Cari Blog Ini

berita tentang kita

Mahasiswa Indonesia, Rusia Gelar Dialog Islam, Budaya
Selasa, 24 Mei 2011 07:12 WIB | 900 Views
London (ANTARA News) - Mahasiswa Islam dari Indonesia menggelar program Indonesian-Russian Students-Friendship and Dialogue on Islam and Culture di Universitas Islam Rusia, Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Selasa menyebutkan sebanyak tujuh mahasiswa Indonesia mengadakan kunjungan ke Rusia mengikuti dialog yang pertama dalam sejarah Indonesia dan Rusia.

Enjay Diana menjelaskan ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta dan Universitas Al-Azhar Jakarta, Indonesia itu didampingi Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Program Studi Islamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Willy Oktaviano Syahruddin.

Selama program tersebut para mahasiswa melakukan dialog tentang Islam, sejarah dan perkembangannya di kedua negara, serta peranan pendidikan dan generasi muda Islam.

Beberapa tema yang menjadi bahan diskusi seperti Islam and Pop Culture: Indonesian and Russian Students Experiences, How can Young Muslim students Build a Better World, The Challenges of Globalization: the Students Role.

Selain itu, terdapat pula acara budaya dimana mahasiswa Indonesia memperkenalkan permainan angklung yang dibawa khusus ke Kazan.

Menurut Sudarnoto Abdul Hakim, program singkat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hubungan kedua bangsa, antara lain adanya saling mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat Islam.

Ditambahkan bahwa program ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan Perjanjian Kerja sama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Universitas Islam Rusia Kazan yang ditandatangani pada Desember 2009 di Jakarta.

Selama program tersebut, Sudarnoto Abdul Hakim memberikan beberapa kuliah umum kepada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam Rusia mengenai Islam dan sejarahnya di Indonesia, serta pendidikan Islam di tanah air.

Ketertarikan mahasiswa Universitas Islam Rusia sangat besar yang terlihat banyaknya pertanyaan yang diajukan seperti terkait mazhab, toleransi antarummat beragama, pendidikan Islam, hingga ideologi Pancasila.

"Program seperti ini merupakan yang pertama bagi kami dan kami sangat bangga bisa melaksanakannya dengan Indonesia," kata Rektor Universitas Islam Rusia, Prof. Rafik Mukhametsin.

"Kami bisa banyak mendapatkan contoh dan pengalaman dari Indonesia," tambahnya.

Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam 20 tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet. Islam masuk ke Rusia pada pertengahan abad ke-7 atau beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

"Tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui tentang Islam di Rusia. Oleh karena itu, kerja sama kedua bangsa di bidang keagamaan sangat menarik untuk dikembangkan sehingga adanya saling pemahaman satu sama lainnya," kata Sudarnoto Abdul Halim.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin menyampaikan kedekatan hubungan kedua bangsa dapat dilakukan melalui aspek pendidikan dan keagamaan.

Saat ini KBRI Moskow bekerja sama dengan instansi-instansi terkait lainnya baik di Indonesia maupun di Rusia menyelenggarakan berbagai program di bidang tersebut, salah satunya kerja sama antarperguruan tinggi Islam.

Dubes Hamid juga memberikan dukungan penuh atas kegiatan mahasiswa yang baru selesai tersebut. Inilah yang disebutnya sebagai sebuah diplomasi yang jarang disentuh oleh banyak pihak.

Bahkan di masa datang, diharapkan adanya program" a sabbatical leave" untuk professor UIN di Indonesia sehingga bisa mengajar di universitas Islam di Rusia dalam kurun waktu singkat dan sebaliknya.

"Muslim di Rusia boleh dibilang baru dalam taraf bangkit dan kita hendaknya dapat memberikan warna sesuai pengalaman kesejarahan kehidupan Islam di Indonesia. Itulah sebuah diplomasi yang akan banyak turunan positifnya di kemudian hari," ujarnya. (ZG/A011/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
http://www.antaranews.com/berita/259945/mahasiswa-indonesia-rusia-gelar-dialog-islam-budaya

Mahasiswa Rusia-Indonesia Berdialog Bertema Islam
Liputan6.com, London: Mahasiswa Islam dari Indonesia menggelar program Indonesian-Russian Students-Friendship and Dialogue on Islam and Culture di Universitas Islam Rusia, Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Enjay Diana kepadaAntara perwakilan London, Inggris, Selasa (24/5), menyebutkan tujuh mahasiswa Indonesia berkunjung ke Rusia mengikuti dialog yang pertama dalam sejarah Indonesia dan Rusia.

Enjay Diana menjelaskan, ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Universitas Al-Azhar, Jakarta, itu didampingi Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Program Studi Islamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Willy Oktaviano Syahruddin.

