Cari Blog Ini

Solli wasallim daaiman ‘alahmada -maulid 2013-


A.     Intro (nada shalawat slow)
Solli wasallim daaiman ‘alahmada
Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x
Sollaa alaikal-loohu yaa Adnaanii
Yaa Mustofa yaa sofwatar-rahmaani 2x
B.      SEBELUM NABI LAHIR (nada shalawat slow)
Muharram di tanggal dua puluh dua
Ka’bah akan dimusnah tapi kecewa
Oleh Raja Abrahah yang hasad dengki
Ka’bah hanyalah Makkah yang memiliki
Yaman tidak punya perihal yang sama
Orang berhaji hanya lewat yamannya
Raja marah lalu kepung muzdalifah
Di Wadi Haisir kumpul pasukan gajah
SATU (ANTI, Kisah Ka’bah dan Raja Abrahah)
Solli wasallim daaiman ‘alahmada - Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x
Mereka dihujani dengan kerikil
Yang dilontarkan oleh burung Ababil
Siapa terkena hancur macam rumput
Yang keriput misal dimakani ulat
Lima puluh hari lepas kejadian
Lahir Nabi Muhammad Rasul pilihan
Sebab itu disebut dalam sejarah
Lahir Nabi dinamakan Tahun Gajah
Hari senin tanggal dua belas Mulud
Tidak jemu setiap tahun disambut
Bersamaan Agustus kedua puluh
Pada tahun lima ratus tujuh puluh
Solli wasallim daaiman ‘alahmada - Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x

DUA (NISA OK, Kisah kelahiran Rasulullah)
C.     NASAB NABI dan MASA KECIL (nada bukan lautan-orang bilang-bukan lautan)
Ayah Nabi Abdul-lah Abdul Muttalib
Anak Hasyim dari keturunan Ghalib
Nama ibunya Aminah Binti Wahab
DIa itu adik ipar Abu Lahab
Nabi menyusu Suwaiba Aslamia
Kemudian ganti Halima Sa’dia
Umur Nabi enam tahun ibu wafat
Ikut kakek hanya dua tahun tepat
Kakek wafat lalu dibela pamannya
Abu Talib yang miskin ramai anaknya
Umur sembilan tahun hidupnya susah
Buruh mengembala kambing ahli Makkah
(TIGA, Andi L, Kisah nabi Yatim Piatu dan masa kecilnya)
D.     PERGI KE SYAM dan RAHIB BAHIRA USIA 12-15 TAHUN
(nada tegar pengamen terakhir, aku yang dulu 2x, diriku )
Umur duabelas-tahun mengembara
Niaga ke Syam-membantu pamannya
Abu Talib ketika di kampung Basra
Dijamu makan-Rahib Bahira
Selepas makan-Rahib lihat pedagang
Kepada nabi-lebih lebih memandang
Nabi ditanya caranya makan
Cara tidur-semua perbuatan
Dilihat- Punggungnya terkesan bekam
Maka Rahib- Bahira jadi khawatir
lalu Rahib- Bahira pasti dan faham
Muhammad- Rasul yang terakhir
(EMPAT, HANI, Kisah Rahib Bahira)
E.       NABI NIKAH DENGAN KHADIJAH
(nada Ayo Mama-Sinyo Hitam)
Abu Thalib jumpa nabi dan berkata
Aku bukan kaya tapi ada unta
Mari jumpa Khadija buat pinjaman
Tuk modal dagang bersama kawan
Khodija kaya-tetapi janda
Beri pinjaman-berlipat ganda
Dapat bantu-bu Maisara
Sukses besar, Khadijah terpana

 (nada o ooo coca cola 2012 africa)
O ooo
Jarak dua bulan lalu, nabi nikahi khadijah
Dua Lima usia nabi, 40-lah Khadijah
O ooo
Tidak lama nabi nikah
Putra putrinya bertambah
4 putri 2 putra
namun putra telah tiada
(O ooo) Qasim, Zainab, Umi Kalsum dan Siti Ruqayah.
(O ooo) Siti Fatimah dan yang paling bungsunya Abdullah
(LIMA, ALI, Kisah Nabi Muhammad-Siti Khadijah dan Ahlul Bait)






F.       PEMBINAAN KA’BAH
(nada London Bridge Is Falling Down)
Ka’bah retak diroboh, slanjutnya dibangun
Nabi berusia, tiga lima tahun
Yang pertama membangun, Ibrahim dibantu
Putranya Ismail, mengulurkan batu
Bila ka’bah telah siap, mereka berebut
Untuk meletakan, batu hajar aswad
Siapa masuk masjid, lewati satu pintu
Pintu Bani Syaibah, dialah penentu
(Enam, Dwi, Kisah Pembangunan Ka’bah dan Peletakan Hajar Aswad)


















