biola
BIOLA
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang
dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang
disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang
paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan
double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik
dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas
musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk
biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk
memainkan lagu-lagu tradisional. Di dalam bahasa Indonesia, orang yang
memainkan biola disebut pemain biola (pebiola), atau violinis (bahasa Inggris: Violinist
- bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan
alat musik berdawai disebut luthier.
Sejarah Biola
Alat musik dawai yang mula-mula biasanya
dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek
diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah,
contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua
bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur
surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola,
dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa
nomaden tersebut.
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula
tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di
tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang
menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam
bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota
pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur
sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh
berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah dan Bizantium. Tiga jenis alat
musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec
(yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium dan rebab), vielle (biola abad
Renaisans), dan lira da braccio[6] (yang juga diturunkan dari harpa tangan
Bizantium). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara
penyetelannya, ada di dalam Epitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan
di Lyon pada 1556. Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Bagian Biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa
bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa
macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak
penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk
menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan,
dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor
biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Busur Biola
Busur biola terdiri dari sebatang kayu
dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung
yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk
mengencangkan (saat akan dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan)
rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta
jari-jari yang lain.
Rambut yang digunakan untuk busur biola
ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu
bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan
serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris:
rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan
terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang
kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang
terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya
menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk
digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.
Senar Biola
Senar dibuat dari usus domba,
direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa
senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang
diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan
karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan
volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak
digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara
nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja
untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar
padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya,
diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat,
yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas
mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan
karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis
menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan
stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban
daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur
daripada senar logam.
Pemain biola
·
Johann
Sebastian Bach
·
Wolfgang
Amadeus Mozart
·
Antonio
Vivaldi
·
Henryk
Wieniawski
·
Thomas Jefferson
·
Albert
Einstein
·
W. R.
Soepratman
·
Luluk
Purwanto
·
Maylaffayza Wiguna
0 komentar:
Posting Komentar