Para mahasiswa berdialog tentang Islam, sejarah dan perkembangannya di kedua negara, serta peranan pendidikan dan generasi muda Islam. Beberapa tema yang menjadi bahan diskusi seperti "Islam and Pop Culture: Indonesian and Russian Students Experiences", "How can Young Muslim students Build a Better World", dan "The Challenges of Globalization: the Students Role".

Selain itu, terdapat pula acara budaya di mana mahasiswa Indonesia memperkenalkan permainan angklung yang dibawa khusus ke Kazan.

Selama program tersebut, Sudarnoto Abdul Hakim memberikan beberapa kuliah umum kepada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam Rusia mengenai Islam dan sejarahnya di Indonesia. Termasuk, pendidikan Islam di Indonesia.

Menurut Sudarnoto Abdul Hakim, program singkat yang merupakan salah satu wujud pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Rusia Kazan ditandatangani pada Desember 2009 di Jakarta. Program ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hubungan kedua bangsa. Di antaranya, adanya saling mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat Islam.

Ketertarikan mahasiswa Universitas Islam Rusia sangat besar. Ini terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan seperti terkait mazhab, toleransi antar umat beragama, pendidikan Islam hingga ideologi Pancasila.

"Program seperti ini merupakan yang pertama bagi kami dan kami sangat bangga bisa melaksanakannya dengan Indonesia, kami bisa banyak mendapatkan contoh dan pengalaman dari Indonesia," kata Rektor Universitas Islam Rusia Prof. Rafik Mukhametsin.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin menyampaikan kedekatan hubungan kedua bangsa dapat dilakukan melalui aspek pendidikan dan keagamaan.

Dubes Hamid juga memberikan dukungan penuh atas kegiatan mahasiswa yang baru selesai tersebut. Inilah yang disebutnya sebagai sebuah diplomasi yang jarang disentuh oleh banyak pihak. Bahkan di masa datang, diharapkan adanya program "a sabbatical leave" untuk professor UIN di Indonesia sehingga bisa mengajar di Universitas Islam di Rusia dalam kurun waktu singkat dan sebaliknya.(ARE/ANS/Ant)
http://berita.liputan6.com/luarnegeri/201105/335926/mahasiswa_rusiaindonesia_berdialog_bertema_islam
Tujuh mahasiswa Indonesia mengikuti program dialog tentang Islam di Rusia

KAZAN (Arrahmah.com) – Sebanyak tujuh mahasiswa Islam dari Indonesia menggelar program Indonesian-Russian Students-Friendship and Dialogue on Islam and Culture di Universitas Islam Rusia, Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia. Acara tersebut merupakan dialog yang pertama dalam sejarah Indonesia dan Rusia.
Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana menjelaskan ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta dan Universitas Al-Azhar Jakarta. Mereka didampingi Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Program Studi Islamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Willy Oktaviano Syahruddin.
Selama program tersebut para mahasiswa melakukan dialog tentang Islam, sejarah dan perkembangannya di kedua negara, serta peranan pendidikan dan generasi muda Islam, demikian yang diungkapkan Enjay Diana kepada Antara London, Selasa (24/5/2011).
Beberapa tema yang menjadi bahan diskusi antara lain, Islam and Pop Culture: Indonesian and Russian Students Experiences, How can Young Muslim students Build a Better World, The Challenges of Globalization: the Students Role.
Selain itu, terdapat pula acara budaya dimana mahasiswa Indonesia memperkenalkan permainan angklung yang dibawa khusus ke Kazan.
Menurut Sudarnoto Abdul Hakim, program singkat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hubungan kedua bangsa, antara lain adanya saling mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat Islam.
Program ini juga merupakan salah satu wujud pelaksanaan Perjanjian Kerja sama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Universitas Islam Rusia Kazan yang ditandatangani pada Desember 2009 di Jakarta.
Selama program tersebut, Sudarnoto Abdul Hakim memberikan beberapa kuliah umum kepada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam Rusia mengenai Islam dan sejarahnya di Indonesia, serta pendidikan Islam di tanah air.
Ketertarikan mahasiswa Universitas Islam Rusia sangat besar, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan seperti terkait mazhab, toleransi antarummat beragama, pendidikan Islam, hingga Pancasila.
“Program seperti ini merupakan yang pertama bagi kami dan kami sangat bangga bisa melaksanakannya dengan Indonesia,” kata Rektor Universitas Islam Rusia, Prof. Rafik Mukhametsin.
Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam 20 tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet. Islam masuk ke Rusia pada pertengahan abad ke-7 atau beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
“Tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui tentang Islam di Rusia. Oleh karena itu, kerja sama kedua bangsa di bidang keagamaan sangat menarik untuk dikembangkan sehingga adanya saling pemahaman satu sama lainnya,” kata Sudarnoto Abdul Halim.
Berkaitan dengan hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk federasi Rusia, Hamid Awaludin memberikan dukungan penuh atas kegiatan mahasiswa tersebut. Bahkan di masa datang, diharapkan adanya program” a sabbatical leave” untuk professor UIN di Indonesia sehingga bisa mengajar di universitas Islam di Rusia dalam kurun waktu singkat dan sebaliknya.
“Muslim di Rusia boleh dibilang baru dalam taraf bangkit dan kita hendaknya dapat memberikan warna sesuai pengalaman kesejarahan kehidupan Islam di Indonesia. Itulah sebuah diplomasi yang akan banyak turunan positifnya di kemudian hari,” ujarnya. (rasularasy/arrahmah.com)
http://arrahmah.com/read/2011/05/24/12835-tujuh-mahasiswa-indonesia-mengikuti-program-dialog-tentang-islam-di-rusia.html