G.    DIANGKAT MENJADI RASUL
Solli wasallim daaiman ‘alahmada - Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x
Umur empat puluh mengasingkan diri
Hingga enam bulan lebih delapan hari
Mengasingkan diri atas jabal nur
Untuk zikir pada Allah dan tafakur
Tujuh belas Ramadan Nabi terima
Surat Al-Alaq pertama hingga lima
Lalu Nabi dakwah dengan cara samar
Orang yang pertama iman Abu Bakar

Solli wasallim daaiman ‘alahmada - Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x
Ali kanak-kanak pertama beriman
Dan Khadijah dikalangan perempuan
Dari anak angkat Zaid Bin Harisah
Yang dari hamba Abdi Bilal bin Rabbah
Lalu Ubaidah Bin Jarrah dan Khatib
Khatib Bin Haris dan Ja’far Abi Talib
Abdullah Bin Jahsin, Abdullah bin Mas’ud
Dan ramai lagi mereka yang mengikut

Solli wasallim daaiman ‘alahmada - Wal ali wal ashaabi man qod wahhada 2x
Abu Jahal Abu lahab dan ‘Uqabah
Bin Abi Muid malah bencinya tambah
‘Ash Bin Wail dan Akhnas Bin Syariq
Serta Walid Mughirah tetaplah syirik
(Tujuh, Rully, Kisah Perintah Pertama dalam quran dan Dakwah Diam-diam)


SATU
Bapak-bapak Ibu-Ibu dan teman-teman jamaah Maulid sekalian
Ada sebuah Kastil Kuno yang masih tegar berdiri hingga saat ini di Kota Sana’a- Yaman, Usianya kira-kira sama dengan Usia Candi Borobudur di Indonesia. Kastil ini dibangun dengan tinggi 60 Dhiro atau kurang lebih 30 meter dan memiliki tangga terbuat dari batu marmer bercahaya. Batu bata penyusunnya di susun keluar masuk dengan warna hijau, putih, dan kuning. Kemudian kastil ini memiliki dua ruang bawah tanah sepanjang 5 km yang masih menimbulkan misteri besar di kalangan para ahli sejarah hingga kini.
Itulah Kastil Qulais yang sangat terkenal dari kota Sana'a- Yaman. Raja Abrahah adalah Raja yang membangun dan meresmikannya. Kisah Raja Abrahah akan abadi karena Raja Abrahah dikisahkan Al-Quran dalam sebuah surat bernama QS Al-Fill. Raja Abrahah iri bangunan kastil megahnya tidak menjadi tujuan masyarakat Arab kebanyakan, Kastil megahnya kalah tenar dengan bangunan batu berbentuk kubus di kota Mekah bernama Ka’bah.

Bapak-bapak Ibu-Ibu dan teman-teman jamaah Maulid sekalian
Raja Abrahah berniat menghancurkan ka’bah dan mengundang Pembesar Qurays bernama Abdul Muthalib untuk berdiskusi di Kastilnya, sekalian pamer kepada Abdul Muthalib. Raja Abrahah menyakinkan bahwa kami akan datang dengan pasukan gajah pada tanggal 22 Muharam tuk menghancurkan Kabah dan tidak akan menumpahkan darah bila kalian tidak menghalanginya. Raja Abrahah bertanya adakah keperluan lain dari Abdul Muthalib sebagai bangsawan Qurays dan Pemegang Kunci Kabah.
Abdul Muthalib menjawab, “Keperluanku hanya agar raja mengembalikan kepadaku 200 ekor onta yang dirampas oleh tentaranya sebulan lalu.” Raja Abrahah heran dan berkata “mengapa engkau membiarkan rumah tempat ibadahmu, milik agamamu dan agama nenek moyangmu akan aku kuhancurkan, mengapa engkau tidak takut tentang hal ini?’.”

Bapak-bapak Ibu-Ibu dan teman-teman jamaah Maulid sekalian
Abdul Muthalib menjawab, “Bahwasanya aku adalah pemilik onta-onta tersebut, sedangkan tempat ibadah itu adalah Milik Allah dan IA akan melindunginya.” Kemudian Abrahah berkata, “Dia tidak akan menghalangiku.” Abdul Muthalib menjawab, “Hal itu terserah padamu.” Lalu Abrahah mengembalikan onta-ontanya dan ia dipersilahkan kembali ke Quraisy.
Bertambahlah Hasad dan dengki Raja Abrahah terhadap bangunan Ka’bah di Kota Mekah.

0 komentar:

Posting Komentar