan music yang ada. 
Kisah Nicholas Maclay di mulai dari semenanjung Sumatera dengan tarian Melayu dan Tarian Sufistik Timur tengah oleh mahasiswa Turki. Di Pulau Jawa kita diajak berkenalan dengan music pop oleh Igor serta tarian Jaipong oleh Katya Makanina. Perjalanan berlanjut dengan penampilan Wayang kulit dan Reog Ponorogo. Dalam hal menampilkan penduduk multi bangsa di Pulau Jawa ditampilkan pula tarian Armenia, tarian Srilanka dan kolaborasi Igor dengan Garin.
Sebelum kapal berlayar ke timur, semua kepala di auditorium ini dibuat mendayu-dayu oleh tarian dan alat musik Kalimantan lalu berlanjut suara merdu Aidil bersanding petikan sasando dalam Rayuan Pulau Kelapa versi Bahasa rusia. Tibalah di pulau bali, musik tua Jangi Janger terdengar, kemudian tarian Komodo dan musik Sasando mengikuti. 
Sampailah Nicholas Maclay di Maluku, dengan ukulele di pinggang, 6 orang mahasiswa Rusia menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, dilanjutkan mahasiswa Peru menari dengan campuran Latin dan Spanyol yang kental, dari sinilah Trivia Maluku yang berasa campuran eropa dimulai. Putra-putri Ambon memang manis, mereka menaiki panggung dengan tarian penyambutan ala Maluku hingga tari lompat bambu dari kota manise. 
Foto Permira Moscow

Akhirnya Nicholas Maclay sampai ditanah Papua, Trivia Papua dari mahasiswa Indonesia dan dibantu para mahasiswa Afrika menampilkan hentak musik dan tari penuh semangat. Sukseslah perjalanan Nicholas Maclay sebagai penjelajah di tanah Papua, sukses pula mahasiswa Indonesia memberi gambar ragamnya budaya Indonesia.

Masih ada kisah lainnya.
Panitia menenangkan hati para penonton dengan menyuguhkan penampilan tarian kontemporer, dimulai dari tarian berburu dan putri suku Dayak, juga tarian kipas Sulawesi yang disandingkan dengan tarian kipas buchaechum dari korea, serta goyang lenggang Jakarta.
Panggungpun ditata apik dengan mini drama Indonesia, awalnya ada pemuda sedang menonton TV, saya tahu itu adalah iklan pariwisata dari kementerian, namun video dibuat dengan efek dramatis dan sang pemudapun tertidur.
Mini dramapun dimulai, di layar panggung terlihat pesona Banten, pemuda itu terbangun dari tidurnya diantara para pendekar pencak silat, dia ikut bertarung dipanggung. Setting beralih ke Sumatera barat, Jawa Timur, Kalimantan timur, Maluku, Papua dan Sulawesi. Semuanya diisi dengan tarian daerah, kecuali di Sulawesi sang pemuda malah beradu pantun dengan bersarung dan berkopiah. Menurut kami ketika drama ini berada di Maluku, suasana mistis dan bambu gila sangatlah menghibur, jadi terbersit dalam hati untuk mengambil bambu dan mencobanya, mungkin masuk rekor sebagai permainan bamboo gila pertama di Eropa.
Foto Permira Moscow

Acara diakhiri dengan seluruh penari berkumpul menampilkan tarian Yamko Rambe Yamko, Sajojo, Manuk Dadali, Angin Mamere, Rasa Sayange dan tentunya Kalimantan. Usai sudah mini drama ini dengan kata penutup dari Senior Advisor Mahasiswa Kalimantan Timur dan Gubernur Kalimantan Timur.
Hari ini luar biasa, setelah Pelita Cinta Nusantara, kami semakin cinta dengan Indonesia melalui rangkaian Indonesian Kitchen yang lezat. Aduh kenyang aduh senang sahutku, Sita diam sejenak terlihat anggun dengan kebaya putih "Aku merasakan hal yang sama!" ungkapnya dengan senyum gembira.
foto Helga Nirwani dari https://www.facebook.com/helga.cozy?fref=ts

Azmi Muharom

Students of Asian Studies

National Research University Higher School of Economics, Moscow



@azmihalo



Ardiyanti Laksita 

Students of Preparation Class

National Research University Higher School of Economics, Moscow


@ardiyantisita

Festival Intermuseum 2016: Museum Naik Kelas

Dalam satu hari, di tempat ini sudah tertata wajah Rusia dari 300 museum yang ada. Rusia adalah R U S I A. terlalu panjang untuk menjelaskan negara yang hamparan alam, sejarah, rakyat dan budayanya masih misterius hingga detik ini. 