Dialog Islam dan Budaya Mahasiswa Indonesia dan Rusia
Selasa, 24 Mei 2011
Sebanyak 7 mahasiswa Indonesia menyelenggarakan program Indonesian-Russian Students’ Friendship and Dialogue on Islam and Culture di Universitas Islam Rusia, Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia, 16-23 Mei 2011. Inilah kunjungan perdana dalam sejarah Indonesia dan Rusia. Program ini merupakan salah satu implementasi Perjanjian Kerjasama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Rusia Kazan yang ditandatangani pada Desember 2009 di Jakarta.

Para mahasiswa melakukan dialog tentang Islam, sejarah dan perkembangannya di kedua negara, serta peranan pendidikan dan generasi muda Islam. Beberapa tema yang menjadi bahan diskusi seperti Islam and Pop Culture: Indonesian and Russian Students Experiences, How can Young Muslim students Build a Better World, The Challenges of Globalization: the Students Role. Selain itu, terdapat pula acara budaya dimana mahasiswa Indonesia memperkenalkan permainan angklung yang dibawa khusus ke Kazan.

Ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan Universitas Al-Azhar Jakarta, Indonesia. Mereka didampingi oleh Sudarnoto Abdul Hakim, Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Willy Oktaviano Syahruddin, Ketua Program Studi Dirasat Islamiah . “Program singkat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hubungan kedua bangsa, antara lain adanya saling mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat Islam, ”ujar Sudarnoto

Selama program tersebut, Sudarnoto memberikan beberapa kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Islam Rusia mengenai sejara dan pendidikan Islam di Indonesia. Ketertarikan besar mahasiswa Rusia terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dikemukakan, seperti terkait mazhab, toleransi antar umat beragama, pendidikan Islam, hingga ideologi Pancasila.“Program seperti ini merupakan yang pertama bagi kami dan kami sangat bangga bisa melaksanakannya dengan Indonesia”, kata Rektor Universitas Islam Rusia, Prof. Rafik Mukhametsin. “Kami bisa banyak mendapatkan contoh dan pengalaman dari Indonesia”.

Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam dua puluh tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet. Islam masuk ke Rusia pada pertengahan abad ke-7 atau beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. “Tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui tentang Islam di Rusia. Oleh karena itu, kerjasama kedua bangsa di bidang keagamaan sangat menarik untuk dikembangkan sehingga adanya saling pemahaman satu sama lainnya”, tambah Sudarnoto.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin menyampaikan kedekatan hubungan kedua bangsa dapat dilakukan melalui aspek pendidikan dan keagamaan. Saat ini KBRI Moskow bekerjasama dengan instansi-instansi terkait lainnya baik di Indonesia maupun di Rusia menyelenggarakan berbagai program di bidang tersebut, salah satunya kerjasama antar perguruan tinggi Islam.

Hamid juga memberikan dukungan penuh atas kegiatan mahasiswa tersebut. Inilah yang disebutnya sebagai sebuah diplomasi yang jarang jarang disentuh oleh banyak pihak. Bahkan di masa datang, diharapkan adanya program a sabbatical leave untuk professor UIN di Indonesia sehingga bisa mengajar di universitas Islam di Rusia dalam kurun waktu singkat dan sebaliknya.(Sumber: KBRI Moskow/ed. HO)
http://www.deplu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=4818&l=id

Mahasiswa Indonesia, Rusia Gelar Dialog Islam, Budaya
1
London - Mahasiswa Islam dari Indonesia menggelar program Indonesian-Russian Students-Friendship and Dialogue on Islam and Culture di Universitas Islam Rusia, Kazan, Republik Tatarstan, Federasi Rusia. Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Selasa menyebutkan sebanyak tujuh mahasiswa Indonesia mengadakan kunjungan ke Rusia mengikuti dialog yang pertama dalam sejarah Indonesia dan Rusia.
Enjay Diana menjelaskan ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta dan Universitas Al-Azhar Jakarta, Indonesia itu didampingi Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Program Studi Islamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Willy Oktaviano Syahruddin. Selama program tersebut para mahasiswa melakukan dialog tentang Islam, sejarah dan perkembangannya di kedua negara, serta peranan pendidikan dan generasi muda Islam.
Beberapa tema yang menjadi bahan diskusi seperti Islam and Pop Culture: Indonesian and Russian Students Experiences, How can Young Muslim students Build a Better World, The Challenges of Globalization: the Students Role. Selain itu, terdapat pula acara budaya dimana mahasiswa Indonesia memperkenalkan permainan angklung yang dibawa khusus ke Kazan. Menurut Sudarnoto Abdul Hakim, program singkat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hubungan kedua bangsa, antara lain adanya saling mengetahui dan memahami tentang kehidupan masyarakat Islam. Ditambahkan bahwa program ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan Perjanjian Kerja sama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Universitas Islam Rusia Kazan yang ditandatangani pada Desember 2009 di Jakarta.
Selama program tersebut, Sudarnoto Abdul Hakim memberikan beberapa kuliah umum kepada mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam Rusia mengenai Islam dan sejarahnya di Indonesia, serta pendidikan Islam di tanah air. Ketertarikan mahasiswa Universitas Islam Rusia sangat besar yang terlihat banyaknya pertanyaan yang diajukan seperti terkait mazhab, toleransi antarummat beragama, pendidikan Islam, hingga ideologi Pancasila. Program seperti ini merupakan yang pertama bagi kami dan kami sangat bangga bisa melaksanakannya dengan Indonesia," kata Rektor Universitas Islam Rusia, Prof. Rafik Mukhametsin. Kami bisa banyak mendapatkan contoh dan pengalaman dari Indonesia. Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam 20 tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet. Islam masuk ke Rusia pada pertengahan abad ke-7 atau beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.Tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui tentang Islam di Rusia.
Oleh karena itu, kerja sama kedua bangsa di bidang keagamaan sangat menarik untuk dikembangkan sehingga adanya saling pemahaman satu sama lainnya," kata Sudarnoto Abdul Halim. Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin menyampaikan kedekatan hubungan kedua bangsa dapat dilakukan melalui aspek pendidikan dan keagamaan.Saat ini KBRI Moskow bekerja sama dengan instansi-instansi terkait lainnya baik di Indonesia maupun di Rusia menyelenggarakan berbagai program di bidang tersebut, salah satunya kerja sama antarperguruan tinggi Islam. Dubes Hamid juga memberikan dukungan penuh atas kegiatan mahasiswa yang baru selesai tersebut. Inilah yang disebutnya sebagai sebuah diplomasi yang jarang disentuh oleh banyak pihak.
Bahkan di masa datang, diharapkan adanya program" a sabbatical leave" untuk professor UIN di Indonesia sehingga bisa mengajar di universitas Islam di Rusia dalam kurun waktu singkat dan sebaliknya. Muslim di Rusia boleh dibilang baru dalam taraf bangkit dan kita hendaknya dapat memberikan warna sesuai pengalaman kesejarahan kehidupan Islam di Indonesia. Itulah sebuah diplomasi yang akan banyak turunan positifnya dikemudian hari.
http://id.voi.co.id/berita-indonesia/kesejahteraan-sosial/9058-mahasiswa-indonesia-rusia-gelar-dialog-islam-budaya.html

Представители индонезийского университета неделю гостили в РИУ

Вчера завершилось недельное пребывание в РИУ делегации из Университета Шериф Хидаятулла (г. Джакарта, Индонезия).

С 17 по 22 мая в стенах Российского Исламского университета (Казань) находилась делегация из преподавателей и студентов одного из крупнейших индонезийских университетов города Джакарты.

В рамках пребывания в Казани студенты провели заседаний нескольких дискуссионных клубов темы которых: «Ислам в Индонезии», «Показ индонезийского фильма», «Ислам и поп-культура: опыт индонезийских и российских студентов», «Ислам в России», «Дискуссия о культуре России».

Также прошли дебаты на тему: Как мусульманские студенты могут построить лучшее будущее.

Кроме того, индонезийские студенты посещали уроки русского языка, совершили экскурсию по Казани, посетили музей Ислама в мечети Кул-Шариф.

http://e-riu.ru/riu_news/?ID=1030

0 komentar:

Posting Komentar