Dari gerbang pintu masuk dapat dibaca, “Museum Without Borders. The social mission of museums in the area of intercultural dialogue” di bahasa Indonesia juga asik -Museum tanpa batas. Museum dalam misi sosial dialog antarbudaya-

Ini cerita kami di festival internasional INTERMUSEUM. Bila update di social media, lokasi yang tercatat adalah “Manezh Central Exhibition Hall”. Ya, sejak 13-16 Mei 2016, tempat pameran ini dimodif menjadi museum. Disini kita diajak berkenalan melalui beragam pameran dari ratusan museum berbagai kota, bahkan dari negara lain seperti Iran, Tiongkok, Jerman, Belarusia, Azerbaijan dan Tajikistan.


Pede Bertanya Selamat Di Jalan

Di festival ini dengan percaya diri kami menemukan para guide museum yang sangat antusias mengenalkan museum di Booth musiumnya. Sebagian dari mereka bersusah payah menggunakan bahasa inggris dan menulis di kertas catatan mereka. Begitu informatif, sangat rugi kalau tidak bertanya pada mereka. dari para guide museum ini menggali informasi, mengamati koleksi dan bertanya tentang serba-serbi museum yang ada. 



Ardiyanti Sita dengan senyum bahagia mendapatkan bingkisan beruntun dari aktifitasnya ini.

Pertama, Permen, brosur, kartu pos dan buku, haha ini sudah biasa yaa,,
Kedua, mendapatkan tiket festival film soviet 1919-1991 untuk dua orang pengunjung. Asik nonton bareng Artis-artis Rusia !!
Ketiga, mendapatkan bingkisan kerajinan lukisan bunga khas Rusia.


Dua minggu ini update Instagramnya mayoritas bunga dan bunga, ketika seniman melukis bunga di meja pameran, dia tak lepas memfoto dan membuat video.
Rampung bunga Merah cantik ini, sang seniman berkata “Its For You”, tak langsung percaya Sita bertanya “Seriosna??” dari samping kanan saya menimpali “rejeki anak sholeh!!”

Indonesia harus punya.

Kami sangat berharap di Indonesia ada pameran serupa. Di rusia, pemerintah menyiapkan dan memberi kesempatan kepada warga untuk menyaksikan festival ini dengan gratis.

Kita bisa melihat koleksi museum secara nyata dan virtual disini. Dari Vladivostok, Teheran, Moscow dan Berlin kita bisa melihat kepingan puzzle wajah Rusia. Sungguh bahagia rasanya kalau di JCC Jakarta misalnya, dapat mengadakan acara serupa dengan meminjam beragam koleksi tentang Indonesia yang berada di Irian Jaya, Manila, Jakarta dan Leiden sana.

Beberapa hal yang unik dan membuat asik di pameran museum ini adalah penggunaan teknologi terkini.

1.     Kalau biasanya kita hanya menempelkan wajah di patung dengan kostum lucu. Di museum ini kita tinggal berdiri di di spot tertentu, perangkat XBOX akan loading dan memunculkan bayangan kita memakai kostum yang tersedia. Lakukan gerakan dengan kreatif dan jadilah pusat perhatian.

2.     Kalau biasanya kita harus membaca informasi yang tidak pendek. Di beberapa museum sudah tersedia pensil serta headset yang dapat membaca info koleksi yang ada. Sedikit seperti membaca quran dengan pensil elektronik sih.

3.     Sudah pernah coba Youtube 360. Di pameran ini tersedia juga layanan yang mendukung penggunaan Samsung Gear Virtual Reality, ihh asik !!    

4.     Ada kebanggan bagi Museum ketika mengenalkan dirinya sebagai museum terpilih dari Kementerian Kebudayaan Rusia. Di festival ini pemerintah mengadakan beberapa kompetisi tahunan sebagai “The best project of the presentation and interpretation”, “The best project in the field of museum education”, “The Best project to work with people with disabilities and special needs” dan  “The best project aimed at social interaction”


Kesimpulan

Rusia punya cara sendiri untuk memajukan warganya, salah satunya memperbaiki museum-museum. Di Moscow saja terdapat lebih dari 400 Museum, jumlah tepatnya masih tidak jelas.

Namun bagaimanapun dengan mengadakan inovasi-inovasi semacam ini, museum sudah naik kelas. Pasti manusia Moscow bila saja ingat akan JAS MERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) akan kembali menjadi manusia paling maju seperti era kejayaannya selepas perang dunia kedua dulu. 




Azmi Muharom

Students of Asian Studies

National Research University Higher School of Economics, Moscow



@azmihalo



Ardiyanti Laksita 

Students of Preparation Class

National Research University Higher School of Economics, Moscow


@ardiyantisita